Chapter 14: Kim Taehyung about his family.

1.3K 256 33
                                    

"Beabad-abad lalu, seluruh warlock masih tergabung dalam bangsa Samhita dengan ayah Taehyung sebagai pemimpin kami."

"Aku bahkan lupa aku punya ayah."

"Tanpa mengurangi rasa hormat, Taehyung, kau sebaiknya diam."

"Baiklah. Oke."

Jungkook menggertakkan giginya, tidak berani tertawa selama Yoongi masih bersikap serius dan Taehyung duduk santai di sisinya seolah tidak ada yang terjadi. Mungkin itulah yang dirasakan orang-orang dengan kekuatan melebihi kaumnya; tidak ada yang membuat mereka takut karena mereka bisa menghabisi siapa saja. Taehyung mungkin bisa menjentikkan jarinya dan Yoongi berubah jadi debu.

Yoongi menatap Taehyung sejenak, seolah mengecek apakah dia benar-benar serius pada kata-katanya sebelum melanjutkan; "Semuanya dimulai saat ada seorang Sudra yang tidak puas akan pengaturan kekuasaan bangsa Samhita," kata Yoongi. "Kau mungkin sudah tahu tentang Brahmana, Ksatria, Veisya dan Sudra?"

"Sudah," Jungkook mengangguk. "Yugyeom yang memberitahuku."

Yoongi balas mengangguk. "Posisi Sudra yang nampaknya paling rendah di masyarakat membuat ras Sudra rentan memunculkan kelompok-kelompok pembelot. Padahal sebenarnya Sudra sama pentingnya dengan semua ras, hanya karena namanya disebut terakhir, mereka merasa mereka adalah yang terendah. Beberapa berhasil ditenangkan dengan memberikan jabatan penting di masyarakat tapi suatu waktu, satu kelompok ini tidak.

"Mereka bekerja di bawah tanah. Diam-diam tanpa diketahui siapa pun. Bergerak menciptakan rune-rune baru yang melenceng dari rune Samhita yang adalah buatan para Brahmana kami, membuat alat-alat perang baru, menciptakan sistem-sistem baru yang berlawanan dengan Samhita.

"Suasana Samhita sempat begitu menggelisahkan dan menegangkan saat kelompok ini bergerak. Para Ksatria dan Vesya yang sudah mengetahui kegiatan mereka ini melaporkannya pada ayah Taehyung yang saat ini sebenarnya secara pribadi sudah siap menyerang kelompok ini kapan pun juga; seorang diri."

Yoongi mengendikkan bahunya, "Beliau memang sekuat itu," dia kemudian melanjutkan dengan tenang.

"Ayah Taehyung yang saat itu menangkap basah mereka di ruang bawah tanah pemimpin mereka saat mereka sedang menciptakan rune-rune baru yang akan mereka gunakan. Menyita semua alat-alat perang, buku kitab rune mereka dan juga menahan pemimpin mereka. Menjatuhkan hukuman mati karena telah membelot dari hukum Samhita.

"Pemimpin mereka dihukum gantung di depan seluruh masyarakat bangsa Samhita. Kami tidak perlu bersembunyi seperti sekarang; kami memiliki seluruh Kathmandu. Semuanya terasa menyenangkan dan menenangkan bagi kami; Brahmana memimpin kami dengan baik dan nyaris tidak ada hal yang bisa membuat kami merasa pemberontakan itu adalah hal yang dibutuhkan. Brahmana tidak pernah bersikap tidak sopan pada kami.

"Namun hal yang terjadi selanjutnya, memukul kami semua mundur.

"Mereka tidak berhenti." Lanjut Yoongi, nampak mulai menikmati tugasnya untuk menceritakan sejarah Samhita. "Setelah pengeksekusian pemimpin mereka, hukum penggal dan mayatnya dibakar habis agar seluruh ilmu sihirnya lenyap. Malam itu juga, barang-barang sitaan itu lenyap dicuri. Mereka masih bergerak mencuri kembali hak milik mereka.

"Dan kali ini mereka terang-terangan menyerang Samhita, menciptakan kekacauan dan huru-hara.

"Yang kau lihat di luar tadi adalah kamuflase kami setelah kelompok ini menyerang dan menghabisi seluruh ras Brahmana. Lalu mengumumkan diri sebagai Atharva setelahnya. Mengajak Samhita khususnya ras Sudra untuk membelot dan melawan kebijakan-kebijakan Samhita yang dinilai merugikan dan menganaktirikan Sudra."

SpellboundDonde viven las historias. Descúbrelo ahora