1: gema dan bintang

7.6K 608 33
                                    

warning! apa yang akan kalian temukan dalam cerita ini:
-lowercase!
- adegan dewasa
- harsh words
- others 18+ stuff
- local! AU!
- seunglix area!

"saya ga terima protes terkait pairing. kalau ga suka, mohon jangan tinggalkan caci maki, cukup diam dan segera pencet tombol kembali. sekian dan terimakasih." :)

°°°

"a-ah! gema, pelan-pelan.."

suara deru napas saling bersahutan dalam ruangan luas dengan nuansa putih gading sederhana. di atas sebuah ranjang berukuran medium size terlihat dua sosok berbeda perawakan tengah saling bergumul meraih kenikmatan.

keduanya polos, bersih tanpa sehelai benang yang melingkupi tubuh. suara kecipak, lelehan keringat, dan desis kenikmatan bercampur menjadi satu menemani malam dengan hujan rintik yang tidak kunjung reda.

sang dominan tertawa lembut menatap tubuh putih bersih dibawahnya. dia mengecup gemas taburan bintang cantik yang menyebar di seluruh permukaan wajah manis si submissive tanpa bosan beriringan dengan hentakan pinggul yang menguat, menciptakan rengekan frustasi namun justru terlihat lucu dari sang lawan.

"nggg, p-pelannn.." tubuh kecil itu terlonjak keras, sementara mata terpejam erat merasakan bagian bawah tubuhnya seperti hancur lebur. tidak ada yang bisa dia lakukan selain meremat bantal menggunakan tangannya yang halus dan kecil.

"bintang, jangan tutup matanya."

yang dipanggil berakhir membuka kelopak cantiknya. dengan air mata menggenang di pelupuk dia mengulurkan lengan kurusnya mengalung di leher sang dominan dan menyembunyikan isaknya disana.

"sakit gemaaa, hiks.. pelan-pelan, ah.. a-angh.."

"ㅡbentar, sebentar lagi.." yang di panggil gema menggeram. tangannya mencengkram pinggang sempit submissive dibawahnya dan menggeram keras kala putih datang menjemput.

si manis pun nampak tiada beda, mendesah dengan suara kecil dan berakhir tergolek lemah dalam dekapan sang lawan. napas lambat bersahut-sahutan dengan guntur beserta udara dingin yang baru datang menyelinap dari celah jendela.

"capek?"

"ya lo pikir aja, rasanya mau mati." si manis menjawab. hidung bangir nan kemerahan efek alergi dingin itu terus mengais aroma maskulin dari tubuh berlapis keringat milik sosok pria bernama gema, menghidu obat ajaib yang selalu bisa membuatnya rileks.

"bintang?"

"hm?"

"udah jam 5 pagi."

"terus?"

"berarti waktu tidur kita cuman tinggal 3 jam sebelum masuk kuliah."

"yaudah, gue bolos. lo aja masuk."

"gak lah, males." dominan itu mendesis, beralih mengeratkan pelukannya pada pinggang dan sesekali meremas pantat bulat nan lembut milik si pemuda bintang, menimbulkan lenguh sensual yang menggelitik pendengaran.

"nanti ipk lo turun kalo keseringan bolos."

"ngaca sayang, lo juga hobi bolos. lagian, siapa sih yang perduli?"

"mama lo?"

"bener juga."

keduanya terkekeh sebelum saling melempar cubitan main-main. yang lebih tinggi berinisiatif menghentikan tawa si kecil sebelum mengatakan bahwa mereka harus segera tidur.

psycho | seunglix ✔️Where stories live. Discover now