balasan.

4.7K 371 40
                                    

ditulis oleh : chanpenyu
[ 1274 kata ]

hihi, selamat menikmati semua!

note. typo's itu kesalahan yang harus dibenahi agar tak menimbulkan pemikiran lain antar belah pihak :D

prolog singkat: mark, si ketua dewan kedisiplinan itu hanya memberikan beberapa opsinya. tak banyak, hanya tiga. namun kenapa harus opsi itu? dan tanpa ada bantahan pula donghyuck harus menurutinya. hanya ada satu kata yang bisa disematkan: sial.

...

Donghyuck, anak bersurai coklat itu menunduk. Memilin-milin jari tak bersalah mendengarkan ceramah gratis lelaki depannya ini.

Jari panjangnya itu digunakan setidaknya 3 kali untuk mendorong dahi Donghyuck, tidak dihitung tambahan yang akan mendatang.

Berdecak pinggang, “Eoh? Kau tidak mendengarkanku Donghyuck-ssi?”

Ck, seenaknya sendiri dewan itu menyimpulkan. Dia tidak tahu kalau telinganya sudah memanas sedari tadi.

Tidak menjawab, pertanyaan itu bagaikan di hempas angin lewat, “Lihat aku!”

Ya memang Donghyuck memilih untuk tetap menunduk. Dia masih sayang nyawa melihat dekrit mata tajam sang dewan murid.

“Lee Donghyuck! Kau punya mata tidak?!”

“Lee—!”

“Baiklah! Diam kamu Lee Minhyung-ssi!” Pandangan mereka bertemu kendati manik keduanya yang sengit.

Mark tersenyum remeh, “Kau berani membentak ku?”

Donghyuck mengeratkan gertakan giginya, ia harus mempunyai mental. “Memang —memangnya kau guru Oh yang perlu di takuti?” Donghyuck menantang. Membalas tajam manik mata yang lebih mencengkam.

Mark tidak menjawab. Pria itu malah menekan mental Donghyuck dengan menatap tajam matanya seakan dirinya ingin dikutuli habis-habisan saja. Huh,

“A—apa kau lihat-lihat?”

Donghyuck akui mata ketua dewan itu memanglah sempurna, tetapi tidak. Tidak baginya, itu seperti pisau yang dapat membela sang tubuh. Menyeramkan asli, coba rasakan sendiri sensasinya. Memang sih sudah sering kali ia rasakan, hanya saja, itu tak mengurai keseramannya.

Mark mengambil nafas berat, memejamkan mata meredamkan amarah. Lee Donghyuck memang benar-benar sebuah ujian sesungguhnya. Tak pernah ia kirai, masalah harus datang ke diri pemuda dengan tingkah lakunya yang berlebihan itu, walau ya, memang wajar jika di telaah melanjut. Kembali lagi, menatap penuh otoriter khas seorang Lee Minhyung.

“Aku lelah dengamu. Begini saja, beri aku 3 imbalan atas kelakuanmu selama ini?” adalah hasil pertimbangannya selama ini.

Donghyuck menyerit, apa ini. “Aku tidak berbuat salah.” imbuhnya menolak keras, hei? jangan mengada-ada, dia benar kan?

Alis Mark menyatu, tanda meminta penjelasan. “Telat masuk sekolah, membolos di atap sekolah, selalu mencari keributan, dan tadi kau bahkan ketahuan merokok. Bukankah itu semua dirimu Lee Donghyuck?” cecar Mark tanpa ampun, bahkan sekolah memiliki list sendiri untuk anak istimewa seperti Donghyuck.

“Ta—tapikan itu pertama kali aku merokok, Hyunjin mengajak, aku tidak bersalah. Aku hanya penasaran!” Donghyuck mengelak. Pandangannya mengedar ke tengah lapangan. Apapun itu kecuali oknum didepannya.

“Oh, karena itu kau harus berterimakasih padaku. Aku mudah melaporkan masalah ini ke pihak guru.”

Donghyuck menanggapi asal, “Aku tidak perlu bantuan, laporkan saja! Biar aku bertemu dengan guru BK itu.”

find it | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang