Completed ~~
"Tapi kenapa harus dengan menjadi pelayan hanya demi bisa tinggal dirumah idola mu itu" kata Ibuku yang langsung terduduk lemas di tempat tidur sambil memandangi ku penuh tanya......
Ketika aku membuat pilihan bodoh ini demi Rowoon...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ttomwoya?" Seru ku begitu melihat De Hyun sedang menunggu ku di ruang tamu (ada apa lagi)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi tadi dia menelepon ku karena ingin membicarakan sesuatu dengan ku. Sebenarnya aku enggan sekali menemuinya tapi mengingat dia adalah sepupu ku, aku harus melupakan keegoisan ku. Aku duduk di depan nya. Ku lihat hari ini raut mukanya dipenuhi rasa bingung dan cemas. Apa dia tahu hubungan ku dengan Mirae?
De Hyun menghela nafasnya sesaat. Seperti nya ada hal besar yang mengganggu nya.
"Waeire?" Tanya ku lagi (kenapa sih)
"Aku hanya ingin memastikan sesuatu pada mu" kata nya kemudian
"Mwo?" (Apa?)
"Hubungan kalian bukan sebatas pekerjaan, bukan? Kau menyukai Mirae".....
"Ne" (ya)
De Hyun tampak tertegun mendengar ku menjawab cepat tanpa pikir panjang. Seketika dia menyeringai lalu menatap ku dengan marah.
"Kau tahu betul bagaimana perasaan ku pada Mirae, dan ku pikir kita bersaudara, lalu kenapa kau bisa melakukan ini padaku" suara nya mulai menggeram pada ku
"Apa ada yang bisa menebak yang akan terjadi ke depan nya" jawab ku setenang mungkin "siapa yang bisa disalah kan kalau ternyata aku memiliki perasaan pada nya"..
"Kau salah ! Jika kau memikirkan ku kau tidak akan membiarkan perasaan mu tumbuh"......
Aku menyeringai, tentu saja aku tidak mau di salahkan. Semua orang bebas menyukai siapa pun.
"Ku rasa kau sudah cukup memastikannya. Sebaiknya kau pulang sekarang" aku berusaha mengatur nada bicara ku agar terlihat tenang
"Ghayeopseora" cibir nya tiba tiba dengan menyeringai membuat emosi ku langsung naik (kasihan)
Aku berdiri dan langsung menarik kerah baju nya "Mworago??" (Apa kau bilang?)
Dia tidak berusaha melepaskan kerah nya dari tangan ku, justru dia semakin tertawa melihat ku. Aku muak dibuatnya.
