-Hope (2)-

2.3K 263 10
                                    

by: qwrlrp

note:
silahkan baca terlebih dahulu note dan warning di part sebelumnya, terimakasih (bedanya, disini ga terlalu mengandung bawang)

•°'.

Telah kurang lebih 1 jam Haechan mengunci diri di kamarnya, lukanya makin lama juga makin parah, tapi sedihnya tetap tidak bisa larut.

Haechan tiba-tiba berhenti menyakiti dirinya dan juga berhenti menangis saat mendengar suara segerombolan anak laki-laki mendekat. Itu menandakan bahwa kakak laki-laki satu-satunya telah pulang dan membawa seluruh gengnya, ya geng yang suka membullynya di sekolah.

"Woi, ini bukannya kamar adek elu?" Tanya salah satu dari mereka.

"Iya, lagi ngurung diri kari di dalem, biarin aja lah" Ucap yang orang lain, yang Haechan bisa tangkap, adalah Taeyong, kakaknya.

"Woi buriq, keluar jing!" Ucap orang yang lainnya

Haechan yang sedang duduk bersandar di pintu merinding seketika, dipikirannya hanya ada 3 kemungkinan:

1, Haechan keluar dan di bully secara terang-terangan (yang jelas saja Haechan tidak mau)

2, Sang ayah datang dan membelanya serta mengomeli geng Taeyong (yang jelas, juga tidak akan terjadi mengingat ayahnya 'membenci' Haechan)

3, Pintu ini di dobrak oleh entah siapa yang terus-menerus menggedor-gedor pintu dan mengeluarkan banyak kata kasar

Melihat apa kemungkinan-kemungkinan yang ada, serta berapa realistis kemungkinan itu terjadi, Haechan jelas pergi dari pintu, mengetahui bahwa pintu itu dapat hancur kapan saja.

Dan benar saja, tidak lama kemudian pintu kamarnya sudah terbuka (meskipun tidak rusak) beriringan dengan munculnya muka Johnny di hadapan Haechan, diikuti dengan Taeyong, mark, Lucas, dan Jaehyun.

"Woi item lu pengen bundir?!" tanya Lucas setengah teriak

Haechan yang memang awalnya sudah menangis sebelum kedatangan geng Taeyong pun jelas menangis lagi, meski yang ini tidak bersuara.

"Lemah lo anjg!" Hujat Jaehyun, meski nadanya tidak setinggi Lucas tadi.

Haechan hanya bisa terdiam sambil menangis terus menerus.

Mereka tidak sadar disana, ada seorang Mark yang hanya bisa memperhatikan, sungguh kalau boleh jujur, ia merasa bersalah. Ia adalah penyebab Haechan di bully seperti ini karena geng mereka pernah di remehkan oleh geng sebelah di jalan 5. Kenapa? Karena Mark pernah memutuskan 'primadona' jalan 5 karena Mark menyukai Haechan.

•°'.

Beberapa waktu terlewati, Haechan sekarang berpura-pura tidur di kamarnya, agar tidak menggangu sepertinya. Kondisinya sangat-sangat mengenaskan, tapi apa ada yang peduli? jawabannya adalah tidak (menurut Haechan). Selama Haechan melaksanakan aksi berpura-pura tidurnya, Mark jalan masuk ke kamar Haechan tanpa ada jejak, sungguh Melihat orang yang ia sayang di sakiti seperti itu, sungguh membuat hatinya sakit.

Sambil melihat Haechan yang sepertinya terlelap, Mark tiba-tiba teringat adiknya yang pernah berada di posisi seperti Haechan. Adiknya di bully habis-habisan dan Adiknya tidak bisa bercerita kepada siapa-siapa dan akhirnya ia memilih untuk mengakhiri nyawanya.

find it | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang