17

11 4 0
                                    

"Wihh abis bersemedi di mana lu?" Tari yang melihat Bulan memasuki kelas pun langsung merangkul Bulan.

Lita pun berlari kearah mereka. "Ihhh Bintang!!! Gak boleh pegang-pegang Bulan ih!!!" Pekik Lita lalu meraih lengan kedua nya dan menghempas lengan Bintang begitu saja.

Bintang memutar bola matanya malas, Ia mengambil alih tas Bulan lalu membawanya menuju meja. Dengan sengaja Tas Bulan ia taruh satu meja dengan Tas nya.

"Apasih Lo pada..." Bulan meninggalkan kawan-kawan nya lalu menghampiri Bintang.

"EH, APA ADA SESUATU YANG KITA TIDAK TAU?!!" Teriak Alfin mewakili teman sekelas.

"Mulai dari kemarin Bulan resmi jadi pacar gue." Bintang mengangkat tangan nya yang menggenggam tangan Bulan. Mereka berdua tersenyum.

Satu kelas cengo seketika
"HAH?!!"

"JANGAN NGADI-NGADI LO BUJANG!" Tari menatap horror Bulan dan Bintang.

Dengan segera ia menghampiri lita lalu menarik nya menuju tempat Bulan dan Bintang sedangkan Tania dan Angga masih duduk diam di meja guru.

"Lu kok gitu! gak cerita ke gua?!" Tari mengerucutkan bibirnya sebal, berita besar kayak gini dan dia tidak tau?! Menyebalkan!

"Oiya Cerita dong!!!!" pinta Lita yang sudah anteng menduduki kursi Tania.

"Jadi....." Bulan pun menjelaskan dengan panjang kali lebar.

Berhubung siswa siswa sekelas masih ada dan mereka mendengar semua, mereka semua mengangguk termaksud Lita dan Tari. "Dih gua kira kalian gak bisa jadian,"

"Mana ada." jawab Bulan malas.

"Eh tapi kok bisa?" Oh Lita dan Tari masih tidak paham. Biasa otak nya kecil.

"Dih!!" Bulan menatap kedua nya tajam, "Ta–"

"Udah deh, mereka yang jadian, kok kalian yang ribet?" Fajar menutup buku yang sedang ia baca, Ia turun dari posisi nya yang sedang duduk di tepi jendela yang terbuka, lalu menghampiri kawan-kawannya.

"Udah deh, kita yang nanya kok lu yg sewot?" Tari membalas kata-kata Fajar. Sedangkan Fajar hanya mendengus menanggapi nya.

Tuk...Tuk...Tuk...

Suara pijakan sepatu menggema, keadaan menjadi senyap seketika. Mereka yang ada dikelas ini pun sontak menatap ke arah pintu kelas yang perlahan terbuka, menampakkan Elena di balik pintu.

Elena berhenti melangkah, "Ngapain lo pada ngeliatin gua??" tanya nya bingung ketika mereka semua menatap nya. Ia berjalan menuju kursi.

Mata nya melirik Bintang, "Loh Bin, ngapain lu duduk disitu?" tanya nya. Bintang hanya menatap Elena datar "Gua pindah duduk sini." jawabnya.

"IHHHH!!! TRUS GUA DUDUK DI MANA TANG?!" Lagi dan lagi Lita mengagetkan mereka semua dengan suaranya.

Lita menyilangkan lengan didepan dada, matanya menatap tajam Bintang.

"Lu, duduk tempat gua." Stop. Jika Bintang sudah memberi perintah, tidak ada yg bisa mengubah.

"Ish!" Lita mengambil tas nya dengan gemas, lalu berjalan ke samping Elena dengan kaki yang menginjak-injak lantai dengan keras.

Tanpa diketahui oleh Lita, Putra yang melihat nya sedari tadi tersenyum lebar melihat tingkah Lita yang menurutnya sangat menggemaskan. Culik boleh kan?

Beralih ke Elena yang menampakkan wajah kesal. Oh ya jangan kalian lupakan Bumi yang diam-diam mengepalkan tangannya dibawah meja.

KRING!!! KRING!!!KRING!!!

Bel pertama berbunyi, para siswa langsung menyebar menuju tempat duduk nya masing-masing. Tidak lama kemudian Guru pun memasuki Kelas.

"PAGI ANAK-ANAK." Sapa Bu sari. Siswa duduk menyimak, biasanya jika wali kelas mereka yang memasuki kelas akan ada hal penting.

"Hari ini, Ibu ingin menyampaikan sesuatu. Setelah ibu Lihat-lihat mengapa hasil tugas kalian hampir sama setiap tempat duduk?"

Putra mengangkat tangan nya. Bu sari pun menatap salah satu muridnya itu. "Bu kenapa semua soal nya sama?"

"PFFFFT HAHAHAHAHAH!!!"

Seketika tawa sekelas pecah dibuatnya.

"Anjir ngakak help me!!" pekik salah satu dari mereka, Bulan pun tertawa, sedangkan Bintang menatap malas teman nya yang terlewat goblok.

"Diam!" Bu sari mengabaikan pertanyaan Putra dan hal itu membuat Putra menurunkan tangannya kembali.

"Baik ibu lanjutkan,, Oleh sebab itu setelah ibu pertimbangkan, Hari ini tempat duduk kalian akan ibu acak."

"TAPI BU–"

"Tidak ada penolakan!" Tegas Bu Sari dengan tangan yang memegang penggaris Rotan.

Semua siswa meneguk ludah. Lalu mereka terlihat pasrah saat Bu Sari mengacak Absen.

"Jadi yang ibu panggil silahkan pindah tempat duduk....."

"Bulan dengan Bumi, duduk dibarisan ke 3 dari tengah."

Bulan menganga dengan tidak elite nya.

"Lita dengan Putra, Tari dengan Bintang, Elena dengan Alfin sedangkan Tania dengan Fajar."

"Ibu akhiri, terima kasih." Bu Sari membereskan kertas-kertas yang ia bawa, lalu berjalan keluar kelas.

Putra tersenyum bahagia. Sepertinya keberuntungan memihak kepadanya.

Oh ya jangan lupakan Alfin yang sudah siap untuk membuat kanjeng Elena baper!

Bulan membereskan bukunya, sebelum berdiri Bintang menarik lengannya. "Jangan nakal! Awas." Larang Bintang dengan Tatapan tajam nya. Bulan hanya mengangguk dan tersenyum.

Setelah mereka semua selesai berganti tempat, Guru mapel pelajaran pertama pun memasuki kelas. Dan pelajaran pun dimulai.

***

Assalamualaikum AAAA:)
Double up hore🎉

Vote nya ya ayang ayang:))
Jangan jadi pembaca gelap.
Kalo gak vote, gatau aku ngambek π_π

Salam manis❤️






Love Is Rubbish [On Going]Where stories live. Discover now