9

38 13 10
                                    

Bintang memasuki tenda nya, Ia bergegas untuk tidur, jam menunjukan pukul 00.12 malam atau mungkin lewat tengah malam.

Setelah pertunjukan terakhir, semua siswa di bubar kan-untuk beristirahat tentunya. Sama hal nya dengan Bintang, buktinya cowok itu sudah terlelap sekarang.

***

Ketika kamu jatuh, jangan khawatir. Aku akan selalu ada disamping mu, Membisikkan kata cinta untuk membuat mu bangkit.

-Gadis yang memiliki paras
Sesuai dengan namanya-

Cahaya mentari menyapa di awal pagi, Cahaya nya seperti sengaja mengganggu para manusia manusia yang sedang terlelap. Burung berkicauan, saling sahut menyahut.

Bintang mulai terusik dengan sinar matahari yang masuk lewat sela sela tenda nya. Ia duduk, lengan nya ia gunakan untuk mengucek matanya.

Ia menoleh dan mendapati kawan kawan nya yang masih terlelap.

Bintang membuka tenda nya. Ia merangkak keluar, Silau nya cahaya mentari langsung menyapa matanya. Ia berdiri lalu merenggang kan otot otot lengan nya.

Bintang menyipitkan matanya dan mendapati Bulan yang sedang menguap sembari berdiri di depan tenda milik nya. Bintang melangkah kan kaki nya ke arah Bulan, lalu menyapa Bulan.

"Pagi." Sapa Bintang.

Bulan menoleh lalu tersenyum kecil
"Pagi juga." Balas nya.

"Belum pada bangun?." Tanya Bintang, mencegah terjadi nya keheningan.

Bulan menengok ke arah tenda nya, "Udah, cuma lagi pada main hape aja." Jawab nya.

Bintang menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, Ia tidak menyangka ber basa basi dengan Bulan sekikuk ini.

Bulan yang menyadari gerak gerik dari Bintang pun terkekeh. "Kalo berusaha akur ma gue susah, gak usah dipaksa." Ucap nya lalu berbalik dan memasuki tenda nya. Tak lama kemudian Bulan keluar lagi dengan handuk, baju, dan peralatan mandi di kedua lengan nya.

"Gue mau mandi dulu." Pamit Bulan setelah itu dia berjalan menjauh. Bintang mengacak rambut nya gemas. "Kenapa sih mau akur sama Bulan itu susah banget!!." Ia berbicara dengan dirinya sendiri.

"Kan kata Bulan, kalo gak bisa akur ya udah jangan dipaksa."

Tiba tiba terdengar suara dari arah tenda, Bintang menunduk dan mendapati Lita yang sedang menyengir memperlihatkan deretan gigi putih nya.

"Nguping ya lo." Tanya Bintang.

Lita menggeleng kan kepala nya.

"Trus?." Tanya Bintang bingung.

"Orang kedengeran kok." Jawab Lita dengan polos nya. Bintang memutar bola mata nya malas, Apa beda nya coba?.

"Lo itu kadang pinter kadang bego." Ucap Bintang malas, lalu berjalan menjauhi tenda Bulan.

"Gue salah ya?." Gumam lita

***

Bintang berjalan jalan santai, disaat semua orang sedang sibuk membersihkan diri -mandi- berbeda hal nya dengan Bintang ia lebih memilih berjalan jalan.

Cuaca yang bagus untuk menikmati pagi ini. Kedua tangan nya ia masukkan kedalam saku celana, terlihat sangat cool bagi gadis gadis, ya walau pun ia belum mandi. Kalo udah ganteng, mau udah mandi atau belum? Ya tetep ganteng.

Ia mendudukan diri di tepi sungai. Bermain air, tiba tiba sepintas kenangan dengan ibunda nya melayang layang di otak nya.

Seorang anak laki laki yang berusia 5 tahun berlari lari dengan lincah nya, Seorang wanita muda mengejarnya dari belakang.

