17. Suddenly

2.9K 525 43
                                    

      “Anggap saja kau memasukkan penyusup ke dalam markas musuh. Ini mirip seperti bermain video game,” ujar Mark, siang itu di ruangan Lucas.

“Lalu?” Dahi Lucas berkerut. “Kau mau menyelinap dan melumpuhkan para petinggi di sana?!”

“Tentu tidak,” Renjun mempertegas pernyataan Mark, “ini hanya perumpamaan. Saat ini kita tidak akan bermain fisik, kecuali mereka yang mulai duluan. Maksud Mark adalah, dia akan membeli saham di Spilled Ink juga, sama seperti yang sedang mereka lakukan sekarang kepada W&T Telco.”

“Cerdas sekali calon kekasihku.” Mark tersenyum lebar, dihadiahi oleh pelototan maut Lucas.

Siang itu ketiganya sedang berkumpul di ruangan Lucas, membicarakan rencana antara Renjun dan Mark yang sebelumnya dirahasiakan dari Lucas. Pelan-pelan, keduanya harus bisa membuat lelaki jangkung itu mengerti.

Lucas mengangguk paham. “Aku mengerti sekarang, jadi aku hanya akan bermain sebagai lelaki innocent di sini?”

Mark tertawa keras, tangannya memukuli meja kerja Lucas yang kosong melompong. Kontras dengan meja milik Renjun yang menggunung.

“Kau itu tidak innocent, jadi pasti akan sulit. Dan ingat, kau tetap harus waspada.”

“Waspada?” Pemuda bertubuh besar itu menatap Renjun, lalu menatap kepada Mark. “Apakah kau pikir mereka akan menyerang? Secara agresif?”

“Kita harus mempertimbangkan seluruh kemungkinan terburuk, Yukhei. Seluruhnya.”

Renjun bersedekap, ia mendengus kesal. “Kau bahkan bisa disergap di kantormu sendiri, beberapa hari lalu di rooftop. Ingat? Entah apa yang bisa mereka lakukan di luar gedung, pikirkan itu.”

Lucas termenung. Ia mengerti, yang mereka hadapi sekarang bukan hanya sekedar persaingan perusahaan. Tetapi lebih seperti dendam, mengingat betapa gigihnya Spilled Ink untuk menjatuhkan perusahaannya.

Entah apa yang mendasari kebencian yang kuat itu, Lucas masih bertanya-tanya. Tetapi, saat ini pikirannya bercabang kepada persoalan lain.

Apabila ia berada dalam bahaya, bukankah Renjun juga?

Semua orang juga tahu sosok sekretaris Huang, pemecah rekor sebagai tangan kanan Lucas terlama dan tersigap selama ia menjabat sebagai CEO W&T Telco.

Kalau Mark, jarang ada yang mengetahui hubungan keduanya selain karyawan perusahaan ini, tentu. Karena Mark sendiri sering bolak-balik Korea-Kanada untuk menengok keluarganya.

“Baiklah. Sekarang jelaskan sedikit-sedikit tentang bagaimana kau akan menyelinap?” Lucas menopang dagunya.

“Setelah membeli saham yang besar di sana, tentu akan ada pertemuan para pemegang saham? Apalagi mengingat rencana mereka yang ingin ‘menelan’ W&T Telco sebagai bagian dari Spilled Ink,” balas Mark. Pemuda itu mengusap dagunya.

“Dan kau sendiri yang akan turun dan datang ke sana,” sambut Renjun, mengerti arah percakapan pemuda tampan itu.

Lucas menatap Mark dengan tajam. “Apa kau yakin? Bagaimana kalau kau tidak kembali, Mark? Apa yang akan kau lakukan?”

Mark tersenyum kecil. “Itu urusanku. Urusanmu adalah mengendalikan para pemegang saham W&T Telco serta mewaspadai akan adanya hal-hal tidak terduga. Dengar, Yukhei, tingkatkanlah penjualan perusahaanmu, maka pemilik saham tak akan mudah untuk terayu bujukan mereka.”

Lucas mengangguk yakin, berusaha optimis. Ia bisa melakukan ini, ia harus melakukan ini. Meski ia benci akan posisinya, tetapi, ia ingin melindungi nama orangtuanya.

Not Your Typical CEO [Lucas x Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang