Part 47

3.2K 480 149
                                    

Bismillah, semoga tidak mengecewakan🥺❤️

Sementara itu, Lyo masih menunggu Nuca keluar dari ruang operasi untuk memberitahu kondisi Tiara saat ini.
Namun, laki-laki itu tak kunjung datang.

"Tante tenang aja yah, dokter yang nanganin Tiara itu lulusan terbaik di angkatan aku. Dia bisa dipercaya dan bakal nyelametin Tiara," Lyo mengelus tangan Yolanda yang tak berhenti menangis sedaritadi.

Ada perasaan bersalah dalam diri Lyo saat ini.
Karena bagaimanapun juga, Tiara ada di ruang operasi saat ini karena dirinya.

Lyo memberitahu semua yang terjadi, alasan Nuca pergi dan perjuangan Nuca di London selama belasan tahun ini.

Terlebih lagi saat Tiara mengetahui sahabat yang selalu ada di sampingnya 15 tahun ini ternyata membohonginya.

Tiara syok saat mendengar penjelasan Lyo. Dan setelah itu, penyakitnya kambuh.

Lyo berpikir, mungkin dia terlalu egois menginginkan kebahagiaan Nuca dan melupakan kesehatan Tiara.

Lamunan Lyo terpecahkan saat melihat ambulance yang baru saja tiba.

Entah mengapa, ia merasa begitu familiar dengan perawakan orang yang baru saja dibawa ke ruang ICU itu.

Setelah cukup lama berseteru dengan perasangkanya, Lyo pun bangkit dari ruang tunggu untuk memastikan jika feelingnya itu salah.

"Sus, pasien yang baru sampe tadi kenapa?"

"Kecelakaan mobil dok."

"Namanya siapa sus?"

"Sebentar yah dok," seorang suster pun menekan beberapa tombol untuk menelpon seseorang.

Jantung Lyo berdegub kencang.

"Semoga firasatku salah."

Gadis itu menggigit bibir bawahnya.
Entah mengapa ia sangat gelisah.
Ada rasa takut yang terpancar dari mata itu.

"Namanya Samuel dok."

Degh!

Tanpa pikir panjang, Lyo pun segera bergegas menuju ICU, tempat dimana Sam dirawat.

Firasat buruk Lyo akhirnya terjadi. Yang ada di dalam pikiran gadis itu sekarang, Sam mungkin saja sengaja bunuh diri, seperti kebanyakan orang depresi lainnya.

Lyo merasa gagal menjadi seorang psikiater. Ia gagal menyelamatkan nyawa temannya sendiri.

Tanpa dia tau, Sam tidak pernah berniat untuk bunuh diri.
Sam tengah mabuk berat dan terburu-buru ke rumah sakit setelah mendengar kabar Tiara.
Setelah itu, kecelakaan terjadi.

Bukan salah Lyo.
Bukan salah Tiara.
Juga bukan keinginan Sam.
Kecelakaan ini terjadi karena kehendak tuhan.
Tidak perlu ada yang disalahkan, apalagi sampai menyalahkan diri sendiri.

"Wali pasien?" Ucap seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU setelah berjam-jam melakukan pemeriksaan pada Sam.

Lyo ikut berdiri bersamaan seorang wanita paruh baya yang ia yakini adalah ibu Sam.

"Gimana anak saya dok?" Tanyanya dengan suara yang terdengar begitu bergetar.

Unlove you Where stories live. Discover now