"Bintang!!! Sini nak" Ucap wanita itu sedikit berteriak. Bintang pun berhenti, ia berbalik lalu menyengir. "Nakal ya anak bunda." Ucap Bunga -Ibu Bintang- dengan senyuman nya.

Seorang gadis kecil tiba tiba menabrak punggung Bunga.

"Duhh"

Bunga berbalik "eh bulan, kok lari lari nak." Tanya Melati. "Bulan ngejar Bintang tante." Bulan menjawab dengan nada yang imut.

Yang merasa terpanggil pun menengok, "Eh Bulan nya Bintang disini." Ucap Bintang polos, ia berjalan mendekati Bulan lalu menggenggam lengan bocah itu. "Ikut Bintang yuk" Ajak nya, Bulan hanya mengangguk.

Bunga melihat kedua bocah yang sedang berinteraksi dengan ekspresi gemas, "Aduh bunda dilupain, sakit nih hati bunda." Ucap Bunga dengan nada dramatis nya, berusaha menggoda kedua bocah didepan nya.

Bintang dan Bulan menengok ke arah Bunga secara bersamaan, kedua nya saling menatap, lalu berlari dan memeluk Bunga bersama sama.

Bintang menarik kedua sudut bibir nya, ia tersenyum kecil mengingat kejadian itu. Bintang menatap lurus kearah langit, "Bunda apa kabar disana?."

"Bintang nya Bunda kangen."

"Maaf ya Bunda kalau Bintang pernah ngecewain bunda."

"Bunda jangan pergi dulu ya, nanti Bintang bakal nyamperin bunda."

"Miss you Bun."

Bintang berbicara sendiri, Ia tak sadar bahwa di belakang nya terdapat Bulan yang menahan tangis nya.

Bulan sudah ada disitu sejak tadi, anggap saja ia mengekori Bintang secara diam diam. Hati Bulan tersentuh, Gue mau nangis nii.

Ia menyeka mata nya lalu menghampiri Bintang. "Lo gak sendiri, ada gue sama yang lain." Bulan berbisik kepada Bintang.

Bintang menoleh cepat dan mendapati wajah Bulan di samping nya, "Apa sih lo? Kaget gua njir" Ucap nya. Untung jantung gue gak lompat ke perut.

"Udah cerita aja." Ucap Bulan ia tau kalo Bintang ingin mengganti topik, ia duduk disebelah Bintang dan memperhatikan wajah Bintang. "Lo kan udah tau." Jawab Bintang tanpa menoleh sedikit pun.

"Udah Bin, mungkin itu takdir, Bunda lo juga udah bahagia di sana. Sekarang giliran lo balas budi, dengan cara menghormati aya—"

"Tapi gue benci orang itu." Potong Bintang, suara nya terdengar berat dan dingin.

"Tapi dia ayah lo bin!." Seru Bulan, Ia bangkit, menatap wajah Bintang lekat lekat. "Dia tetep ayah lo bin! Mau lo benci, tapi dia tetep ayah lo!  Ayah kandung lo!."

Bintang tetep diam tetapi tatapan nya tajam. Bulan pun menghela nafas nya secara perlahan.

"Apapun masalah nya gue ada, gue dan yang lain ada, tetap menjadi teman lo." Ucap nya, senyuman tulus terukir di bibir nya. Bulan menepuk bahu Bintang sebelum pergi menjauh.

Bintang tersenyum kecil, mendengar kata 'teman' dari mulut Bulan langsung, membuat dada nya menjadi sedikit sesak.

"Teman ya"

***

Assalamu'alaikum:)
Huwaa akhirnya aku up😂, bingung mau lanjutin nya, cerita tetangga aja masih ku gantung"( huhuhu.

Tetep setia ya sama cerita ini🖤
Jangan lupa vote nya:)
Biar aku semangat, ga susah kan tinggal pencet bintang di bagian bawah :)

Lop youu

Salam manis🖤




Love Is Rubbish [On Going]Место, где живут истории. Откройте их для себя