Lomba

60 9 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Allahumma sholli'ala Sayyidina Muhammad wa'ala ali Sayyidina Muhammad.

Selamat membaca🤗

°°°

Drrttt ... drrttt ... teng teng teng!
Sebelum waktumu, terasa terburu
Sebelum lelahmu, menutup mata

Gadis itu beranjak dari tempat tidurnya seraya mengucapkan hamdalah, lalu berjalan gontai menuju meja rias, dimana ia mengisi daya ponsel pintarnya yang berdering karena suara alarm yang ia pasang menggunakan lagu Sejenak-Letto.

Ia menggeser ke atas untuk mematikan alarm, lalu berjalan menuju ke  arah nakas untuk mengambil air minumnya, dan mendudukkan diri di tepi ranjang, lalu meminum air putih itu dalam tiga kali tegukan.

Kata guru Biologi lintas minat yang mengajarnya, meminum air putih setelah bangun tidur akan melancarkan buang air besar, sementara dalam buku Makan dan Minum Sambil Berdiri Haramkah, Syafri Muhammad Noor menjelaskan hikmah dan manfaat kesehatan makan dan minum sambik duduk. Pertama, menurut dia, kebiasaan minum sambil duduk bermanfaat dalam membantu menyehatkan ginjal.

Kedua, orang yang memiliki kebiasaan minum sambil duduk juga akan terhindar dari dehidrasi. Ketiga, kebiasaan ini juga dapat menghidarkan diri dari penyakit lambung. 

Ia meletakkan gelasnya kembali ke nakas seraya mengucapkan hamdalah, lalu bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk sikat gigi dan wudlu sebelum melaksanakan sholat tahajjud. Dalam kitab yang pernah ia pelajari, bersiwak sebelum sholat itu dapat memfasihkan bacaan Al-Qur'an, karena di rumahnya tidak ada siwak, maka ia menggunakan sikat gigi, alat yang sangat mudah dijumpai.

Setelah itu, ia melaksanakan sholat tahajjud dua rakaat yang dilanjut dengan sholat witir tiga rakaat—salam pada rakaat kedua, dan satu rakaat.

Tiba-tiba ponsel pintarnya berdering  saat dirinya baru saja selesai berdo'a. Ia menaikkan sedikit mukenanya agar mudah berjalan ke arah meja rias, gadis itu menaikkan satu alisnya saat membaca nama kontak yang tertera di layar ponsel pintarnya. Tumben sekali dia menghubunginya pagi-pagi seperti ini, bahkan ayam baru saja berkokok.

Ia menimang-nimang, apakah lebih baik menerima atau merejectnya saja, namun ... ia takut kalau itu adalah hal penting. Maka dari itu, ia melepaskan mukenanya tanpa melipatnya—hanya menyampirkannya di sandaran ranjang, lalu meraih hijab instan dan berjalan ke luar kamar. Namun, sebelum pintu benar-benar terbuka, panggilan itu sudah berhenti dengan sendirinya.

Gadis itu menghela napas lega, lalu kembali meletakkan ponsel pintarnya ke meja rias, dan memilih keluar dari kamar, pasti Bundanya sudah beraksi pada jam segini.

Ia menuruni tangga dengan perlahan, agar suara pijakannya tidak terdengar oleh seluruh penghuni rumah. Faricha menaikkan alisnya saat melihat Sang kakak yang berkutat dengan laptopnya di ruang tengah.

"Bang," panggilnya pelan seraya berjalan ke arah laki-laki berusia 19 tahun itu.

Laki-laki itu mendongak, melihat adik perempuannya yang ternyata sudah keluar dari kamar.

Faricha mendudukkan diri di samping Farikhin. "Abang lagi ngapain?" tanya Faricha seraya melihat ke arah Farikhin dan laptopnya bergantian.

"Ngerjain tugas." Laki-laki itu meraih air putih dalam botol yang berada di samping laptopnya, lalu meneguknya sampai habis.

"Abang begadang?"

Farikhin menoleh. "Tidak, Abang baru ngerjain tugas saat handphonemu bunyi tadi," balas Farikhin.

FarichaWhere stories live. Discover now