Chapter XVI

79 5 0
                                    

~Selamat Membaca~

Malam itu Jaemin di telpon seseorang saat sedang memijat bahu ayahnya, dia melihat Donghae yang menelponnya.

“Wae? Kenapa kau berhenti?”

“Lee busajangnim, dia menelponku.”

“Oh, kalau begitu angkat saja dulu.”

Dia mengangkat teleponnya sambil melihat ke arah jam, tak biasanya Donghae menelepon nyaris di jam 11 malam.

“Yeoboseyo, busajangnim.”

“Eoh! Na Jaemin. Apa kau sibuk?”

“Aniyo, ada apa?”

“Apa kau bisa membantuku? Shindong sudah mabuk, aku tak kuat membawanya.”

“Ah begitu, aku akan segera menyusul anda.”

“Geurae, aku menunggumu.”

Jaemin segera pergi ke kamarnya, dia mengenakan jaket tebal karena malam hari di Korea begitu dingin.

“Kau mau kemana malam-malam begini?”

“Aku harus menjemput busajangnim, dia sedang mabuk berat.”

“Kalau begitu hati-hati di jalan, aku merasakan firasat buruk.”

“Gwaenchanayo appa.”

Lalu dari kejauhan terlihat seorang anak muda membawa pria tampan yang mabuk, tak sengaja tubuhnya menyenggol Seungmin yang sedang meminum soju.

“Asih! Hei! Apa kau tak punya mata!”

Seungmin pun seperti mengenal pemuda itu, dia pun menghentikan langkah pemuda itu dengan memegang bahunya.

“Kau?!”

Jaemin pun melanjutkan jalannya, tapi Seungmin menghentikan langkahnya.

“Hei, kau belum menjawab pertanyaanku.”

“Untuk apa aku menjawab pertanyaan bodohmu.”

Seungmin sudah berada dalam mode mabuknya, kini dia pun merasa kesal dan memukul Jaemin.

Tapi sayangnya pukulan Seungmin itu malah mengenai meja dan memecahkan gelas di tangannya, dia melihat tangannya berdarah karena pecahan gelas itu.

“Ah... Bodoh sekali aku...”

.
.
.
.
.

Malam itu kebetulan Tzuyu dan keluarganya melewati sebuah bar, sang ayah yang tengah menyetir pun melihat Seungmin yang tengah mabuk.

“Hei, bukannya itu temanmu?”

“Nugu?”

Mata Tzuyu terbelalak saat melihat Seungmin yang berjalan sempoyongan, bahkan terlihat teman-temannya berusaha untuk membawa Seungmin pulang.

“Appa, bawa mobilnya menepi!”

“Astaga, jangan membuat appa terkejut.”

Sang ayah pun membawa mobilnya menepi, Tzuyu langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Seungmin yang masih mabuk.

“Astaga, Kim Seungmin!”

“Eoh! Kau... Gadis cantik dari Taiwan... Chou Tzuyu...”

“Dia mabuk berat dari tadi, kami kewalahan membawanya.”

“Kalau begitu bawa dia ke dalam mobilku.”

Dalam perjalanan Seungmin tertidur karena kantuk lebih kuat dari mabuknya, bahkan kepalanya bersandar pada bahu Tzuyu.

After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang