Tidak Peka!

120 21 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Allahumma sholli'ala sayyidina muhammad wa'ala ali sayyidina muhammad.

Happy reading😊

°°°

Matanya melirik ke samping kanan warung, dimana banyak orang yang menongkrong disitu. Ia melihat Dhani yang sedang merokok, membuat asap beterbangan di udara.

Laki-laki itu juga melihatnya, membuat Faricha mengalihkan pandangannya.

"Ikut gue!"

"Eh?"

"Mau kemana?" Tanya Faricha ketika Dhani sudah tepat beberapa meter di hadapannya.

"Ikut aja," jawabnya dengan nada dingin membuat Faricha bergidik ngeri, namun tetap mengikuti laki-laki itu agar tidak marah.

Dhani menghentikan langkahnya, Faricha pun berhenti satu setengah meter di belakangnya.

"Duduk!" Ucap Dhani tanpa menoleh kearah belakang, namun tangannya menunjuk batu besar di tepian. Faricha mengangguk, lalu menghadap ke pemandangan yang memperlihatkan tanaman cabai yang berbunga yang menghampar di sepanjang perkebunan tersebut, tak lupa tanaman bawang putih yang berada di sebelah kiri sana, serta lampu-lampu rumah-rumah warga yang berada di bawah.

"Apa yang lo liat tadi?" Tanya Dhani.

"Kamu merokok," jawab Faricha singkat tanpa menoleh kearah laki-laki itu. Matanya masih memandang pemandangan tersebut, meskipun lampu-lampu redup yang menjadi penerangan tidak membuat pemandangan menjadi buruk. Sementara dalam hati ia mengucapkan keagungan Allah subhanahu wata'ala, karena menciptakan tempat seindah ini.

"Terus?"

"Sudah itu saja," jawab Faricha.

"Kalo gue ngerokok, lo ada masalah nggak?" Tanya Dhani membuat Faricha mengerutkan dahinya.

"Masalah apa?" Tanya Faricha bingung.

"Kalo gue ngerokok, lo ada masalah nggak?" Ulang Dhani, membuat Faricha mencerna ucapan laki-laki itu. Ia melirik sekilas Dhani yang ternyata duduk di batu lain sambil menghadap ke depan, namun setelah itu melihat kearah Faricha.

"Aku? Aku sih tidak masalah. Disaat kamu bisa mengontrol semuanya. Kamu mau ngerokok kan bukan masalah aku, memangnya kenapa?" Tanya Faricha.

Ada sedikit rasa kecewa di hati laki-laki itu yang entah ia tidak tau karena apa.

"Kalo gue minum, lo ada masalah nggak?" Tanya Dhani lagi.

Faricha menoleh kearah laki-laki itu, namun ia langsung mengalihkan pandangannya ke depan karena netra laki-laki itu menangap matanya.

"Tinggal kamu minumnya apa?" Ucap Faricha santai.

"Kalo yang itu, ya... lo tau sendiri lah," ucap Dhani.

"Ya... itu masalah kamu. Kamu yang minum, kamu yang rusak, kamu juga yang dosa." Dhani mendengus kecewa mendengarnya. Ternyata sifat Faricha belum semuanya berubah, hanya cara berbicara dan cara memandangnya yang tidak lagi judes.

Sementara dalam hati, Faricha tak berniat bersikap lo ya lo, gue ya gue. Ia melakukan ini karena tidak ingin terjadi kesalahpahaman. Bukan hanya perempuan yang suka salah paham dengan perhatian yang laki-laki berikan, laki-laki pun sama, bisa juga salah paham.

"Kenapa nanya gitu sama aku?" Tanya Faricha.

Dhani gelagapan sendiri. Ia merutuki kebodohannya sendiri karena bertanya yang sangat tidak penting bagi Faricha. Itu semua karena ia terkejut melihat Faricha yang memergokinya sedang merokok.

FarichaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang