☘️ Tiga ☘️

24.2K 1.7K 135
                                    

Sudah setengah jam Vendo menemani Via keliling Supermarket. Vendo sudah sangat jenuh, namun tidak dengan Via, gadis itu masih bersemangat.

"Ven beli ini boleh gak," ucap Via sembari menunjuk sebuah cemilan yang bungkusnya berwarna ungu.

"Kalau gue gak bolehin, gimana?"

Via menghela nafasnya lalu ia memanyunkan bibirnya, "Yah... masa gak boleh sih."

"Ck, ya udah boleh," sahut Vendo membuat senyum Via mengembang, "Makasih Vendo."

"Masih ada lagi Vi?"

"Eum... gak ada deh kayaknya, ayok bayar." Via berjalan mendahului Vendo. Vendo pun mendorong troli yang berisi belanjaan Via dengan malas.

"Totalnya lima ratus dua puluh tiga ribu," ucap kasir yang mengecek total belanjaan Via.

Via menatap kearah Vendo, "Vendo atau Via yang bayar?" tanyanya.

Vendo diam, apa maksud Via bertanya seperti itu? Apakah gadis itu sedang memberikan kode kepada dirinya agar membayarkan belanjaannya?

"Vendo kok diam? Ini Via atau Vendo yang bayar?" tanya Via sekali lagi.

Vendo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Gue." Vendo mengeluarkan enam lembar uang berwarna merah dan memberikannya kepada kasir.

Via tersenyum manis kearah Vendo, "Terima kasih Vendo."

"Sama-sama. Langsung pulang kan?"

"Iya, langsung pulang aja, Via capek."

***

"Assalamualaikum." Via dan Vendo mengucapkan salam bersamaan.

"Waalaikumsallam," sahut seorang wanita yang berjalan menghampiri Vendo dan Via.

"Mama baru pulang?" tanya Via saat melihat Keysheva masih memakai seragam dokternya.

Keysheva mengangguk pelan, "Iya baru aja sampai."

"Papa mana? Kok tumben gak bareng Mama?"

"Papa belum pulang, masih ada meeting katanya," sahut Keysheva.

Via mengangguk paham, "Oh gitu..."

"Vi, gue pulang dulu ya," ucap Vendo kearah Via.

Via tersenyum manis, "Iya, hati-hati ya Vendo."

"Tante, Vendo pulang dulu." Vendo mencium punggung tangan kanan Keysheva, "Assalamualaikum," pamitnya.

"Waalaikumsallam."

Vendo pun keluar dari rumah mewah tersebut, ia langsung pulang menuju kerumahnya.

"KAK VIAAA..." teriak seorang lelaki yang sedang menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.

"Apa?" tanya Via ketus.

"Apa tuh," ucap Arga, adik Via, sembari melirik kantong plastik yang dibawa Via.

"Ini cemilan," sahut Via.

"Mau dong, sedikit aja deh," ucap Arga memohon.

Via mendengus kesal, "Ya udah ambil aja."

"Bener kak? Yey." Arga langsung mengambil beberapa cemilan yang ada didalam kantong plastik tersebut.

"Ga jangan yang itu, Kakak cuman beli satu yang itu," kesal Via.

"Beli aja lagi kak nanti, Arga mau yang ini, makasih Kak." Arga langsung pergi menuju ke kamarnya.

"Jangan cemberut gitu dong, kan masih banyak cemilan yang lain," ucap Keysheva sembari tersenyum.

Vendo for Via Where stories live. Discover now