Bab 46

921 35 0
                                    

Aku lebih tua ke dia? Patutlah bila pertama kali aku nampak dia ada feelings familiar.

Tiba-tiba terimbas kembali scene-scene aku beberapa minggu yang lalu.

Sempat melihat seseorang jejaka keluar dari kereta tersebut dan berlari ke arah aku .

hampir terjatuh tetapi disambut olehnya. Lucas ? You came . Aku merenung jejaka itu dengan lama mengguna kekuatan yang tinggal.

"¡Dios mío, Mariéne! ¿Estás bien? No deberías estar aquí. Hay una tormenta eléctrica.[Oh my god, Mariéne! Are you okay? You shouldn't be here. It's a thunderstorm. ]" suara halus dan risau. I saw his face, it's Lucas.

"I almost gave up, but I didn't. I really love you, I guess."bisik aku mataku perlahan-lahan tertutup. Akhirnya tenaga aku habis ."love you too." aku sempat terdengar balasannya.

"I remember the day you saved me and I think someone said something to me. It's in Spanish."kata aku ingin kepastian. Dia mengangguk.

"Why? Do you think I can't speak Spanish? I lived there. I'm not even Malaysian, Estefanía. Did you really think I spoke Malay in Spain with Marquez?" Balasnya dengan sindiran.

"But I think I saw him that day. His voice sounded just like yours when you're speaking in Spanish."terang aku.
"Im not lying."tambah aku.


"He said he love me too ."Kata aku sengaja nak buat dia malu .

Dia mengahlikan pandangannya. "Maybe you're just dreaming."katanya tak nak mengaku
. Aku tertawa kecil ."You need to rest . " dia segera menukar topik .

"Together ?" Usik aku sambil masuk ke dalam bilik. Dia hanya menggeleng-gelengkan kepala .

Rise and shine. Skip to the morning, kami pun tiba di lapangan terbang. "So we're not flying to barcelona?"tanya aku

"We're not. Kenapa Barcelona?"Tanya dia .

"I don't know , maybe sebab I selalu pergi Barcelona with my family ? I thought my grandparents lived there. "Terang aku .

"have you ever meet them before?"Tanya dia . ok logik kot . Aku menggeleng-gelengkan kepala .

Dia menggangkat keningnya. "Diaorang kat Madrid."

"Well are they alive?"Tanya aku dengan selamba ."your grandmother passed away 19 years ago ." katanya .

Aku mengangguk .

Hampir 14jam kemudian, kami pun tiba di
Madrid Barajas Airport (MAD).Aku serahkan semua hal ni kepada Guillermo. Aku tak tahu pun rumah aku kat mana. Mungkin hari ni , aku akan jumpa Marquez .

Aku dan Guillermo pun masuk ke dalam sebuah kereta yang mewah. Beg-beg kami driver tu yang handle. Aku hanya membisu sepanjang jalan yang jauh.

"Mucho tiempo sin verte, guillermo"[long time no see, Guillermo.]sapa driver itu.

"Ha pasado un tiempo,Miguel."[ It's Been a while, Miguel. ]Balas Guillermo sambil tersenyum. Aku curi-curi merenungnya. Tetiba rasa dia attractive bila cakap bahasa spanish. Aku tersenyum kecil .

"¿Así que finalmente la traes de vuelta a Madrid?"[so, you're finally bringing her back to Madrid.]Ujar Miguel . Guillermo tertawa."ella quiere conocer a Márquez."[ Yeah, She really wanted to meet Marquez.]Balas Guillermo.

"He is Miguel, my driver ."dia memperkenalkan. "Hola Miguel, soy Mariéne Estefanía" [hey Miguel, im Mariéne Estefanía. ]Sapa aku yang membuat Guillermo terkejut. Lah kenapa kejut.

"Oh, ya veo, también puedes hablar español." [Oh I see, you can speak Spanish too. "balas Miguel dengan bangga. "He aprendido antes"[Yes, I've studied Spanish before. ]Jawab aku dia sudah tersenyum bangga.

"Didn't know you can speak Spanish."Guillermo tersenyum senget. Aku menunjukkan senyuman senget. "of course, I am half spanish." jawab aku dengan selamba .

Dia masih terkaku dan terbisu .

"One more thing , Kalau abang I pandai , I pun pandai "tambah aku .

"Im so proud of you. "Kata Guillermo dengan bangga. "thanks to the old Lucas. I learned a lot from him."Kata aku .

Hari semakin gelap, mata aku mula tertutup. Dia memandang aku . "Come here." Katanya sambil memegang kepala aku dan meletakkan di bahunya dengan halus .

Sebelum berahli ke alam mimpi aku terdengar beberapa perbualan .

"ella será tuya"[she will be yours.]kata Miguel .

" No forzaré"[i won't force. ]Guillermo tertawa kecil.

"Estefanía, wake up. We're here. "Kejut Guillermo. Kepala aku masih tersandar di bahunya .

Tetiba aku tersedar . DID I JUST HUG HIS ARM? Malu weh .

Aku segera memperbetulkan diri aku dan menjejak keluar dari kereta itu.Bila aku renungkan rumah ni , macam rumah hantu pun ada , rumah pembunuh pun ada . Ha yang tepat sekali , tempat ni rumah vampire .

Sekarang ni jam berapa masih gelap? 12 midnight lah pulak . Perasaan takut pulak yang muncul . Kelawar berterbangan. Dah lah sejuk. "you okay? "Tanya dia ragu-ragu . Halus sangat dia dengan aku sejak kebelakangan ni .

Aku mengangkat kening . "Of course."tipu aku . Aku tak nak nampak lemah . Dia memegang tangan aku . "ah you're shaking." Dia memandang aku sambil tersenyum senget. Damn it , tak dapat menipu .

" Im scared . " kata aku kecil-kecil.
"And nervous." Tambah aku .

"It's gonna be okay. They're your family, remember?" Katanya .

Kami pun berjalan ke pintu hadapan. Guillermo menekan lonceng rumah sekali.

Tbc.

Estupído But True.[c]Where stories live. Discover now