my dream will start

638 156 195
                                    


3 bulan kemudian

"Putri ku, apa kau benar benar akan melakukan ini? Tanya ibu ku sambil mengikuti langkah ku berjalan bolak balik untuk menyusun baju dan barang yang akan aku butuhkan untuk disusun ke dalam koper

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Putri ku, apa kau benar benar akan melakukan ini? Tanya ibu ku sambil mengikuti langkah ku berjalan bolak balik untuk menyusun baju dan barang yang akan aku butuhkan untuk disusun ke dalam koper

"Ne eomma, ini kesempatan besar untukku" jawab ku lalu memegang kedua bahu ibu untuk meyakinkan nya (ya, ibu)

"Tapi kenapa harus dengan menjadi pelayan hanya demi bisa tinggal dirumah idola mu itu" ibu terduduk lemas di tempat tidur lalu memandangi ku dengan bingung

"Selama ini kau tidak pernah mengerjakan apapun jenis pekerjaan rumah, bahkan kau selama ini hanya mengandalkan pelayan dirumah ini, dan sekarang kau lah yang akan menjadi pelayan..eotteokhe..noen..." Tampaknya ibu kehabisan kata kata karena aku terlihat tidak bergeming sedikit pun
Aku tahu ibu khawatir dan tidak percaya dengan hal gila yang akan aku lakukan. (Gimana...kau...)

"Eomma, aku akan beradaptasi dengan cepat, ini juga hanya sementara sampai libur semester ku berakhir....oh ayolah ibu, ibu tahu bagaimana selama ini aku kepada Rowoon, hanya ibu yang paling mengerti aku" gumam ku pelan dengan menggenggam tangan ibu

"Lalu bagaimana jika hujan deras lalu ada petir besar, trauma mu dengan petir masih belum bisa kau atasi sendiri? Eoh? Dan ibu tidak ada disana, Mirae?" Kata ibuku mengingatkanku satu hal yang tidak pernah terpikirkan olehku

Aku terdiam, benar, aku sangat takut dengan petir. Aku punya trauma masa kecil yang membuat ku takut.
Tetapi, aku tidak ingin menjadikan itu alasan untuk ku berubah pikiran.

"Tidak selama nya ketika hujan itu ada petir besar, ibu. Kalau petir kecil aku tidak masalah kan?" Aku berusaha mengatur nada bicara ku agar terlihat tenang

"Aku akan baik baik saja ibu, aku akan sering pulang, yaksokhae" aku mengangkat jari kelingking ku, dan karena ibu tidak membalasnya, aku yang menarik jari kelingking ibu dan menautkan nya sendiri ke tangan ku.
Aku tersenyum kepada ibu, mata ku terus berbinar bahagia menatap nya, agar ibu tahu aku memang benar sangat sangat bahagia. (Aku janji)

Aku berjalan keluar dari rumah sendirian sambil menarik koperku karena ibu tidak mau melepas ku pergi untuk menjadi seorang pelayan. Tapi paling tidak ibu berusaha mengerti dan percaya padaku.
Aku pandangi mobil merah ku yang biasa aku pakai sehari hari.

"Kau akan istirahat untuk sementara ini, jangan rindu padaku ya" kata ku setengah berteriak pada benda merah itu

Lalu aku memandangi rumah ku yang besar dan ku akui rumah ini sangat mewah. Aku hidup berkecukupan selama ini, jadi wajar ibu tidak percaya bahwa aku bisa mengambil keputusan ini.
Aku masuk ke taksi yang sudah menunggu ku.
Aku meletakkan telapak tangan ku ke dada, jantung ku sudah berdebar tidak karuan. Tidak pernah ku sangka aku akan tinggal dirumah Rowoon. Aku akan menghirup udara yang ada di sekitar nya dan bisa melihat nya setiap hari.
Aku teringat kembali seminggu yang lalu hari dimana aku sedang bosan dan iseng pergi ke daerah perumahan Rowoon, hanya karena ingin melihat suasana di sana dan berharap jika aku beruntung aku bisa melihat nya. Setelah dua jam di sana, aku lapar dan ingin membeli cemilan di minimarket sekitar. Lalu ada seorang perempuan paruh baya mungkin seumuran ibu ku yang tas nya di rampas pengendara motor, dan ketika penjambret itu... yah...sudah pasti dia disebut penjambret kan, hampir melewati ku, dengan refleks aku memukul wajahnya dengan kantung plastik berisi cemilanku. Dan..... Dia jatuh setelah kehilangan keseimbangan, lalu orang orang datang membantu, dan ibu paruh baya itu berterima kasih padaku.

THE STAR IS MINE 🐭 Rowoon ~ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang