be strong

233 62 173
                                    


#
Mirae

Hari ini seharusnya aku sudah kembali ke kampus karena libur semester sudah berakhir.
Tapi karena kondisi ku yang tidak memungkinkan aku memilih untuk absen dulu.
Aku terlalu lemah untuk beraktivitas sekarang. Rasanya badan ku lemas sekali. Lagipula aku harus melihat kondisi De Hyun yang kata nya sudah di pindahkan ke kamar rawat inap sejak kemarin sore.
Apalagi kemarin aku pulang begitu saja tanpa sempat menunggu nya bangun untuk   berpamitan pada nya.

Yah kemarin aku langsung pulang begitu aku dan Rowoon memutuskan untuk berpisah. Aku tidak mau De Hyun melihat ku menangis dan terlebih lagi aku tidak mau menjadi beban pikiran Rowoon lagi.
Dia sudah cukup menderita dengan keputusan ini. Aku tahu itu.
Karena itu dia tidak boleh melihat ku menangis lagi, aku harus kuat di hadapan nya.
Karena hanya itu yang bisa aku lakukan untuk mengurangi beban di hati nya.

#
#
Aku lega karena De Hyun sudah tampak jauh lebih membaik dari kemarin. Dia sudah bisa sedikit duduk disandaran tempat tidur nya.

Dia juga sudah bisa bicara dan tertawa pada ku.
Seperti saat ini.

"Geureonde, Rowoon eodiya?" Tanya De Hyun membuat ku tercekat sejenak ( ngomong ngomong, dimana Rowoon?)

"Dari tadi dia disini, tapi saat kau datang, aku tidak melihat nya lagi" sambung nya lagi

Dengan cepat aku mengendalikan raut ku setenang mungkin.

"Benarkah? Ku pikir dia sedang istirahat di kamar nya" kata ku sambil mengangguk angguk

De Hyun tampak mengamati ku beberapa detik lalu dia ikut mengangguk seakan mengerti.

"Ah kau mau jeruk, biar aku kupaskan untuk mu" kata ku cepat mengalihkan pembicaraan sambil mengambil jeruk yang terletak dimeja kecil sebelah tempat tidur nya

Terdiam sejenak lalu dia mengiyakan, seperti ragu.
Dan dia kembali memperhatikan ku yang sedang membuka kulit jeruk. Sebisa mungkin aku mencoba terlihat biasa saja.

"Apa terjadi sesuatu" tanya nya membuat ku spontan menghentikan gerakan ku beberapa detik sampai kemudian aku langsung tersadar

"Kurasa begitu" jawab ku sambil menyodorkan separuh jeruk yang sudah ku kupas

Dia menerima pemberian ku meskipun kening nya tampak berkerut menatap ku.

"Kami sudah putus" kata ku lagi yang kali ini berhasil membuat nya tertegun

"Mwo?".....(apa)

Aku tersenyum tipis pada nya "ini keputusan kami bersama, dan bagiku ini adalah keputusan yang tepat".....

"Tapi kenapa?".......

"Ya karena itu yang terbaik, sudahlah tidak usah di bahas lagi, ku rasa situasi ku saat ini sudah ada kemajuan, tidak seperti kemarin ketika kami putus pertama kali nya" dalih ku dengan sedikit tertawa

Tapi dia tidak bergeming sama sekali. Dia terus mengamati ku, seperti menunggu perubahan raut wajahku.

Tiba tiba terdengar suara pintu yang terbuka.
Saat aku menoleh, saat itulah aku melihatnya berjalan masuk ke dalam.
Wajah nya terlihat lebih tenang dari terakhir kali kami bertemu kemarin.
Rowoon berjalan dan berhenti di sisi lain tempat tidur De Hyun, tepat nya diseberang ku, bukan lagi di samping ku.

"Kau sudah minum obat" tanya nya pada De Hyun yang sedang melihat nya dengan tanda tanya

Untuk beberapa saat tidak ada jawaban sama sekali.
Kini pandangan Rowoon beralih pada ku yang dengan cepat langsung melihat ke bawah.

THE STAR IS MINE 🐭 Rowoon ~ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang