16. Four Years Later (part 1)

8.8K 1.5K 292
                                    

Jeon Jungkook menatap langit cerah pagi ini dengan terik tak begitu menyorot mata serta burung yang mulai menghiasi angkasa.

Hembusan napasnya berbaur bersama dengan tiupan angin. Pemuda itu bergerak menjauh dari lantai balkon kamarnya manakala seruan dari sang mama yang menyuruhnya turun untuk melakukan sarapan menggema di rungunya.

Lidahnya membasahi bibir yang kering sebelum ia menarik salah satu kursi di ruang makan dan bergabung untuk sarapan bersama sang mama dan papa.

Sejenak pemuda itu mengulas senyum tipis usai mendengar pertanyaan yang papanya layangkan, "Bagaimana, Jung? Apa Byun Sunkyo sudah menarik perhatianmu?" Jungkook meraih telur rebus dan mengedikkan kedua bahunya tak acuh. "Sudahlah ... lupakan saja Jihye. Lagi pula, dia telah menikah dan hamil. Kau seharusnya fokus dengan kebahagiaanmu saat ini."

Jungkook mendadak menghentikan kunyahannya. Maniknya mengarah pada wajah sang papa, kemudian mengangguk sebagai respons. "Jungkook memang harus fokus dengan kebahagiaan Jungkook sendiri. Tapi kalau Jihye adalah kebahagiaan Jungkook satu-satunya, apakah Papa dan mama akan menyalahkan Jungkook?"

Mama mengulum bibir sembari memandang ke arah anaknya. Jungkook terlihat tengah menahan kesal dan marah saat ini jika dilihat dari rahang dan matanya.

Memaksakan senyum, mama lekas berujar untuk menenangkan suasana, "Tidak apa. Mama akan terus mendukung keputusanmu."

Jungkook tak menggubris ucapan sang mama sebab ia tahu mama terlalu banyak mengucapkan kalimat penenang selama satu tahun terakhir—tepat di mana berita Jihye hamil dan tersebarnya foto pertunangan gadis itu.

Jungkook memang pernah menyakiti Park Jihye dengan mengencani gadis lain dan membuat Jihye merasa tercampakkan. Akan tetapi, Jungkook telah berjanji bahwa ia akan menjaga gadis Park itu baik-baik tanpa merusaknya.

Pemuda itu sempat terkejut dan tidak percaya manakala sang mama memanggilnya dan memberi tahu bahwa mama Jihye menyebarkan sebuah berita soal kehamilan dan pertunangan Jihye dengan salah satu pemuda di Amerika yang tidak ingin Jungkook ketahui namanya.

Pun sebelum berita itu dilayangkan oleh mama Jihye, Jungkook dan Jihye memang tidak terlibat kabar apa pun. Hanya sepanjang satu tahun sebab setelah itu nomor Jihye tidak lagi aktif dan akun SNS gadis itu tak ditiadakan. Jihye seolah hilang begitu saja dari Jungkook. Sora dan Kara juga tidak mengetahui kabar Jihye saat Jungkook bertanya kepada mereka.

Jungkook tidak tahu apa yang terjadi sesungguhnya sebelum berita itu ia dengar. Barangkali Jihye telah menemukan sosok lelaki lain di negaranya dan melupakan Jungkook yang hingga saat ini setia menunggunya.

Dadanya kembali sesak tatkala memori manis dirinya serta Jihye berputar di kepalanya. Dia benar-benar merindukan Park Jihye yang manis dan lugu. Jungkook rindu dengan semua yang ada pada gadis Park tersebut. Senyumnya tak pernah lupa membuat Jungkook ikut tersenyum. Juga tawa gadis itu yang tak kunjung pergi dari ingatannya.

Mungkin memang benar omongan Min Yoongi lima tahun yang lalu untuk Jungkook. "Percaya ataupun tidak, karma akan tetap berlaku bagi orang-orang yang pernah melukai."

Park Jihye meninggalkannya sama seperti Jungkook pernah meninggalkan gadis itu.

Sejak dulu Jungkook hanya berpikir bahwa Jihye lah orang pertama yang selalu bisa membuatnya bahagia. Bahkan di kala gadis itu telah melupakannya, pikiran itu tetap saja tersimpan di dalam kepala. Hanya Jihye yang mampu membahagiakan Jungkook.

Lamunannya mendadak buyar manakala pekikan halus dari sang mama membuatnya spontan mendongak. Jungkook menatap malas, lalu ia menghentikan napas sejenak saat mendengar kabar yang mama bacakan.

Knowing Me, Knowing You ✓Where stories live. Discover now