☘️ Dua Puluh Dua ☘️

15.3K 1.2K 55
                                    

"Fel, mau mampir kerumah gue dulu gak? Orang tua gue pengen ketemu sama lo," ucap Vendo kearah Felly.

Jam pelajaran hari ini telah usai, begitu bel pulang Sekolah dibunyikan, Vendo langsung pergi menuju ke ruang kelas 11 IPA 1 untuk menemui Felly.

"Maaf, Kak, gak bisa," sahut Felly tanpa menatap kearah Vendo, ia sibuk memasukan alat tulisnya kedalam tas.

"Kenapa?"

Felly menatap kearah Vendo, "Aku gak bisa kalau pulang Sekolah langsung kelayapan, keculi ngerjain tugas kelompok, kalau mau, aku pulang dulu, nanti aku kerumah Kakak."

Vendo berpikir sejenak lalu ia mengangguk pelan, "Oke, gue antar pulang ya—"

"Gak usah Kak, Kakak chat aja dimana alamat rumah Kakak, nanti aku kesana, sendiri."

Lagi-lagi Vendo mengangguk pelan, "Oke, ntar gue chat, gue balik duluan ya, see you."

"Ya."

Vendo keluar dari ruang kelas tersebut, dan ia melihat Via didepan ruang kelas 11 IPA 1.

"Gak pulang Vi?" tanya Vendo kearah Via.

Via tersenyum kecil, "Nunggu Nindy."

Vendo mengangguk, "Gue duluan ya."

"Iya Vendo, hati-hati." Vendo tak menjawab ucapan Via, ia langsung pergi dari hadapan gadis itu.

Via menatap kepergian Vendo, bahkan ia terkejut saat Nindy menepuk pundaknya, "Heh! Kenapa lo?" tanya Nindy.

Via menggelengkan kepalanya, "Gak, gak papa, jadi kan mau kerumah Via?"

"Jadi dong."

Via memberikan kunci mobilnya kepada Nindy, "Nindy yang nyetir ya, Via capek."

"Oke."

***

Vendo duduk di sofa ruang tamu. Ia memainkan handphonenya sembari menunggu Felly datang.

Tok...tok...tok...

Vendo langsung berdiri dan berjalan kearah pintu, pasti Felly yang mengetuk pintu.

Dan benar saja dugannya, gadis cantik itu tersenyum kearahnya, "Hay, Kak."

Vendo membalas senyumannya, "Hy. Ayok masuk, duduk dulu, gue panggilin Mama gue bentar."

Felly mengangguk singkat, ia masuk kedalam rumah mewah itu, lalu ia duduk di sofa.

Vendo berjalan kearah dapur untuk memanggil Mamanya, setelah itu ia kembali ke ruang tamu, bersama Aira tentunya.

"Sore, Tante." Felly mencium punggung tangan kanan Aira.

Aira tersenyum hangat kearah Felly, "Sore, kamu kesininya sendiri?"

"Iya, Tan."

"Vendo, kok gak dijemput," ucap Aira kearah Vendo.

"Felly bilang dia mau kesini sendiri," sahut Vendo membela diri.

"Iya, Tan, saya yang nolak tawaran Kak Vendo kok," sahut Felly.

Aira mengangguk pelan, sedetik kemudian ia teringat sesuatu, ia menepuk jidatnya, "Astaga, Mama lagi masak. Kalian ngobrol aja dulu."

"Tan, saya bantuin ya," tawar Felly.

Aira mengekerutkan keningnya, "Kamu bisa masak?"

"Bisa sih Tan dikit-dikit hehe."

"Oke, ayok ikut saya." Aira pun mengajak Felly untuk pergi ke dapur. Vendo tersenyum senang, tampaknya Mamanya menyukai Felly.

***

Vendo for Via Where stories live. Discover now