4

60 23 9
                                    

Bau anyir menyengat, darah berceceran dimana mana. Beberapa orang telah berkumpul mengelilingi salah satu pemuda.

Telah terjadi pembunuhan, terbukti dari mayat yang sekarang sedang di potong potong bagian tubuhnya. Beberapa gadis histeris dan terus mengomeli si pembunuh.

Bintang membersihkan darah yang menempel di tangannya,,, ia menaruh pisau yang ia gunakan tadi di atas meja.

Fajar dan Putra membersihkan bagian tubuh si mayat, sedangkan Tari dan Tania menyiapkan bumbu untuk memasak. Lita dan Bulan terus mengomeli bintang atas kelakuannya, "Astaghfirullah, kan gue udah bilang jangan nyolong ayam orang!!" Bulan terus saja mengomel.

"Lah tu ayam bikin gue kesel, gue bunuh aja sekalian," Bintang nampak tak bersalah dengan kelakuan nya, "Lumayan bisa dibakar." lanjutnya.

Bulan mengelus dada nya berkali kali, ia tidak habis pikir dengan bintang, kenapa coba ayam tetangga nya jadi korban? kenapa juga tuh ayam tiba tiba muncul? Gue gak tau nasib gue nanti.

Flashback

Bulan membuka pintu rumahnya,, terlihat teman temannya berdiri diluar, ia menyilahkan teman teman nya masuk, mereka memandangi rumah Bulan, nampak terkesima dengan kemegahan disini.

Bulan sendirian karna Elena dan ibunya sedang berbelanja. Mereka menuju kolam renang pribadi,terlihat ruangan yang cukup luas.

Terdapat kolam renang berukuran sedang ditengahnya, beberapa kursi di pinggir mengelilingi kolam renang, beberapa meja bundar dan sebuah taman kecil.

Bintang dan lainnya duduk di tepi kolam renang. Entah ada apa gerangan, tiba tiba seekor ayam terbang melewati pagar rumahnya. Dan masuk ke kolam renang nya.

Mungkin ini azab bagi Bintang atau apa kah ia tidak tahu. Ayam tadi mengenai wajah tampan nan rupawan Bintang membuat sang empu nya berjingkrak kaget. Entah sengaja atau tidak bintang melempar ayam tadi ke bulan. Bulan histeris, "Eh ayam ayam!!" Ia melempar ayam tadi kearah Lita, dan terjadilah lempar lemparan ayam.

Kerjaan unfaedah mereka berakhir saat ayam tadi dengan tidak tahu malu nya membuang kotorannya di tangan bintang saat bintang menangkapnya.

Flashback off

Dan karna kejadian tadi, ayam itu bernasib naas ditangan Bintang. Dan akhirnya masuk ke perut mereka semua.

"Woi lan! bantuin ngapa dari tadi gak ada kerjaan lu," ucap Bintang sembari membantu lainnya memasak. "Ish kalian tuh ah! dapur ada kenapa masak nya sini sih?! kan ribet bawa barang barang nya!" Bulan mengomel.

Bintang nampak biasa biasa saja. Kalau ada yang susah kenapa harus yang gampang?

1 jam mereka memasak ayam tadi, Jarak waktu yang tidak lama untuk membakar ayam, tapi tetap saja pekerjaan ini didominasi oleh Tania dan Tari yang status nya pintar memasak, berbeda dengan Bulan yang hanya membantu membuat bumbu.

Teman temannya pulang tanpa beban sama sekali, Bulan cepat cepat memasuki kamar nya kala melihat tetangga nya keluar untuk mencari ayam yang sudah ia makan.

***

Bulan turun dari kamarnya, pagi ini seperti biasa ia akan pergi ke sekolah. Bulan memicingkan matanya saat melihat Elena memakai seragam yang sama dengannya.

"Bulan, Elena nanti bakal sekolah bareng kamu." Ujar dinda, bulan tersedak nasi, "Uhuk! Uhukkk!" Robert memberikan minum untuk putri tersayangnya.

Robert sudah pulang kemarin malam. "Pelan pelan bulan." Robert memberi saran.

"Nanti aku bareng kamu ya," Ucap Elena. Dengan cepat bulan menggeleng, "lo naik taksi aja ya, soalnya gue mau bareng Lita, tnia sama Tari." Bulan berbohong saat mengatakan akan berangkat bersama dengan kawannya.

Tentu bulan menolak untuk bersama Elena, "Oh ya udah gapapa," Ucap Elena masih dengan senyum nya. "Elena bareng om aja ya." ajak Robert.

***

Bulan memasuki mobilnya ke dalam parkiran sekolah. Terlihat beberapa siswa laki laki berbaris menunggunya. Bulan sudah terbiasa di sambut oleh siswa laki laki di sekolahnya. Ia berjalan menuju kelasnya.

Mobil Robert berhenti di gerbang sekolah, Elena turun dengan gaya anggun nya. Semua siswa mengerutkan kening nya sekaligus menatapnya memuja.

"Siapa?"

"Murid baru mungkin?"

"Gila njir Cantik banget"

"Calon pacar gue dateng"

"Wah siapa itu"

"Kok bareng ayah bulan ya?"

Begitu lah ucap beberapa murid dan semua itu tidak lepas dari pendengaran Elena. Ia tersenyum dan sesekali menanggapi sapaan demi sapaan yang ia dapat. "Ck nyapa gue, untuk gue cantik, liat aja gue bakal jadi primadona sekolah," gumam Elena dengan senyum smirk nya.

Sementara dikelas Bulan sedang heboh dengan kedatangan murid baru yaitu Elena, Bulan hanya memutar bola matanya malas, Lita dan lainnya pun nampak jengkel dengan kedatangan Elena minus para lelaki karna mereka tidak mengenal Elena.

Alfin sudah menyiapkan beberapa gombalan mautnya.

Kring... Kring.... Kring

Bel masuk berbunyi menandakan sebentar lagi akan terjadi aktifitas mengajar. Guru memasuki kelas terlihat Elena mengekori nya dari belakang dengan sorakan girang dari sebagian siswa di kelas ini karna kecantikannya.

Beberapa siswi nampak iri dengan Elena ya walaupun bulan masih yang paling cantik.

"Hai semua nya," Sapa Elena saat didepan kelas, "HAI JUGA." Siswa membalas dengan serempak, "Perkenalkan saya Elena Venable Dewi, saya pindahan dari inggris dan kebetulan saya sepupu bulan." Ucap nya sembari menunjuk bulan.

Bulan gelagapan, lah ini kenapa dia kena juga? maksudnya Elena mau pansos gitu?. Udah ini gue yakin penggemar Elena bakal nyerbu gue.

***
Assalamu'alaikum guys author up nih:)
Vote dulu yee biar author seneng hehe.
Maap ya baru up,

Salam manis❤

Love Is Rubbish [On Going]Where stories live. Discover now