Completed ~~
"Tapi kenapa harus dengan menjadi pelayan hanya demi bisa tinggal dirumah idola mu itu" kata Ibuku yang langsung terduduk lemas di tempat tidur sambil memandangi ku penuh tanya......
Ketika aku membuat pilihan bodoh ini demi Rowoon...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
# Mirae
"Demam mu tinggi sekali, Putri ku" pekik Ibu sambil menatap termometer di tangan nya
Aku tidak menjawab, aku terbaring ditempat tidur dengan wajah yang pucat seperti kata Ibu.
"Ini pasti karena tadi malam kau pulang dengan keadaan basah kuyup kehujanan" gumam nya dengan nada yang cemas sekali, dan aku hanya merespon dengan tersenyum tipis
Kemudian ibu menatap ku penuh. Lumayan lama dia seperti itu menatap ku. Aku yakin ada banyak sekali pertanyaan di benak nya, tapi ibu berusaha menahan nya dulu karena melihat kondisi ku.
"Istirahat lah, urittal, semoga saja obat yang kau minum tadi segera bereaksi. Kalau ada apa apa kau boleh memanggil ibu" ibu mengelus kepala ku membuat ku merasa tenang, setidaknya untuk saat ini (putri ku)
"Neeomma" lirih ku (ya ibu)
Setelah ibu keluar dari kamar, aku membisu seraya menatap langit langit kamar. Aku tahu kalau aku tidak akan bisa beristirahat. Bagaimana bisa aku istirahat kalau pikiran ku saja masih di penuhi oleh Rowoon. Setiap aku memejam kan mata, wajah nya kemarin saat menatap ku dingin kembali muncul dikepala ku. Bahkan suara nya masih jelas terngiang di telinga ku.
Aku mencoba bangkit dan duduk bersandar di tempat tidur ku. Ku perhatikan gambar gambar nya yang memenuhi isi kamar ku. Dan penglihatan ku terhenti pada bingkai foto kecil yang terletak di meja sebelah tempat tidur ku. Ku raih foto itu, dan dengan cepat air mata ku menetes. Aku tidak ingat sudah berapa banyak aku menangis dari kemarin. Mata ku begitu lelah, tapi aku tidak bisa berhenti.
"Eotteoke....eotteoke" lirih ku dengan terisak (bagaimana ini....bagaimana ini?)
Aku sungguh frustasi dengan diri ku sendiri. Kapan aku bisa mengakhiri rasa sakit ini. Sekarang saja aku sudah sangat merindukan nya.
Aku hanya bisa menyentuh wajahnya lewat foto ini seperti dulu lagi. Apakah mulai saat ini aku akan kembali menyukai nya dalam diam, tidak...tapi aku mencintai nya dalam kesendirian ku?? Apakah aku hanya mampu memikirkan nya dari jauh seperti dulu lagi??
Pada akhirnya semua kembali seperti awal lagi. Mungkin ini lah akibat yang harus aku terima karena aku terlalu egois dan tamak. Aku terlalu jauh melewati batas yang seharusnya tidak aku abaikan.
Dada ku sakit sekali.
💙🐭
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
