Chapter VIII

79 7 0
                                    

~Selamat Membaca~

Johnny tetap teguh dengan pendiriannya, dia tak ingin melawan wanita tapi berhubung wanita itu menyerangnya terpaksa Johnny melawannya.

Bukannya membuat wanita itu tak sadarkan diri seperti yang lainnya, tapi Johnny mengikatnya di pohon dan mendekap mulutnya.

Baru saja Johnny hendak masuk kedalam rumah itu, tiba-tiba saja seorang pria bertubuh besar menyeruduknya sampai terlempar jauh.

“Ougghh... Pinggangku...”

“Dimana teman-temanku?”

Johnny langsung bangkit setelah terkapar, ternyata lawannya kali ini mempunyai tubuh yang dua kali lebih besar dari tubuhnya.

“Sebelum aku memberitahu dimana teman-temanmu, dimana orang yang kau sekap?”

“Aku juga tak akan menjawabnya sebelum kau menjawab pertanyaanku.”

“Ah jinjja... Kau ini senang sekali mempersulit keadaan.”

Johnny terus melangkah mundur karena dia tau kalau pukulannya tak akan mempan pada tubuh besar itu, tak ada cara apapun untuk merubuhkan musuh dengan tubuh yang besar.

“Dimana......”

Bruaaakkk!!!

Pria itu tertabrak mobil dan membentur pohon hingga rubuh, Johnny benar-benar terkejut apalagi saat dia mengetahui mobil yang menabrak pria itu.

“Apakah aku terlambat?”

“Nice timing, Sungjae-ya.”

~
~

“Kau...”

“Wae? Kau terkejut melihatku?”

“Kim Seolhyun? Bagaimana kau...”

“Ceritanya panjang, aku terus mengikutimu akhir-akhir ini. Duduklah, kita berbicara sebentar.”

“Aku tak membutuhkan itu, sekarang dimana yeoldongsaeng-ku dan yang lainnya?”

Seolhyun tak menjawab pertanyaan Chanyeol dan menuangkan air kedalam dua gelas yang ada disebelahnya, tak lupa dia menepuk-nepuk meja yang mengisyaratkan Chanyeol untuk duduk.

Kini Chanyeol duduk disebelah Seolhyun tanpa menengok ke arahnya, tapi Seolhyun malah terus memperhatikan Chanyeol.

“Semakin hari kau semakin tampan saja.”

“Dimana kau sembunyikan mereka?”

“Sepertinya kau terburu-buru sekali, mereka mungkin sedang tertidur nyenyak setelah mencoba kabur.”

Chanyeol harus bersikap tenang, dia tak boleh gegabah karena Seolhyun adalah wanita yang licik dan pintar.

“Apa kau ingat, dulu saat pertama kali kita bertemu. Kita bertemu di depan api unggun seperti ini, saat musim dingin.

Saat itu aku kedinginan dan kau tiba-tiba memberikan jaket yang kau pakai padaku agar aku tak kedinginan, aku tak bisa melupakannya.”

“Aku tak peduli dengan masa lalu, sekarang aku akan pergi kalau kau tak mau memberitauku dimana kau sekap yeoldongsaengku dan yang lainnya.”

“Jika kau pergi sekarang, aku tak yakin kalau mereka akan selamat.”

Langkah Chanyeol pun terhenti seketika, rasanya dia ingin memukul wajah Seolhyun jika dia adalah seorang pria.

“Apa yang kau inginkan?”

“Jangan terburu-buru, kita berbincang dulu sebentar untuk mengenang masa lalu kita.”

After AllWhere stories live. Discover now