Kembali lagi ☾︎

13 6 0
                                    

A story based on:
Boruto.

---

Sang adam bersurai kuning menatap desa kelahirannya dari jauh. Entah berapa lama, tapi yang pasti ia sudah merindu kini. Bagaimana tanah kelahirannya ini? Apakah ada satu dua hal yang berubah? Bagaimana kabar teman-teman seperjuangannya kini? Akankah terang jalan yang ditempuh? Banyak sekali pertannyaan yang mengetuk pikiran, meminta untuk dijawab.

Sang adam mengerling, menatap sosok yang sudah menjadi gurunya kini. Memang tak terlihat merindu dia dari manik, akan tetapi ia tau betul bahwa sang guru turut merindu dalam hati. Mematri senyum tipis, sang adam melontarkan tanya pada sang guru.

"Paman, sudah saatnya kita kembali, 'kan?"

Sang guru mengangguk, menatap lamat-lamat muridnya itu sembari berkata, "Ya, kita akan pulang, Boruto."

Sang syamsu sudah berada di kaki gunung, langit oranye menghiasi senja yang tampak cerah. Gumpalan tipis berarak pelan di atas sana, menampilkan parade yang menarik jua. Boruto menghela nafas, ada satu sosok yang akan ia temui pertama kali. Pujaan hatinya sedari genin.

Kedua orang itu melesat di atas dahan, tak butuh waktu lama sudah berada di gerbang perbatasan. Terkesiap para shinobi yang berjaga, tapi pada akhirnya dipersilahkan masuk jua. Manik sebiru laut itu melempar pandang, ternyata tak banyak yang berubah dari desanya. Meninggalkan Sasuke di belakang, segera ia melesat menuju kediaman Uchiha.

Dengan perlahan ia mengetuk pintu. Kala terbuka menampakkan peringai wanita bersurai merah jambu, tampak terkesiap wajahnya. Namun tetap terpatri senyum halus pada durjanya. Dengan nada ramah ia melontar tanya, "Eh Boruto sudah kembali ya?"

Mengangguk dia kala ditanya. Lalu melontarkan tanya pula dirinya, "Sarada ada, Bi?"

Senyum yang terpatri segera menghilang dari durja. Manik emerlad sang puan menunduk, menunjukkan sorot sendu. Sadar hati bahwa ada yang telah terjadi, terlukis raut khawatir pada wajah Boruto.

"Apa yang terjadi pada Sarada, Bi?"

Sakura membuang nafas, mau tak mau ia menceritakan segalanya walau berat hatinya. "Sarada kabur dari desa dan bergabung dengan sisi jahat. Sudah satu tahun ia tak kembali, entah bagaimana kabarnya sekarang."

Kedua netra membulat, jatuh rahang pertanda tak percaya. Seorang gadis yang sedari dulu memilih Hokage jadi mimpi, akan tetapi mengapa malah kini berbalik menjauhi? Segera melesat ia menuju kantor hokage. Tanpa mengucap permisi, langsung dibukanya pintu dan bertanya pada sang ayah.

"Ayah, benarkah Sarada kabur dari desa?"

Bukan Naruto, melainkan sang asisten yang menjawab. "Merepotkan sekali, kau tau dari mana heh?"

Naruto bangkit dari kursi, mengangguk tanda mengiyakan. Belum sempat membuka mulut, sang putra sudah melesat keluar. Naruto membuang nafas, sepertinya tak berubah sama sekali sifat anaknya itu. Sasuke yang sedari tadi berdiri di daun pintu, menatap Naruto meminta penjelasan. Naruto membuang nafas, menjelaskan semua pada rival semasa kecilnya.

Saat tengah kalang kabut dirinya, Boruto bertemu dengan Mitsuki dalam perjalanan. Memang tak disadaro olehnya, maka dari itu Mitsuki menepuk pundak mataharinya tersebut.

"Oi, Boruto," ujarnya sembari mengulas senyum.

"Ah, Mitsuki. Kau tau soal kepergian Sarada?"

Sadar bahwa sang sahabat telah mengetahuinya, Mitsuki segera mengangguk mengiyakan. Tanpa diminta, diceritakannya secara ringkas mengenai apa yang terjadi. "Bersama dengan kepergian Sarada, Kabuto menghilang dari desa. Nanadaime-sama menyimpulkan bahwa Sarada turut pergi bersama Kabuto."

"Tapi, mengapa dia melakukan itu?"

"Beberapa hari sebelumnya, Sarada mengetahui mengenai pembantaian klannya serta masa lalu Paman Sasuke. Mungkin karena itulah, ia memutuskan untuk pergi bersama Kabuto."

"Itu adalah hal yang mustahil, Mitsuki!"

"Aku tau, aku juga tak percaya. Namun, kala aku menemukan surat yang ditulis Sarada, aku jadi percaya."

"Sekarang apakah kau tau dimana persembunyian Kabuto?"

"Aku tidak tau pastinyaa, tapi orangtuaku mencurigai satu tempat."

Setelah mendengar nama tempat yang terlontar, segera Boruto melesat pergi menuju tempat itu. Akan tetapi, Mitsuki juga turut mengikuti. Ia tidak akan membiarkan Boruto pergi sendiri, karena ia tau Kabuto juga tidak sendiri.

---

Sedang tak ada mood untuk menulis cerita berat. Alhasil hari ini menghasilkan cerita fiksi penggemar dari serial anime Boruto. Tenang, setelah ini masih ada lanjutannya bila penasaran. Baiklah, aku pamit dulu yah wkwk.

Jangan lupa mampir ke Iustitia ya!

Just WriteOù les histoires vivent. Découvrez maintenant