☘️ Empat Puluh Satu ☘️

16.8K 1.1K 252
                                    

Double update!




"Papa gak marah kan sama Via?" Via menatap Angkasa, menunjukkan puppy eyesnya, hal itu membuatnya tampak sangat menggemaskan.

Angkasa terkekeh, mana mungkin ia memarahi putri sulungnya hanya karena gagal dalam perlombaan. "Ngapain Papa marah sama kamu? Kamu mewakili Sekolah aja Papa udah bangga, dulu Papa gak pernah mewakili sekolah kalau ada lomba-lomba, kan Papa badboy," ucap Angkasa bangga.

"Badboy matamu." Keysheva tiba-tiba datang menghampiri Angkasa dan Via yang asik mengobrol di ruang keluarga.

"Memang kok, aku emang badboy, most wanted, paling ganteng, kamu aja naksir kan," goda Angkasa.

"Mama kamu tuh Vi yang sering ikut lomba, tiap hari senin, setelah upacara, kadang kan ada pengumuman lomba gitu, nah Mama kamu pasti disebut," ucap Angksa.

Keysheva memincingkan kedua matanya. "Kamu merhatiin aku ya?!"

"Eh enggak ya! Jangan kepedean, aku cuman sering denger aja nama Keysheva disebut." Angkasa mengelak.

"Berarti Mama pinter banget dong." Via beralih menatap kearah Keysheva.

"Iyalah! Mama kamu itu pintar banget! Kata orang kan, kepintaran anak itu nurun dari Mamanya, jadi gak papa, Mama aja yang pinter, Papa goblok gak papa," ujar Angkasa santai.

"Tapi Arga, nurun Papa," ucap Via dengan polosnya.

"Eh ada apa ini? Kok tadi Arga denger ada yang nyebut nama Arga? Pasti cogan lagi digibahin?" Arga duduk disebelah Keysheva. "Kenapa guys?"

"Gak ada apa-apa, udah malem nih, tidur gih," ucap Angkasa. Arga langsung menatap Papanya kesal, Papanya itu memang sangat jail kepadanya. "Papa!"

***

Pagi ini, Reno mengantarkan Via ke Sekolah, mobilnya berhenti tepat didepan gerbang Zevard High School.

Reno keluar dari mobilnya lalu ia membukakan pintu mobilnya untuk Via. "Silahkan cantik."

Via tersenyum hangat. "Makasih Reno."

"Nanti pulangnya gue jemput ya?"

Tak ada salahnya juga pulang bersama Reno, akhirnya Via mengangguk mengiyakan ucapan lelaki itu.

"Oke—"

"Via." Dua orang gadis menghampiri Via, kedua gadis itu adalah sahabat Via, siapa lagi jika bukan Nindy dan Sandra.

"Lo sama siapa." Sandra menatap lelaki yang berada disebelah Via.

Nindy pun ikut-ikutan menatap kearah lelaki tersebut, kedua bola matanya membulat sempurna. "RENO?!"

Reno menatap Nindy sembari menyipitkan kedua matanya, ia mencoba mengingat-ingat gadis itu, sangat tidak asing dimatanya.

"Nindy? Iya kan?" tebak Reno tepat.

Nindy mengangguk cepat, ia tersenyum senang. "Gak nyangka kita ketemu lagi!"

"Loh? Kalian kenal?" tanya Via.

"Lo kenal sama Reno, Vi?" Nindy malah bertanya balik.

Via mengangguk pelan. "Iya, teman Via."

"Oh... Reno ini temen gue di tempat les waktu gue masih SMP," ucap Nindy.

"Gue ke Sekolah ya Vi, ntar pulangan gue jemput." Reno mengusap-usap puncak kepala Via. "Bye."

"Bye."

Reno pun masuk kedalam mobilnya dan pergi menuju ke Sekolahnya.

"Lo deket banget sama Reno ya, Vi?" tanya Nindy.

Vendo for Via Where stories live. Discover now