⚠ Mature content will be warned! ⚠
Tradisi kerajaan dalam memilih pengantin untuk para pangerannya yang cukup rumit.
Song Mingi, putera mahkota kerajaan Príor yang harus menjalankan simulasi pernikahan bersama calon pengantin pilihan Ratu -ibunya ka...
"Pangeran, silahkan pilih pakaian untuk makan malam kerajaan hari ini."
Mingi mengangkat kepalanya pelan, melepas atensi pada berkas dan laptop di hadapannya. Matanya menelisik satu per satu setelan pakaian berharga puluhan juta itu.
"Yang hitam."
Tanpa banyak berbicara lagi, Mingi kembali fokus meneliti berkasnya. Membiarkan sang pelayan keluar dari ruangan kerjanya.
Mata sang pemuda beralih ke arloji di pergelangan tangan kirinya. Ia tidak boleh telat di perjamuan makan malam hari ini, atau ibunya akan marah.
Ya, sudah menjadi rutinitas bagi seluruh anggota kerajaan untuk makan malam bersama setidaknya sebulan sekali. Biasanya acara ini diselenggarakan di istana utama Príor.
Melihat waktu yang sudah semakin dekat dengan waktu makan malam, Mingi segera menutup segala berkasnya dan beranjak keluar dari ruangan kerjanya.
Di istana ini, Mingi tinggal sendiri bersama kepala pelayan Kim yang telah menemani Mingi dari kecil. Sedangkan istana utama Príor ditempati oleh ayah dan ibunya.
Istana utama itu akan Mingi tempati bersama pengantinnya apabila ia sudah dinobatkan menjadi raja. Ah, Mingi malas jika harus membicarakan pengantin.
Dari 5 tahun yang lalu, Mingi tidak pernah sekalipun menerima kandidat yang ditawarkan padanya. Jawabannya hanya satu, "Aku tidak tertarik."
Ratu Song –ibu Mingi sudah frustasi karena anaknya yang tak pernah tampak bergaul ataupun dekat dengan seseorang. Puteranya itu selalu berkutat dengan berkas dan masalah kerajaan.
"Pak Kim, tolong bawakan bajuku ke kamar."
"Baik, Yang Mulia."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ibu, apakah hari ini akan ada perjamuan makan malam kerajaan?"
Madam Jung yang tengah sibuk menginstruksikan para pelayan itu hanya menoleh dan mengangguk singkat, "Iya, dan kali ini pangeran Rowoon juga akan ikut."
"Memangnya dulu pangeran Rowoon tidak pernah ikut?"
"Benar. Pangeran Rowoon selama ini menetap di luar kerajaan. Dari apa yang ibu dengar, hari ini ia ikut karena ingin mencari pengantin," Balas Madam Jung.
Yunho dengan rambut biru mudanya itu hanya mengangguk pelan, "Pengantin ya?"
Jeong Yunho, berumur 23 tahun. Ia sudah tinggal di istana utama selama kurang lebih 6 bulan. Tapi ia belum pernah sekalipun bertemu anggota keluarga.
Setiap ada perjamuan makan malam, ibunya melarang Yunho untuk diam di istana. Ia selalu disuruh keluar bersama teman kampusnya.
Namun hari ini ibunya malah menyuruh Yunho ikut membantu pelayan lainnya karena kekurangan tenaga kerja.
Lamunan si manis terpecah saat mendengar suara teriakan dari gerbang utama.
