was end.

2.8K 176 59
                                    

Recommended pakai lagu Ballad or lagu sad lainnya.

Sejak kejadian penangkapan tersebut,tepat seminggu setelah sooji di tangkap beserta keluarga nya, pengadilan memutuskan bahwa ia bersalah.

Oh ngomong ngomong,ayah dan ibunya juga di tangkap karena sengaja tutup mulut terhadap apa yang anaknya lakukan dan turut membantu atas apa yang anak mereka lakukan.

Sooji di jatuhi hukuman seumur hidup, sedangkan ayah dan ibunya 5 tahun.

Sekarang disinilah sekarang yuta berada. Balkon apartemen nya yang begitu sepi. Angin kencang berhembus menerpa wajah nya, membuat rambut itu berantakan  namun sial nya terlihat membuat nya lebih tampan.

Flashback.

Pelukan erat itu terjalin seakan akan tidak akan di lepaskan. Namun winwin sadar,

Ini adalah waktunya.

"Hyung.." yuta melepaskan Pelukan itu dengan pelan. Menatap winwin penuh cinta.

"Jika kau merindukanku,tataplah bulan. Maka dari sana kau akan  seakan akan menatap dan berbicara dengan ku walaupun aku tidak membalas perkataan ku dan berada di samping mu" yuta menggelengkan kepalanya

Dia sekarang sudah paham. Jika dulunya winwin meracau tidak jelas,artinya dia akan meninggalkan nya.

Namun Sekarang ia paham akan hal itu.

Yuta menggeleng. Membuat winwin kembali bimbang.

Ia harus pergi.

"Hyung, berjanji lah bahwa kau akan hidup bahagia dengan sooji-noona. Berjanji lah untuk memaafkan semua kesalahannya"

"Aku tidak akan pernah memaafkan seseorang yang telah merebut nyawa kekasih ku" winwin tersenyum kecil

"Ini takdir tuhan,Hyung. Mungkin aku dan kau tidak bisa bersama"

"Tapi bukankah kau bilang akan menentangnya winnie-ah? Maka ayo lakukan! Aku juga akan menentang keras semua ini" winwin menggeleng pelan. Kemudian tersenyum yang entah mengapa menjadi begitu sangat indah malam ini dengan cahaya rembulan yang menyinari nya

"Ini adalah waktunya aku pergi Hyung. Tidak selama nya aku bisa berada di dunia ini,dimana sekarang ini bukanlah tempat ku"

Yuta masih tidak mau mempedulikan kenyataan itu. Ia hanya ingin winwin nya,bukan yang lain.

"Aku sadar Hyung. Kau harus melanjutkan kehidupan mu. Kau itu manusia,kau harus tetap hidup dan berbahagia walaupun bukan dengan ku. Hidup ku ini sial,dan aku tidak ingin melibatkan kesialan ini padamu-" yuta menarik winwin kedalam dekapannya

"Jangan berkata begitu. Aku benci mendengar kau seakan akan mengiyakan apa yang di katakan wanita brengsek itu" winwin menggeleng sembari terkekeh. Kemudian tersenyum.

"Aku harap hyung berbahagia-" winwin perlahan melepaskan pelukan tersebut, kemudian berbalik. Tapi lagi lagi yuta menahan nya.

"Sebelum kau pergi,apa ada sesuatu yang bisa aku katakan agar hatimu berhenti sakit? itu membuat ku takjub mengenai pikiran yang bisa membuat mu merasa tak berharga. Kau itu begitu sempurna. Maka dari itu jangan mengira hadir mu tidak di hargai dan hilang mu tidak dicari. Aku bahkan siap ikut dengan mu winnie-ah. Hidupku ini tidak akan ada artinya tanpamu" winwin tersenyum.

"Aku ingin Hyung berbahagia. Dan jangan pernah mengatakan hal itu. M-munkin kita tidak akan bertemu lagi. Tapi aku tidak ingin hidup Hyung menjadi sia sia. Lanjutkan lah hidup mu dengan gadis itu walaupun itu tanpa diriku"

I(W)LY | YUWIN [REVISI]Where stories live. Discover now