11 - Jawaban

55 12 24
                                    

"K-kaichou?"

Sudah beberapa kali (F/N) bertemu dengan ketua OSIS itu dengan muka sembab yang tidak enak dilihat, membuat wajah gadis itu langsung memerah. Tangannya mulai menarik selimut menutupi wajah.

"Ah, maaf. Sepertinya aku mengganggu--"

"T-tidak, kok!" (F/N) menggeleng cepat. Perlahan ia menurunkan selimut dari muka. Tampak sedikit rona merah pada pipinya.

Ditemukan oleh orang yang disukai dengan wajah yang tidak enak dilihat memang menimbulkan rasa malu yang entah bisa dilupakan atau tidak.

"Terima kasih sudah membawa saya ke sini, kaichou," ujar (F/N), mulai memberanikan diri menatap si ketua OSIS.

"Ahem," Ken'ichiro kembali memasang tatapan tajam seperti biasa, "kau memanggilku kaichou lagi."

"Eh? A-aa... maksudku, KENN-nii."

"Oh? Jadi sekarang, kakak-adik- zone?" Takuya menimpali.

"Eh," Ken'ichiro mengalihkan perhatian pada Takuya, "aku lupa, dari tadi ternyata ada orang lain di sini."

(F/N) menutup mulutnya yang menganga, "ya ampun!"

"Tak apa, sih," Takuya pura-pura muram, "aku memang si obat nyamuk."

Bunyi bel membuat mereka bertiga hening sesaat.

"Astaga," (F/N) menatap Takuya, "apa tadi sensei masuk? M-maaf, Takuya-kun jadi ketinggalan pelajaran seperti aku..."

"Siapa bilang?" Takuya mengangkat buku catatannya dari tas. "Aku sudah mencatatnya di kelas tadi. Kan aku sudah bilang, aku tidak pernah terlambat seperti dirimu, (F/N)-chan!"

Sebelum tangan (F/N) sempat melayang, penjaga UKS sudah menegur mereka lewat tatapan.

"Kalian pulanglah," ujar Ken'ichiro, yang berbalik menuju pintu keluar lebih dulu. "Aku masih punya banyak urusan."

(F/N) mengambil tasnya, lalu turun dari ranjang, mengikuti Takuya yang meninggalkan ruang UKS lebih dulu.

"Eh, sebentar."

Takuya memutar badan (F/N) di tengah jalan. Tak lama kemudian terdengar suara benda jatuh dalam tas gadis itu.

"Nih, aku pinjamkan bukuku. Jangan marah lagi, ya."

📔📔📔

Bunkasai akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Beberapa persiapan nampaknya sudah mulai dilakukan. Sepanjang jalan (F/N) memperhatikan orang-orang membawa perlengkapan ke sana kemari. Ada juga yang sibuk memasang dekorasi dan perintilannya.

"Semua kelihatannya semangat sekali, ya?"

"Tentu saja! Acara ini, kan, yang paling ditunggu para murid. Soalnya tiap tahun banyak kegiatan menyenangkan."

(F/N) mengangguk setuju dengan pernyataan sahabatnya. "Aku penasaran bunkasai Yotsuba Gakuen seperti apa, ya?"

"Hmm, seperti bunkasai sekolah pada umumnya, tapi, disini ada yang beda!" Jelas Takuya yang menyimpan sapu setelah piket.

"Apa?" (F/N) penasaran.

"Seperti yang kau tahu, di sini tempat berkumpulnya anak dari keluarga orang terkenal! Itulah sebabnya bunkasai sekolah ini selalu ramai. Oh, iya," Takuya melirik ke arah kanan koridor, "hari ini, kau yang bawa tugas anak-anak ke ruang guru, ya!"

"Eh? Kenapa aku?"

Takuya tidak menjawab, hanya menyerahkan tumpukan buku pada gadis berambut (h/c) itu, lalu mendorongnya paksa keluar kelas.

"Pokoknya aku mau kau saja yang bawa! Ja ne~"

Anak jangkung berkacamata itu langsung melenggang pergi meninggalkan (F/N) sendirian.

"Hei, tumben sendiri?"

Langkah (F/N) yang membawa tumpukan tugas teman sekelasnya hari itu terhenti sejenak saat menyadari siapa pemilik suara yang datang dari belakang.

"KENN-nii?"

Hampir saja buku-buku di tangan gadis itu jatuh berserakan.

"Berat ya? Kubantu, sini."

"Tidak usah," tolak (F/N), "aku sudah biasa, kok."

Ken'ichiro langsung mengambil sebagian buku dari tangan gadis berambut (h/l) itu.

"Begini kan, enak," ujarnya sambil tersenyum tipis. "Eh? Kau sudah tidak gemetar lagi."

(F/N) membuang muka merahnya, sementara tangannya sedikit meremas pinggir tumpukan buku.

"Oh, masih, ya?"

Dengan cepat gadis itu menggeleng. "T-tidak."

"Kalau begini, sepertinya aku tidak bisa menikmati bekal buatanmu lagi--"

"Tidak bisa begitu!" (F/N) memotong. "Aku senang, kalau KENN-nii suka...."

"Suka?"

(F/N) terhenti. Ia menoleh, menatap Ken'ichiro yang juga terdiam di koridor.

"M-maksudku, suka dengan bekalnya..."

"Oh? Kukira kau mau bilang, 'suka aku', gitu."

Ehhh? Seketika rona merah memenuhi pipi (F/N). Ia kembali menunduk, tidak berani menatap Ken'ichiro lagi.

"Hahaha! Iya, iya. Canda. Oh, tuh, ruang guru sudah di depan mata. Aku juga ada urusan dengan sensei. Beri aku sisa buku itu, sini."

(F/N) menyerahkan sisa buku yang dibawanya pada Ken'ichiro. "T-t-terima kasih, ka--"

"Hmm?"

"Maksudku, KENN-nii!"

"Nah, begitu, dong. Sekarang, kau bisa pulang."

Di perjalanan menuju gerbang, (F/N) terus memikirkan apa yang dikatakan si ketua OSIS barusan.

"Itu berarti..."

"Oy, oy, kau mau ke mana? Aku di sini, tahu!"

"Jerapah!" Seru (F/N) saat mendapati Takuya ternyata menungguinya di depan gerbang sekolah.

"Kenapa? Mikirin sesuatu?" Takuya tersenyum tipis, menahan tawa saat melihat wajah merah temannya itu.

Tentu saja gadis itu menggeleng.

"Fufu, kau harus berterima kasih padaku!" Ujar Takuya bangga. (F/N) langsung menatapnya tajam.

"Hm? Kenapa? Harusnya senang, dong."

"Takuya-kun!" (F/N) langsung memeluk sahabatnya itu. "Terima kasih banyak, ya!"

"Oh, aku baru ingat," Takuya menatap (F/N) datar, "kembalikan buku catatanku."

📔📔📔

Seperti biasa, tyda diedit (◡ ω ◡)

Kaichou! [KENN x Reader] ✔Where stories live. Discover now