3

59 28 6
                                    

"Arghhh!"

Bintang mulai memecahkan barang barang yang ada dikamar nya. Ia menghela nafas kasar lalu memasuki kamar mandi.

***

Matahari sudah terbit, ayam sudah berkokok.

Bulan sudah siap dengan seragamnya. Emm, gue pengen baperin cogan trus gue tinggal ehekk. Begitu lah isi pikiran bulan. cogan cogan dan cogan.

Teriakan ibunda tercintanya pun membuat bulan membulatkan matanya. "SAYANG!!! ELENA DATENG!!!!"

WHAT THE FU*K! "Anjir ngapain tu anak balik?!" Bulan mulai mengumpat. Hancur sudah ketenangan hidup nya. Ia segera turun dari kamar nya.

Bulan menatap gadis yang tengah tersenyum manis tapi bagi bulan itu menjijikan berdiri disamping dinda ibunya. "Sayang Elena bakal tinggal disini." tutur dinda sembari tersenyum.

Bulan tersedak air liur nya sendiri. Ha tinggal?? NO! plisss deh!!

Gadis itu maju kehadapan bulan."Hai," Sapa nya, "Masih inget gue?" Bulan mengangguk, mana mungkin dia lupa dengan seorang 'ELENA VENABLE DEWI' Cewe blasteran belanda dan kebetulan adalah sepupu bulan sendiri.

Bulan hanya tersenyum. Ah sabar bulan dia baru sepupu lo, bukan kakak tiri atau adek tiri lo.

"Bulan berangkat dulu Ma, Na, Assalamualaikum." pamit Bulan seraya berjalan keluar. Ia mengendarai Mobil nya. Ah sudah lah, kenapa?? dia kaget karna dia tidak mau bernasib seperti di sinetron sinetron.

***

Bulan memasuki kelas nya. Disana terlihat teman teman nya sudah anteng dengan Aktifitas nya masing masing.

Bulan mendudukkan dirinya, muka nya Ia tekuk. Tania yang melihat sahabat tersayang nya itu berwajah sebal seolah berucap 'senggol bacok'

Dengan keberanian yang ada Tania menghampiri Bulan "Kenapa deh lo?" Tanya tania seraya mencoel pipi bulan. "Fix gue bakal jadi bawang putih." Jawabnya memelas.

Tari dan Lita pun menatap bulan. "Lo kalo mau transgender jangan jadi bawang putih juga dong?!" Tari mulai berceloteh sembari menjitak kepala bulan, " Yang berkelas dikit kek?" Lita juga ikut ikutan. Bulan menatap mereka aneh, apaan sih. "Apaan sih!? transgender beda lagi anjir."

"Gini nih bebeb bebeb gue. Sepupu gue tuh bakal tinggal sama gue. Nah kalian tau kan! dia tuh depannya lugu aslinya busuk!" Bulan menjelaskan seraya mengepalkan tangannya.

Lita, Tari dan Tania pun heboh dibuat nya."Si Elen Elen itu?"

Bulan mengangguk. Tak lama rombongan Bintang pun datang. "Hai ladies." sapa alfin sembari tersenyum, abulan dan lain tidak peduli mereka sok sibuk.

"Eh ada pr gak?"

"Iya tau earphone gue gak?"

"Anjir gue di kacangin." Alfin mencebik kesal. Woi penindasan ini, cowo ganteng kek gue gak boleh di kacangin.

Fajar mendekat kearah Bintang lalu duduk di samping nya. Ia mengeluarkan buku yang selalu ia bawa kemana mana.

Bulan kepo sudah dengan buku itu. Ia mendekat lalu merampasnya. "Woi, buku gue!" Fajar tak terima.

Bulan terbahak bahak ketika membaca judul nya, teman teman nya mendekat. Seketika mereka membaca secara bersama sama.

KISAH NOBITA DI NEGERI SIHIR

"Lo ngapain sih jar, ga ada Kerja an deh bwhehehee" Ucap tari sembari tertawa.

"Njir perut gue Astagfirullah." Bulan beristigfar. Fajar hanya menatap mereka datar. Seterah gue lah.

Love Is Rubbish [On Going]Where stories live. Discover now