Completed ~~
"Tapi kenapa harus dengan menjadi pelayan hanya demi bisa tinggal dirumah idola mu itu" kata Ibuku yang langsung terduduk lemas di tempat tidur sambil memandangi ku penuh tanya......
Ketika aku membuat pilihan bodoh ini demi Rowoon...
Seorang pria paruh baya menyambut ku di Lobby hotel.
"Oh Mirae, paman senang sekali melihat mu disini" kata nya sambil memeluk ku
"Aku juga senang bisa melihat mu lagi paman" jawab ku dalam pelukan nya.
Dia adalah adik dari ayah ku. Satu satu nya yang paling dipercaya oleh keluarga ku untuk mengurus Hotel kami di pulau Jeju ini. Dia juga sangat menyayangi ku. Dia selalu ada untukku. Ketika ayah meninggal, dia yang mengurus semua acara pemakaman ayah. Selama dua minggu dia juga tidak pernah meninggalkan ku dan ibu di rumah.
"Kau mau langsung ke kamar mu atau mau langsung berkeliling, tapi maafkan paman tidak bisa menemani mu dulu, karena sebentar lagi paman ada Meeting" kata nya dengan nada menyesal
Aku menggelengkan kepala "Gwaenchanayo, samchon. Aku juga mau langsung ke kamar dulu untuk istirahat".......(tidak masalah, paman)
"Apa kau lelah, di pesawat kan hanya satu jam untuk kesini? Atau kau sakit, mau paman suruh pelayan membawakan mu obat" kata paman sambil memeriksa kening ku
Aku terkekeh melihat paman masih seperti biasa terlalu berlebihan mencemaskan ku. Dia masih memperlakukan ku seperti anak kecil.
"Anieyo, samchon. Tadi malam aku hanya tidur sebentar karena pagi pagi sekali aku harus ke bandara, tapi mungkin kau bisa meminta pelayan mengantarkan sarapan ke kamar ku" jawab ku dengan nada manja sambil merapatkan kedua telapak tangan ku membuat paman tertawa...(tidak, paman)
"Tentu saja, tidak mungkin paman berani membantah putri tunggal pemilik hotel ini" kata nya ....
"Yaa jangan berkata seperti itu" tukas ku dengan nada sedikit mengambek
"Hanya bercanda. Ya sudah kau istirahat lah di kamar mu, apa kau yakin tidak ingin dikamar yang biasa kau tempati dengan ibu mu".....
"Nesamchon, kamar itu terlalu luas untuk ku sendiri, aku ingin yang lebih kecil saja".......(ya, paman)
"Baiklah, ini cardlock nya" katanya sambil memberikan kartu kunci kamar untuk ku
# #
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku menghempas kan badan ku ditempat tidur. Akhirnya aku bisa menenangkan diri juga tanpa harus melihat ibu dan Jin Ah yang terlalu mencemaskan ku. Aku tidak ingin membebani pikiran mereka. Lebih baik aku menjauh beberapa hari dan saat kembali aku berharap aku sudah bisa bersikap seperti dulu lagi.
Ku ambil ponsel ku. Ku cari lagu yang ingin ku dengar saat ini dan memutar nya.
