03 : Sorry?

326 118 450
                                    

My savior & protector
Huang Renjun

Note : jangan lupa tinggalkan
vote dan coment nya yaa^^

"Yun, kok daritadi kamu ngelamun terus?"

Pertanyaan dari Jinyoung barusan membuat ku tersentak kecil dan tersadar dari lamunan ku. Kemudian aku menatap kearahnya yang duduk tepat di sebelah ku.

"Y-ya?- Oh, ngak apa-apa" kataku kemudian aku kembali mengalihkan pandangan ke sungai yang ada dihadapanku.

Ya, sekarang kami ada di taman dekat sungai. Karena Jinyoung mengajakku untuk jalan-jalan. Ehm, bahasa lainnya berkencan.

"Yakin? Kayanya kamu lagi banyak pikiran, ada masalah ya?" tebak nya. "Cerita gih, aku dengerin"

Hmm- apa yang dikatakan Jinyoung itu benar adanya. Jujur saya, sebenarnya daritadi aku terus bergelud dengan otak ku. Aku terus kepikiran tentang kalimat ancaman yang kudapati disekolah tadi. Lebih tepatnya saat di ruang klub melukis. Tapi, haruskah hal ini ku ceritakan pada Jinyoung?

Sedaritadi juga aku berusaha untuk posthink disini. Mungkin saja itu hanya perbuatan orang gabut? Orang iseng? Atau hanya orang yang sedang membuat prank untuk konten youtubenya? Ya pasti begitu. Tapi jika saja itu sungguhan, aku yakin aku bisa mengatasinya sendiri. Jika aku sudah mengetahui siapa orang yang menulis ancaman itu, aku akan berbicara baik-baik padanya. Jadi kurasa- aku tidak perlu menceritakan ini ke Jinyoung kan? Ya, itu tidak perlu

"Hehe, ngak kok. Ngak ada masalah" kata ku sambil tersenyum kecil

"Hmm- yaudah deh" katanya setelah bangkit dari kursi yang didudukinya kemudian mengusap pelan pucuk surai kecoklatan ku. "Yuk, pulang. Udah jam setengah 6 nih. Dah kesorean" lanjutnya.

Senyum ku yang baru saja tercipta mendadak memudar setelah mendengar perkataan Jinyoung barusan.

"Hihh, ngak mau" tolak ku

"Loh, kok ngak mau?" Tanya nya begitu.

"Kita kan baru kencan sebentarr" gerutu ku seraya memanyunkan bibir

"Kita kencan udah dari pulang sekolah. Taman ini juga tempat ke3 yang kita datengin" ujarnya

Ya emang dari pulang sekolah, tapi itu terasa singkat bagi ku. Selain aku senang kalau bareng terus sama Jinyoung, aku juga lebih suka berada diluar rumah.

"Aku tau kok kamu masih mau lama-lama lagi bareng akunya. Karena aku juga pengen nya gitu. Tapi ntar aku dimarahi sama kak Taeyong kalau bawa kamu lama-lama" lanjut nya lagi.

"Huuhh. Ngak mau" aku masih bersikeras.

"Yaudah deh aku tinggalin kamu disini" katanya seraya berjalan pergi meninggalkan ku yang masih terduduk.

Lah, kok Jinyoung rese sih?!

"Eh? Jinyoung!! Jahat banget sii!!" Teriak ku, membuatnya membalik-kan badannya.

Kulihat Jinyoung yang berdiri tak jauh dari ku membentangkan kedua tangannya. Dia juga tersenyum. Senyumannya begitu manis. Bisa-bisa aku diabetes dibuatnya. Ehe

My savior & protector : Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang