19. Chaos

2.4K 495 81
                                    

        Lucas tak bisa menatap wajah Mark, sahabatnya itu terlalu lama. Ia mencoba membersihkan luka Mark dengan pelan-pelan, lelaki itu terlihat sangat terguncang.

Lucas takut. Ia takut akan apa yang bisa terjadi. Ia takut membayangkan bagaimana dan dengan siapa sekretasinya kini. Apabila Mark yang pandai bela diri saja seperti ini, apalagi Renjun dengan tubuh mungilnya?

Perut lelaki jangkung itu mulas. Sepertinya ia sudah buang angin beberapa kali tadi karena rasa takut ini mengaduk-aduk ususnya. Mungkin itu salah satu alasan mengapa Mark enggan duduk terlalu dekat dengannya.

Apa anginnya itu bau ya?

“Luke,” Mark membuka suaranya. Ia sepertinya sudah bisa mengendalikan dirinya sendiri. Suara itu telah stabil.

“Aku tahu dimana mereka menyekap Renjun,” lanjutnya. “Tetapi kita tidak bisa kesana sekarang. Rencana kita semuanya berantakan. Kita harus menyusun rencana baru.”

Lucas mengusak surainya frustasi. “Sampai kapan, Mark? Kau akan menyusun rencana lagi? Nyawa Renjun telah berada di ujung tanduk!”

“Dengar,” ujar Mark mencoba tenang. Ia juga panik memikirkan kemungkinan Renjun akan disakiti. Tetapi sekarang kepalanya harus dingin.

“Besok, ayo berhenti berkelahi di bawah meja. Berhenti bertingkah seolah Spilled Ink dan W&T Telco tidak ada masalah.” Lucas menahan Mark untuk membuka mulutnya. Lelaki itu menatap Mark tajam.

“Kau di sini saja, aku yang akan kesana. Aku akan membawa persaingan bertahun-tahun ini ke atas meja. Biar saja media mendengar.”

“Luke-—”

“Aku pimpinan W&T Telco, kau tidak akan dan tidak bisa membantah keinginanku. Mereka sudah berbuat kotor, Minhyung. Aku akan membuat mereka membayar ini semua.”

Mark terdiam. Lelaki itu menatap Lucas lama. Ia tahu dari tatapan nyalang itu, Lucas bukanlah pemuda yang tak bisa apa-apa seperti dahulu lagi. Tatapan itu seolah bisa menghancurkan siapapun yang menyentuh kesayangannya.

“Baiklah. Tapi tolong dengarkan dahulu apa yang ingin kusampaikan,” balas Mark.

***

      Kau pikir ada manusia yang bisa membiarkan seseorang yang paling berharga baginya disakiti?

Bahkan hewan pun bisa melawan apabila anak maupun saudaranya terluka.

Itu juga berlaku bagi Lucas yang tengah melangkahkan kakinya dengan yakin, masuk ke dalam gedung rivalnya, Lee Jeno. Pimpinan Spilled Ink yang sejauh ini paling brutal dalam menanggapi persaingan dua perusahaan provider internet itu.

Semalaman ia tak bisa tidur, mengobrol dengan serius bersama Mark ditambah kedatangan seorang baru yang dimana mereka mengobrol lewat telpon genggam hingga dini hari.

Lucas membiarkan jam tidurnya melayang begitu saja. Toh ia tak akan bisa tidur membayangkan Renjun yang pasti sedang gelisah dan ketakutan.

Lucas selalu ingin melindungi Renjun.

Ia mungkin bukanlah seorang yang cerdas dan mumpuni. Tetapi Lucas merupakan seorang yang bisa berusaha dengan keras. Ia memilih untuk berubah, untuk melindungi nama orangtuanya. Dan ia memilih untuk menjadi pemberani apabila sesuatu itu menyangkut tentang Renjun.

Seperti saat Renjun nyaris dilecehkan oleh Donghyuck, ia menyelamatkan Renjun meski sebenarnya itu adalah pertama kalinya ia melihat dirinya sendiri senekat itu.

Semula Lucas menyangka itu karena ia menganggap Renjun orang yang mampu berjalan di sisinya, bukan di depannya maupun di belakangnya. Tetapi, oh, tentu saja itu karena dirinya telah jatuh hati pada sekretarisnya yang galak itu.

Not Your Typical CEO [Lucas x Renjun]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora