PROLOG

125 43 16
                                    

Seorang gadis berjalan malas menuju ruang BK. Sesekali ia mengumpat dan menggerutu.

"Bulan," panggil Seseorang.

"Dipanggil lagi?" tanya seorang laki-laki sambil berkacak pinggang.

Gadis yang tadi dipanggil bulan pun menatap datar cowok didepannya.

"Diem deh bintang, gua lagi kesel," jawab gadis itu malas. Ia pun berjalan melewati  laki laki yang ia panggil bintang begitu saja.

"MANGKANYA TOBAT!!" teriak bintang dari kejauhan.

Bulan tidak menyahut ia menuruni tangga satu persatu. Malas sekali rasanya pergi keruang BK, ia sudah bosan, kali kali gitu pergi sama pacar.. Eh emang dia punya pacar?

Bulan melangkah kan kakinya memasuki pintu. dengan tidak sopan nya dia langsung mendudukkan diri.

"Haduhh Bulan! kamu lagi kamu lagi bosen saya!" omel Bu Vika selaku guru BK.

"Saya juga bosen bu," jawab nya santai.

Bu Vika pun melotot kearah bulan, untung anak yang punya sekolah kalo bukan Sudah dia pites pites. "Kamu itu ngapain minta-minta uang adek kelas?!"

Bulan hanya mencebik kesal.

"Dia yang ngasih bu! saya mah iya iya aja rezeki kok ditolak ibu ni gimana?" jawab bulan malas.

Bu Vika pun nampak berfikir. Dia sudah sering mendapat laporan kalau bulan itu sering di beri uang oleh cowok-cowok di sekolah ini. Dia tidak heran karena paras murid nya ini sangat tidak diragukan, wajar saja jika siswa siswa disekolah ini tergoda.

Bulan pun menatap Bu Vika yang sedang berfikir. Ia pun tersenyum. "Ibu Vika yang bahenol dan cantik. Saya pamit dulu ya, Assalamualaikum," pamit Bulan lalu mencium punggung tangan Bu Vika setelah itu ia berlari pergi.

"Waalaikumsalam," jawab Bu Vika lalu memijit pelipis nya pelan.

***

Bulan berjalan menyelusuri koridor untuk sampai dikelas nya. Ia memasuki kelas lalu berjalan kearah beberapa siswi yang bergerombol.

"Eh lan, kali ini kenapa?" tanya gadis berponi ber name-tag Lita sembari mendudukkan diri nya di atas meja.

"Gini lo ta, tadi kan gue dikantin nah ada adek kelas yang ngasih gue uang, gue gak nolak dong kan rezeki." Lita dan lainnya hanya mengangguk, "Nah ada yang ngelaporin gue katanya gue negek adek kelas, jadi nya gue dipanggil deh."

Lita dan lainnya pun mengangguk lagi. "Eh tapi siapa yang fitnah lu?" giliran gadis ber name-tag Tari yang bertanya.

"Gue gak tau dah, secara terlalu nggak mungkin gua negek duit, ngapain? dikira gua gak mampu kali!" jawab bulan.

Setelah mendapat jawaban, Tari segera memalingkan wajah nya kearah ponsel.

BRAK!!!

"Astagfirullah!"

Suara meja yang di gebrak pun mengagetkan Bulan, Tari, Lita, dan Tania. Mereka mendongak menatap sang pelaku.

"Kaget ya?" seorang pria sedang menatap mereka dengan cengiran khas nya, "Awww." Putra meringis kala lengan nya di cubit oleh Tari dan bulan.

"Gak ada akhlak lu put." omel Bintang sang sahabat yang sedang menjitak kepala teman nya ini.

"Udah udah kasian si putra." lerai Lita.

Putra pun tersenyum senang "Gini ni baru cewe gue." ucap nya.

Lita memukul lengan putra. "Cewe lo? palalu peang gue jadi cewe lu!"

Bulan pun terbahak-bahak melihat ekspresi putra. Sedangkan putra hanya memanyunkan bibirnya.

"Yaaa ga di angep." ledek alfin sambil tertawa.

Yang lain pun tertawa juga, putra menatap mereka memelas.

"Sahabat laknat lo semua."

***

Vote dulu geh ga susah kan🖤

Love Is Rubbish [On Going]Where stories live. Discover now