Chapter 13: Kim Taehyung flight back to Samhita.

1.3K 226 23
                                    

Jungkook tidak yakin apa yang sedang dirasakannya tapi mendudukin penerbangan kelas bisnis menuju Nepal mungkin bukanlah alasan bolos terbaik yang pernah dilakukannya.

Semalam, Taehyung akhirnya memutuskan mereka harus kembali ke Samhita. Jika Atharva ingin menyerang untuk merebut Jungkook maka Taehyung butuh lebih banyak bantuan. Pertarungannya kemarin benar-benar membuatnya teler. Hari ini dia setengah mengantuk dalam balutan long coat panjang yang hangat dan kacamata hitam untuk menyamarkan matanya yang gelap dan berpegangan pada Jungkook agar tidak ambruk kelelahan. Jungkook merasa seperti sedang menyeret sekarung beras tiap kali Taehyung berjalan.

"Sepertinya aku terlalu banyak menggunakan kekuatanku, seharusnya aku tidak menggunakannya....," gumamnya dan Jungkook tersenyum mendengarkannya, seraya memapahnya.

Semalaman dia menolak untuk tidur dan mempersilakan Jungkook menggunakan ranjangnya sementara Yoongi mengepak pakaian mereka dan menitipkan kunci apartemen pada pengelola gedung untuk diperbaiki. Taehyung yakin jika dia memejamkan matanya maka dia akan tertidur dan Tuhan tahu berapa lama dia akan tidur.

"Samhita ada di Nepal?" tanya Jungkook sementara mereka memasuki badan pesawat yang lebar dan dipersilakan duduk sesuai dengan nomor tiket mereka yang entah bagaimana sudah dibeli oleh Taehyung. Seolah mereka punya akses tidak terbatas ke penerbangan tujuan Nepal kapan saja.

"Menurutmu dimana?" balas Taehyung parau dan tersenyum seraya membersit. Dia nampak seperti akan tumbang kapan saja dan nampak sangat lega saat akhirnya dia membenamkan dirinya pada kursi penerbangan kelas satu yang lebar dan empuk. Dia mendesah panjang dan memejamkan matanya.

"Sama seperti tempat Dr Strange belajar?"

"Siapa Dr Strange?"

"Kau tidak nonton Marvel?"

"Apa itu Marvel?"

Jungkook mengerjap lalu mendesah keras; sia-sia saja berusaha menjelaskan. "Lupakan saja. Tidakkah ada sesuatu yang bisa membuatmu lebih baik? Daging bayi yang lahir di bulan purnama atau apa?" tanya Jungkook saat dia memposisikan dirinya di tempat duduknya yang bersisian dengan Taehyung.

"Hanya tidur." balas Taehyung tanpa menoleh; suaranya terdengar begitu jauh seolah dia sedang bermimpi. "Mungkin sekitar 4 bulan atau setahun tapi kita tidak punya 4 bulan."

Yoongi duduk di belakang mereka, sibuk melalukan sesuatu dengan sabuk pengamannya sebelum menjulurkan lehernya ke arah Taehyung dan Jungkook. "Aku sudah mengabari Hoseok dan Jackson tentang kedatangan kita. Dan mereka sudah mulai bersiap."

"Hoseok belum diganti juga setelah sekian abad," komentar Taehyung bersandar dalam-dalam di kursinya. "Aku jadi tertarik untuk mengetes kemampuannya."

Yoongi memutar bola matanya mendengar kecongkakan Taehyung dalam posisi sakaw seperti pecandu narkoba. "Mereka sudah menghimbau seluruh ras untuk bersiaga menghadapi penyerangan Atharva. Perasaanku mengatakan mereka sudah tahu tentang pemindahan Jungkook."

"Tentu," balas Taehyung dengan suara lemah dan terdengar jauh. "Maaf apakah kau bisa tidak bicara padaku selama penerbangan? Kepalaku terasa ingin pecah saat berusaha untuk memikirkan apa yang ingin kukatakan."

Yoongi menghela napas lalu menatap Jungkook dengan tatapan menyerah yang aneh dan setengah menggelikan. "Baiklah. Kookie, kau sebaiknya memberikan dia ciuman."

SpellboundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang