5: kata bintang

2.5K 452 42
                                    

"kalau ada apa-apa telpon kakak ya fel. jangan lupa makan, jangan kelelahan, janganㅡ"

"i get it."

"ㅡdan jangan paksain diri buat belajar sampai larut malam. nanti kamu-"

"i said, i get it! bisa nggak sih kak chris diem aja?" felix membalas penuh tekanan, alisnya menukik tajam sebagai tanda tak senang yang sengaja dia tujukan khsusus untuk sang kakak.

"maaf, nggak akan saya ulangi." segaris senyum terulas di bibir pria yang lebih tua.

tangan besar itu naik hendak mengusak surai lembut milik felix. sayang justru malah di tepis dalam waktu sepersekian detik saja oleh si empu. tapi chris tidak menyerah, beberapa kali di tepis, beberapa kali juga dia mencoba. sampai pada akhirnya felix mulai luluh dan membiarkan kakaknya itu memberi usakan pada surainya.

"felix, saya rindu waktu kita masih akur. kita nggak pernah sejauh ini sebelumnya." chris menatap kosong pemandangan dari balik kaca mobilnya. ada beberapa orang pria nampak berlarian masuk melalui gerbang utama, sementara di sisi barat yang cukup jauh tempat dia berada terlihat deretan para penjual jajanan kaki lima.

"masa lalu nggak akan bisa diulang, jadi nggak usah repot-repot berharap kita bakal balik kayak dulu lagi."

"sebenernya apa salah saya fel? saya ambil apa dari kamu?"

"kakak masih nggak sadar? kebahagian! semua kebahagiaan felix kakak ambil gitu aja!"

"tapi saya bahkan nggak mengharapkan itu." chris mencoba memberi pengertian sebaik mungkin.

berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, felix tak akan pernah mau mendengarkan apapun yang chris coba jelaskan. maka di setiap kesempatan yang bisa chris dapat, sebisa mungkin dia akan memperbaiki cara untuk menyampaikan isi hatinya pada felix.

"omong kosong." tawa kecil mengalun. felix lantas menyandang tasnya dan segera membuka pintu mobil.

"lantas apa yang bisa saya lakuin supaya kamu nggak marah sama saya lagi?" chris menahan pergelangan tangan felix sebelum pemuda bersurai sewarna bubble gum itu pergi menjauh. sorot matanya penuh harap, menanti ucap yang mungkin dapat memberikan chris secercah harapan untuk hubungan mereka di masa depan.

"mati." felix membalas tanpa menolehkan kepala.

genggaman itu dihentak sekali hingga terlepas. dia pergi dan meninggalkan chris yang masih mematung di tempatnya, mengikis senyum si pria dewasa yang sempat tercipta. felix tak tau betapa terlukanya hati seorang christopher ketika adiknya sendiri terang-terangan mengatakan kalimat yang tidak seharusnya diucapkan.

 felix tak tau betapa terlukanya hati seorang christopher ketika adiknya sendiri terang-terangan mengatakan kalimat yang tidak seharusnya diucapkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tungkai kecil itu bergerak cepat menaiki anak tangga yang tidak kunjung muncul ujungnya. terasa percuma menggunakan lift untuk naik ke lantai 3 karena begitu banyak mahasiswa yang mengantri dan felix malas berdesak-desakan. sekarang dia bisa merasakan bulir- bulir keringat mulai keluar dari pori-pori karena tubuh yang tidak berhenti bergerak sejak tadi.

psycho | seunglix ✔️Where stories live. Discover now