14 - Kokuhaku Corner

74 12 30
                                    

"Itu kan punya kelasnya si tukang makan permen--"

"Noburin," koreksi Takuya cepat. "Ternyata ada juga yang memikirkan ide seperti itu."

Stan yang tengah dilirik oleh duo sahabat itu terlihat agak lebih mencolok dibanding stan lain. Warna pink dan putih yang mendominasi dan papan nama berbentuk hati yang cukup besar tampaknya sudah menyiratkan maksud dari stan tersebut.

Kokuhaku Corner...? batin (F/N). Matanya benar-benar telah teralihkan dari konser.

"Hayo, mau apa?"

Takuya mulai melancarkan tatapan jahilnya setelah menyenggol (F/N) dengan sengaja.

"B-bukan apa-apa!" sanggah (F/N) cepat. "Tempatnya agak mencolok, ya."

"Cih, sejak kapan jiwa tsun merasukimu?"

(F/N) kembali melempar tatapan tajam pada anak berkacamata itu.

"I-iya, iya. Aku anak baik, aku diam."

Seusai konser, (F/N) mengelus-elus lehernya yang mulai berkeringat. "Jerapah, cari minum, yuk."

Takuya melirik sekeliling, mencari mesin penjual otomatis yang biasanya ditempatkan di beberapa titik di area sekolah.

"Tuh, ada yang sepi." Takuya menunjuk pada salah satu mesin penjual otomatis yang tidak jauh dari kokuhaku corner.

(F/N) mengangguk setuju, dan mulai meninggalkan area konser bersama Takuya menuju mesin penjual otomatis tersebut. Sesekali manik (e/c) miliknya tertuju pada kokuhaku corner.

Terdapat kotak besar berwarna merah di depan pintu masuk stan, dengan tulisan kotak surat di bagian depan.

"Ah, silakan simpan suratmu di sini! Nanti sore akan kami antarkan ke penerima. Kami turut senang atas kunjungannya!"

Itu gadis yang tadi! Batin (F/N). Gadis pembawa papan tulis tadi mengeluarkan sebuah amplop yang tidak terlalu besar, dengan perekat berbentuk hati lalu memasukkan amplop itu ke dalam kotak.

"Oy, diem aja!"

Kaleng dingin yang ditempelkan Takuya pada pipi gadis berambut (h/l) itu cukup untuk mengagetkannya.

"Nggak, tuh! Aku cuma..."

"Kepingin juga, ya?"

"Ih, apaan, sih," gerutu (F/N), mulai menerima minuman kaleng itu dari sahabatnya.

"Siapa tahu?" balas Takuya yang menenggak minumannya dengan santai. "Kamu mau mengumpulkan surat buat ka--"

(F/N) langsung melemparkan tatapan tajam.

"Kakak kelas," lanjut Takuya dengan sedikit penekanan.

(F/N) tersenyum tipis lalu membuka tutup kalengnya. "Gitu, dong. Oh, terima kasih."

Usai menghabiskan beberapa teguk minuman mereka, Takuya berniat mengajak (F/N) mendatangi stan kelas lain, namun tangannya terhenti saat melihat manik (e/c) gadis itu masih terpaku pada kokuhaku corner.

"Tuh, kan, kubilang juga apa. Kau pasti mau mengumpulkan surat juga!"

(F/N) menggeleng. "Mana ada."

"Nanti aku bantu, deh." Takuya melemparkan senyum jahil lagi. "Kutuliskan surat atas namamu!"

"Eh?"

Sekali lagi (F/N) menoleh ke arah gadis pembawa papan itu. Mulut (F/N) sedikit terbuka, ingin menggumamkan sesuatu. Tapi tangannya keburu ditarik anak berkacamata itu, membawanya melangkah dari kokuhaku corner lebih jauh.

Kaichou! [KENN x Reader] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang