☘️ Dua Puluh Enam ☘️

15.2K 1.2K 168
                                    

Jam pelajaran telah berakhir. Sepulang Sekolah, Via harus ke perpustakaan lebih dulu, karena ia harus mengikuti pelajaran tambahan untuk bekalnya saat Olimpiade nanti.

Via berjalan menyusuri koridor yang masih ramai oleh murid-murid ZHS. Via melihat Vendo dari kejauhan, ia mengembangkan senyumannya.

"Hy, Vendo," sapanya kearah Vendo, ia berhenti tepat dihadapan Vendo.

Vendo tersenyum kearah Via, "Lo mau pulang?" tanya Vendo.

Via menggeleng pelan, "Mau ke perpus dulu, mau belajar."

Vendo mengusap-usap puncak kepala Via, "Rajin banget sih."

"Isss berantakan!" Via cemberut, ia memperbaiki rambutnya yang berantakan karena ulah Vendo, "Via mau ikut Olimpiade, makanya harus banyak-banyak belajar," ucapnya.

Vendo mengangguk paham, "Oh gitu, ya udah sana gih belajar, kalau udah selesai langsung pulang, jangan kelayapan!"

"Iya iya! Vendo mau pulang?"

"Gak sih, mau ke rumah Arya dulu."

"Mau ngapain?" Via menaikkan sebelah alisnya.

"Biasa, ngumpul-ngumpul sama temen-temen gue, dirumah Arya lagi banyak makanan, kan lumayan gak keluar uang untuk beli-beli," jawab Vendo santai.

Via tertawa kecil, "Kebiasaan—"

"Fel! Mau gue antar pulang gak?" tawar Vendo saat melihat Felly.

Felly tersenyum kecil kearah Vendo, "Gak usah Kak, udah dijemput supir aku didepan. Aku duluan." Felly kembali berjalan, dan Vendo menatap kepergian Felly, serta Via menatap kearah Vendo.

"Gue duluan ya Vi." Vendo pergi dari hadapan Via.

Via menghela nafasnya. "Via harus bisa lupain Vendo," gumamnya.

"Hey Vi, mau kemana?" Seseorang menepuk pundak Via. Via menatap kearah orang itu lalu ia tersenyum hangat, "Via mau ke perpustakaan, Dit," sahutnya.

Adit tersenyum, "Bareng yok? Gue juga mau ke perpustakaan, mau ngembaliin buku sekalian minjam lagi," ucapnya.

Via berpikir sejenak, sepertinya tak ada salahnya ia ke perpustakaan bersama Adit. "Ayok, Dit." Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju ke perpustakaan.

"Via, akhirnya kamu datang juga, ini Bapak sudah siapkan materi-materi untuk kamu pelajari. Setelah itu kamu coba kerjakan soal ini ya." Saat Via dan Adit masuk kedalam perpustakaan, seorang guru lelaki langsung menghampiri Via dan memberikan Via sebuah kertas berisi materi pelajaran serta soal-soal.

Via menerima kertas-kertas tersebut. "Iya Pak, terima kasih."

"Kalau ada yang tidak dimengerti tanyakan saja pada Bapak, atau guru lainnya," ucap guru tersebut.

Via mengangguk, "Iya, Pak, siap."

"Gue mau ngembaliin buku dulu Vi ke petugas perpus."

"Iya, Via mau cari tempat duduk dulu ya, mau ngerjain soal."

Adit mengangguk mengiyakan. Via pun pergi mencari tempat duduk untuk ia mempelajari serta mengerjakan tugas yang diberikan, sementara itu, Adit mengembalikan buku kepada petugas perpustakaan.

"Aduh, Via lupa rumusnya." Via mencoba mengingat-ingat rumus untuk mengerjakan salah satu soal tersebut.

Via mencoba mencari buku rumusnya didalam tas, namun nihil, ia tak menemukannya. "Buku rumusnya ketinggalan," gumamnya.

"Kenapa Vi?" Adit duduk di kursi yang kosong disebelah Via.

Via menatap kearah Adit. "Adit tau gak ini cara ngerjainnya gimana? Rumusnya apa? Via lupa," ujarnya.

Vendo for Via Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora