Lembar Kedelapanbelas:Tear

26 2 8
                                    

 Jason

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jason


Pelukan Ramona yang terasa begitu tulus, membuat gue terkejut dan langsung melepaskannya. Bukan karena risih, melainkan takut kepergok sama Bu Anin dan dituduh bermesraan dalam lingkungan sekolah. Bukan cuma kena poin aja, kita juga  bakal diminta bikin surat perjanjian bermaterai.

"Jas, tolongin gue. Lo bisa minta bantuan Pak Kent kan, buat mengeluarkan Amanda dan Winona karena mereka udah bully gue? Lo lihat, ini dahi, siku dan lutut gue memar habis ditendang juga dilempar pakai penghapus papan tulis...."

"Jangan nangis lagi Mon, sekarang gue temenin lo ke UKS ya sekalian minta Samantha selaku OSIS buat lapor ke Bu Jesslyn. Apa perlu, gue telepon Om Rama juga?"

"Boleh Jas, makasih banyak dan maaf karena gue udah jahat sama lo. Ini pasti ganjaran yang gue dapat, sebab udah menjadi orang terjahat di dunia. Gue selalu aja bersikap semena-mena, kasar, bahkan merasa paling cantik dan lebih baik dari siapapun. Padahal, di dunia ini enggak ada yang sempurna."

Gue enggak banyak bicara lagi ketika menggendong Ramona di punggung dan mendengarkan keluh kesahnya. Walau gue tahu kalau perbuatan apapun akan dibalas sama Tuhan dengan hal yang sepadan, namun rasanya enggak tega melihat Ramona menghadapi perlakuan jahat dua orang temannya.

Dokter Jean dan Anika, perawat yang bertugas di UKS langsung mengobati luka Ramona selagi cewek itu menangis dan menggenggam erat tangan gue. Akhirnya, gue harus mengirim pesan chat ke Samantha selaku ketua OSIS buat laporin Amanda dan Winona ke kepala sekolah.

Tapi ternyata, Ramona udah lebih dulu dilaporkan sama mereka sebagai pelaku sabotase lomba cheerleader. Bahkan, Grandpa Kent berkeinginan untuk mengeluarkannya dari sekolah juga atas permintaan Kak Jessica yang awalnya ingin menuntut Ramona karena udah memukul adik sepupunya.

Gue menggaruk tengkuk dengan perasaan dilema, apakah harus membantu Ramona atau membiarkannya menghadapi hukuman yang siap menjatuhkannya?

💌💌💌💌

Ramona

Rasanya, dunia gue sudah berakhir. Enggak akan ada lagi Ramona Anastasia yang selalu menaklukkan cowok-cowok, memamerkan barang mahal seraya tersenyum congkak, atau menindas adik kelas.

Kini yang tersisa hanyalah, Ramona si lemah. Dia sendirian, enggak punya seseorang yang selalu ada di sampingnya sebab ia sudah membuang mereka.

Ya, dia bodoh karena mencampakkan Jason, Adelina dan meremehkan Amanda serta Winona yang dianggapnya tidak berani macam-macam. Harusnya, dia berhati-hati lantaran banyak musuh dalam selimut.

JASON'S LOVE LETTER: TROUBLE COUPLE SERIES  0.2 Where stories live. Discover now