our way

226 63 112
                                    


#
De Hyun

Sudah seminggu setelah aku kembali ke rumah, Mirae masih sering mengunjungi ku kerumah.
Karena aku belum bisa ke kampus dan tentu aku sudah banyak ketinggalan jadi terkadang Mirae membawakan catatan dari kampus untuk ku.

Seperti siang ini, dia sudah berjanji pada ku akan datang ke rumah ku.
Dan biasanya jam segini dia sudah tiba.
Apakah jalanan macet atau dia ada urusan mendadak?
Tapi saat ku hubungi ponsel nya, dia tidak menjawab nya.

Aku melirik jam di dinding kamar ku. Beberapa jam lagi aku ada jadwal ke rumah sakit untuk membuka perban terakhir di dada dan pinggang ku.

Tiba tiba ponsel ku bergetar dan nama Jin Ah muncul di layar nya.
Tumben sekali dia menghubungi ku.

"Yoboseyo" jawab ku (hallo)

"De Hyun-aa, Mirae ada di rumah sakit sekarang?" Seru nya seperti sedang terburu buru dari ujung telp

Aku tercekat "Mwo? Geundae wae?" Tanya ku cepat (apa? Tapi kenapa?)

"Karena Maag akut. Ah ya Dee Hyun-aa, sebenarnya Mirae melarang ku memberi tahu mu karena takut akan membuat mu cemas apalagi kau juga baru sembuh, tapi ku pikir lebih baik kau tahu" suara Jin Ah terdengar ragu-ragu meskipun aku tidak bisa melihat wajah nya

Ku hela nafas ku, sebenarnya aku sudah cukup muak dengan yang namanya Rumah Sakit, tapi aku tidak mungkin diam saja.

"Dia dirawat di rumah sakit mana?" Tanya ku

"Rumah sakit tempat kau kemarin. Tapi kau tidak usah datang, kau juga masih sakit, nanti Mirae bisa marah pada ku".......

"Aku ke sana sekarang, kebetulan aku juga harus buka perban sore ini, tolong ketik kan nama ruangan nya pada ku, sampai nanti" seru ku kemudian dengan cepat mengambil sembarang jaket yang terlihat di lemari ku lalu berlari keluar

#
#
Sesampai nya disana, dia tampak tertegun melihat ku.
Kemudian langsung menatap sinis ke arah Jin Ah yang langsung memasang tampang pura pura polos nya dan tersenyum konyol.

"Yaa kau jangan menyalahkan nya, lagipula bisa bisa nya kau menyembunyikan ini dari ku" decak ku kesal dengan membela Jin Ah yang langsung menimpali dengan anggukan keras

Mirae menaikkan bola mata nya dan menghela nafasnya. Wajahnya pucat.

"Kau sendiri pernah bilang kalau sekarang kau sangat membenci rumah sakit, makanya aku tidak memberitahu mu".....

"Tapi tetap saja aku akan datang jika kau ada disini, lagipula sore ini aku memang ada jadwal untuk melepas perban" kata ku lalu menghempaskan nafasku dengan keras "akhirnya aku tidak akan memakai perban lagi, aku sudah cukup gerah selama ini"......

"Oh benarkah? Baguslah kalau begitu" jawab nya lega

Dia tersenyum padaku, meskipun dia tidak bisa menyembunyikan raut cemas nya dari ku.
Karena aku sangat mengenal nya.

    

💙🐭

#
Mirae

Beberapa menit yang lalu De Hyun keluar dari kamar inap ku karena harus ke ruangan Dokter yang merawat nya ketika dia kecelakaan kemarin.
Aku ikut lega akhirnya dia membuka perban di tubuh nya hari ini, karena aku tahu dia terlalu sulit bergerak selama ini karena perban itu.

Aku menatap Wallpaper di ponsel ku dan tampak ada Rowoon yang sedang merangkul ku.
Hari ini sudah sekitar 3 minggu dia pergi ke Italy.
Hari hari yang ku rasa cukup berat untuk ku jalani.
Semangat ku yang mulai berkurang. Sampai sampai Maag ku menjadi separah ini karena makan ku yang tidak teratur dan dokter juga mengatakan bahwa ini terjadi karena stress ku yang berlebihan.

THE STAR IS MINE 🐭 Rowoon ~ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang