Chapter X

83 6 0
                                    

~Selamat Membaca~

Wonyoung dengan lahapnya makan dari makanan yang diberikan Hayoung, walau rasanya tak sebegitu enak tapi perutnya yang lapar tak bisa menahannya.

"Pelan-pelan saja, nanti kau tersedak."

Wendy dan Nayeon telah tersadar, Hayoung segera mengambil air di gelas lalu meminumkan pada Wendy dan Nayeon, tak lupa dia melepaskan semua ikatan itu.

"Kenapa kau melepaskan kami?"

"Sebelum aku menjawab pertanyaan itu kalian harus makan dulu, setidaknya energi kalian bisa pulih."

Hayoung tak lupa mengunci pintu ruangan itu agar para pengawal tak mengetahuinya.

"Pali pali! Kalian harus cepat makan."

Tapi perut Nayeon tak bisa menahan makanan itu, rasa mual mulai mengacau selera makannya.

"Kau kenapa? Makanannya tidak enak?"

"Aniyo, perutku rasanya tak enak."

"Dia sedang hamil, mungkin selera makannya sedang tidak stabil."

"Yaampun, aku kira hanya 3 orang yang disekap Seola, ternyata ada 4 orang."

.
.
.
.
.

Tak lama Hayoung keluar dari ruangan itu dan melangkah perlahan, dia melihat para penjaga sedang tertidur lelap setelah makan.

Hayoung segera kembali ke ruangan itu, dia harus membawa Wonyoung dan yang lainnya keluar sebelum ada yang terbangun.

"Ayo, kita keluar lewat pintu belakang."

Setelah mereka semua keluar lewat pintu belakang, Hayoung, Nayeon dan Wendy melihat Wonyoung mengangkat kedua tangannya.

"Wae? Apa yang kau lakukan?"

"Semuanya angkat tangan, ini bukan senjata mainan."

"Sial, apa kita ketahuan?"

~
~

Seolhyun sudah tertangkap oleh Chanyeol dan kawan-kawan, kini tak ada lagi pilihan untuk Seolhyun selain mengakui perbuatannya.

Sungjae dan Johnny terus mengawasi Seolhyun tanpa berkedip, Wow. Lalu telpon masuk dari layar dashboard mobil, itu adalah telpon dari ayahnya.

"Nee apaa? Ada apa?"

"Kau dimana?"

"Aku sedang dalam perjalanan, memangnya kenapa?"

"Kita ke Busan sekarang, appa sedang dalam perjalanan kesana, appa akan mengirimkan mapsnya."

"Okey."

Chanyeol berpindah ke jalur sebelah, tujuan mereka kali ini adalah ke Busan.

"Kenapa kita harus ke Busan?"

"Entahlah, yang jelas kita mengikuti perintah appa saja."

"Apa jangan-jangan mereka ada disana?"

Mendengar kata 'mereka' berarti ada adiknya disana, Chanyeol pun langsung menancap gas.

.
.
.
.
.

Menjelang sore, Sowon mengganti pakaiannya yang lebih santai. Tak lama Yerin masuk memberikan beberapa dokumen pada Sowon.

"Tumben sekali eonnie mengganti baju?"

"Pakaianku sedikit gerah, jadi aku memakai kaus dan jas lab saja. Tumben sekali kau tak bersama Jimin?"

After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang