3. Hand.

13.8K 2.3K 950
                                    

Hai.

Selamat membaca, vote ya, jangan sider aja, mikir idenya gak gampang:")

****
Setelah kejadian bunuh diri itu sekolah langsung memulangkan muridnya.

Lagian ada banyak polisi yang datang, padahal itu emang kehendak dia buat bunuh diri mau gimana lagi.

"Sampai kapan kamu memegang ujung bajuku?" tanya Yeonjun sambil menoleh ke belakang dan melihat Soobin yang masih memegang ujung jas sekolahnya itu.

Soobin masih takut dengan kejadian tadi, dia shock melihat acara bunuh diri live di depan mata.

"Hei," ucap Yeonjun sambil mencoba melepaskan tangan Soobin namun sepertinya tuh cowok gak berniat untuk melepaskannya.

Jadi di sepanjang jalan koridor, Soobin masih mengikuti Yeonjun masih dengan memegang ujung jas milik pacarnya itu.

Tidak ada yang membicarakan karena semuanya terfokus dengan kejadian yang terjadi barusan.

Biasanya mereka pasti akan membicarakan Yeonjun, lalu saat Yeonjun menatap mereka, eh merekanya akan langsung pura-pura tidak tau.

"Minta jemput sama mamamu sana," suruh Yeonjun sambil mengambil handphonenya.

Soobin itukan anak mama sekali, pergi sama pulang selalu diantar sama mamanya, ah kadang juga sama supir dirumahnya itu.

Pokoknya orang tua Soobin sangat menjaga anaknya, namun mereka bingung saat melihat luka di pipi dan lengan anaknya itu.

Siapa yang berani menyakiti anaknya? Saat ditanya Soobin cuma menggelengkan kepalanya.

Membuat orang tuanya akhirnya berhenti buat bertanya ke anaknya itu.

"Antarkan aku pulang, ya?" pinta Soobin membuat Yeonjun langsung menoleh.

Nih bocah ternyata berani juga ya sama dia.

"Tidak."

Soobin langsung terdiam saat mendengar jawaban dari Yeonjun barusan.

"Aku maksa, pokoknya harus mau," ucap Soobin sambil memeluk lengan Yeonjun, Yeonjun akhirnya cuma memutarkan bola matanya.

Inilah mengapa dia gak akrab sama Soobin, tuh cowok selalu begini.

Beda sekali sama sifatnya, tapi kenapa pembuat game sialan itu menyuruhnya untuk jadian sama Soobin yang sifatnya saja sudah sangat gak cocok sama dia.

Dia itu gak suka sama orang suka yang menye-menye seperti ini, dia gak suka sama cowok yang mudah menangis, namun untuk yang tadi dia bisa memaklumi sih.

Walaupun Yeonjun nakal, dia sangat sayang keluarganya.

Jadi dia memaklumi Soobin yang menangis karena memikirkan orang tuanya.

Ah iya, Soobin itu memiliki sifat pemaksa juga.

***
Soobin mengajak Yeonjun untuk mampir ke rumahnya tapi Yeonjun ogah.

Bisa-bisa dia disana langsung di introgasi sama orang tuanya tuh cowok.

Dia bahkan tadi berpapasan sama mamanya tuh cowok dan langsung ditatap tajam gitu.

Ah pasti mamanya Soobin mengira dia yang melukai anaknya itu.

Yeonjun langsung segera pergi dari sana.

Soobin menoleh ke mamanya sambil cemberut.

"Jangan gitu sama kak Yeonjun, adek gak enak tau," ucap Soobin sambil mendekat kearah mamanya yang sedang menyiram tanaman itu.

Just do it -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang