18. WANITA PILIHAN

852 158 64
                                    

Keynal menghentikan kuda besinya di SPBU. Dia menaikan kaca helmnya saat hendak mengisi bensin. Ekor matanya tak sengaja menangkap sosok Riki.

Pemuda itu, tengah membeli jagung rebus di depan warung kecil, tepat di seberang jalan. Sepintas, tak ada yang janggal dengan pemandangan tersebut.

Hanya saja, Keynal mengingat, tempat itu adalah spot favoritnya bersama Naomi. Semasa awal—awal pdkt mereka, Naomi acap kali mengajak Keynal ke tempat itu.

Mata Keynal beralih menatap mobil Riki di simpang jalan. Saat itu juga bertapa terkejutnya dia, mendapati Naomi duduk di dalam mobil. Sembari sesekali tersenyum memperhatikan Riki dari kejauhan.

Seusai mengisi bahan bakar, Keynal segera mengunci tangki motornya dengan keras. Hingga tak sadar menjadi pusat perhatian orang—orang di sekitarnya. Beberapa wanita menatapnya kagum, namun juga berprasangka aneh.

Dia melajukan motornya, kemudian berstagnasi tepat di sisi mobil Riki. Kaki panjangnya langsung mendarat ke tanah. Keynal melepas helm dan menaruhnya di tangki depan.

Naomi yang menyadari kehadiran Keynal. Segera mengendalikan diri, bersikap seperti biasa. Keynal dengan tenang mengetuk pintu mobil di bagian kiri depan.

Namun dirinya tidak mendapatkan respons apapun. Padahal Keynal yakin Naomi mampu mendengarnya. Dua, tiga sampai empat kali ketukan, Keynal diabaikan.

Sedangkan dari arah berlawanan, Riki menuju ke mobilnya. Laki—laki berjambul merah itu langsung menerjang Keynal di bagian punggung. Membuat Keynal terhuyung beberapa langkah.

Keynal berlari dan membuka pintu mobil, menarik Naomi keluar. Naomi jelas membrontak. Riki yang tak terima, kembali melayangkan tinjunya pada wajah Keynal.

Aksi saling jotos pun tak terelakkan. Keynal menang dalam pertarungannya melawan Riki. Ketika dia berbalik dan mengajak Naomi pergi.

Ujug—ujug dari dalam Riko menendang pintu mobil, hingga mengenai perut Keynal dan membuatnya terpelanting ke aspal.

Dia mengangkat wajah ketika sebuah klakson memanggilnya. Beberapa detik saja, Keynal nyaris terlindas truk kontainer, pengangkut beras yang melaju dengan kecepatan penuh.

Beruntung saja, disaat yang bersamaan Naomi langsung menarik tubuh Keynal ke tepian jalan. Alhasil Keynal hanya mengalami luka gores di bagian pelipis. Serta cidera kecil di siku kirinya yang bergesekan langsung dengan aspal.

Dengan tubuh bergetar, Keynal beringsut ke samping motornya dan duduk sebelum terjatuh. Keringat menyengat mata, dia menyeka wajah dengan seragamnya. Nyaris saja. Seandainya Naomi tidak menolongnya barusan… Keynal bergidik.

Ketika lengah, Riki dan Riko lanjut menghajar Keynal yang masih shock dengan kejadian tadi. Tak cukup di situ Ari dan Anton juga keluar dari mobil yang sama.

Keduanya tak segan—segan menghantam wajah Keynal, dengan tongkat baseball yang mereka gunakan tempo hari untuk melumpuhkan Keynal.

Keynal kembali terbanting ke tanah. Saat itu juga Naomi berteriak dan menyudahi penderitaan kekasihnya.

○●○●

Motor besar Keynal meluncur dengan kecepatan tinggi menerobos kegelapan. Si pemilik seperti tak peduli akan resiko kecelakaan yang akan menimpanya.

Wajah di balik helm itu, meringis menahan sakit, dia bisa merasakan cairan hangat menetes dari beberapa luka di wajahnya.

Akan tetapi, Keynal merasa puas.

Better With You [VENAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang