01 : His arrival

643 172 921
                                    

Happy Reading
.
.

"aku akan melindungi mu, tenang saja"

"Aku nggak akan biarkan ada orang yang meluka-"

Dugghhk!!

"Ahgg!!"

Aku mencoba untuk menahan rasa nyeri di pinggang dan bahu kanan ku. Nyeri nya bukan main.

Saat ku membuka mata, kini kusadari. Ternyata aku baru saja jatuh dari ranjangku yang tingginya hampir se-meter.

Sial. Ini pasti ulah kak Taeyong yang menendangku dari atas sana.

"KAKAKKKK!!!!"

Teriakan ku sukses membuat kak Taeyong langsung membuka matanya dan terlompat di atas ranjang. Segitu kaget nya dia.

"Apaan... buset" katanya sambil mengacak kasar rambutnya. Dan dia membelakangi ku.

"Kak, lo apa-apaan sih!"

Kak Taeyong pun berbalik dan menatap ku tanpa dosa.

"Loh dek, ngapain tidur dibawah. Ada ranjang empuk gini, malah tidur dilantai. Ngak tau bersyukur lo ya" katanya dengan wajah datar.

Oke. Aku sedang mencoba untuk tidak mengumpat. Menahan seribu sumpah serapah di ujung bibir.

"Kak, lo barusan nendang gue. Dan lo ngomong gitu?"

"Dih? Ya ngak mungkin la. Orang gue kalau tidur kalem macam princes Anna projen" elaknya

What? Ngak salah? Bukannya anna dalam disney projen itu tidurnya ngak se-'kalem' kayak yang kak Taeyong bilang?

Tapi, bukan itu yang harus ku pikir. Iyakan.

"Ya emang kayak anna projen! Tapi ngak kalem!"

"Lah, bukannya princes kalau tidur pasti kalem?"

"Ya lo aja ngak nonton projen nya! Ngak usah sok tau!" Kata ku sambil berdiri dan membawa selimut yang ikut terjatuh bersama ku.

"Ya kakak tau la, kan kemarin nonton bareng Doyoung"

"Au ah sana! Pokoknya Anna kalau tidur ngak kalem"

"Dih, kalem kali!"

"Ngakk! Titik!"

"Kalem aelah, si Yuna mah buset!"

"Ngak! Ngak!ngak!

"Kalem! Lo nya yang ngak kalem!. Lo tidur pake ngorok segala!"

"Nga- KAKK!! aku ngak ngorok ya!"

Kini emosi ku sudah tak dapat lagi kutahan. Oh, ayolah. Kak Taeyong yang sedang ku hadapi sekarang berbeda 360° dengan dengan kak Taeyong yang semalam menenangkanku dengan penuh perhatian dan kelembutan.

Kadang sikap kekanak-kanakan kak Taeyong membuat ku naik darah.

Ehm- atau kami yang kekanak-kanakan?

"Ya lo nya kan tidur! Ngak lo dengar lah. Gue yang dengar!" -Taeyong

"Ngak! Aku ngak ngorok! Udah sana lo anjir. Bikin emosi pagi-pagi!"

Dengan sekuat tenaga aku menarik tangan kekar kak Taeyong. Kemudian mendorong tubuhnya. Menuntun nya keluar dari kamar ku sesegera mungkin.

"E-eh dek. Ngak mau kakak bantuin dulu beresin kamarnya?" Katanya sambil melirik ku yang kini tengah sibuk mendorong dibalik punggung nya.

Sempat-sempatnya dia menawarkan hal itu? Oke. Aku tau itu hanya tipuan.

"Ngak! Ngak butuh bantuan lo! Udah sana! Iihhh"

My savior & protector : Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang