Kesenangan Revan

4K 497 113
                                    

Geanno, Revan, Yudhi, Rizal, dan Arjun digabung menjadi satu kelompok. Tenda mereka baru selesai didirikan, tinggal menancapkan pasak ke tanah saja.. Baru saja Geanno hendak mengambil pasak yang tergeletak di sebelahnya, tenda yang di dirikan roboh seketika disertai suara yang keras. Semua terjadi secara mendadak, tidak ada yang sempat mencegah.

'BRUK!'

'BRAK!'

Keyra yakin ia menabrak sesuatu, reflek ia memejamkan mata dan sekarang tersungkur ke tanah. Tapi ia tidak merasakan tekstur tanah yang biasanya kasar melainkan lembut. "Aws!" ringis gadis itu lalu membuka matanya. "Ya ampun! Tenda siapa?" Keyra mendongak lalu mengalihkan pandangannya, matanya membulat mendapati Geanno yang kini berdiri di sebelah kirinya dan menatap tajam.

Keyra mengigit bibir bawahnya kuat. Bagaimana dirinya bisa secereboh ini? Geanno pasti sangat marah sekarang.

"Yah elah!" Yudhi mengeluh sambil mengacak rambut frustasi. Mereka sudah lelah, setelah membantu adik kelas mereka membangun tenda, mereka langsung membangun tenda mereka yang baru saja hampir selesai. Tapi sudah dirobohkan Keyra kembali.

"Lo lagi!!" sentak Geanno.

Aurel langsung menghampiri Keyra, membantunya berdiri. Keyra menatap melas pada Geanno. Ia tidak sengaja. "Kak, maaf, biar aku yang bangun tendanya lagi ya?" tawar Keyra. Ia sudah tahu pasti Geanno akan menghukumnya. Lebih baik menawarkan bantuan terlebih dahulu supaya lelaki itu tidak marah.

Geanno berjalan menghampirinya dengan mata yang menyorot seram.

"Aku bantu bangun tendanya lagi ya Kak," tawar Keyra. Ia memasang wajah bersalahnya.

"Gak usah!!" Tidak usah? Bagus. Keyra sedikit lega. Tumben sekali Geanno tidak menghukumnya.

"Tunggu sini!" Geanno melangkah ke tenda seberang. Itu tenda kelompok anggota OSIS perempuan. Geanno berbincang dengan Dean sejenak. Lalu kembali menghampiri Keyra yang memasang wajah bingungnya. Geanno menyerah satu ikat pita merah yang panjangnya masing-masing setengah meter.

"Cari kayu bakar!" tegas Geanno. Keyra menganga, ternyata perkiraan Geanno tidak menghukumnya salah. Ya, tidak mungkin Geanno berbaik hati kan?

"Ha..tapi Kak.." Keyra berpikir, kayu bakar? Mencarinya di hutan kah? Yang benar saja.

"Apa?" dingin Geanno.

"Aku gak berani Kak." Keyra diminta mencari kayu bakar di hutan? Sendirian? Perempuan? Nyali Keyra tidak sebesar itu. Bagaimana jika ada singa? Oh tidak, nayatanya sudah ada singa di hadapannya sekarang.

"Gak usah manja! Ini bukan hutan liar! Gak ada binatang buas!"

"Gue temenin lo kok," ujar Aurel menawarkan diri. Ini salahnya sudah membuat Keyra berlari lalu menabrak tenda hingga roboh.

"Lo gak usah ikut!" Aurel terkejut mendengar nada bicara Geanno yang tegas.

"Tapi ini salah aku Kak." Aurel berusaha membela Keyra. Seharusnya Aurel yang dihukum, bukan Keyra.

"Dia yang robohin tenda! Bukan lo!" hardik Geanno.

Keyra mengangakan mulutnya. Bagaimana ini?

"No, tapi kan ini tugas anak OSIS," timpal Rizal. Geanno menatap sinis padanya.

"Biarin aja!"

Keyra sudah menyangka, Geanno masih begitu marah padanya. Buktinya ia tega menyuruh Keyra ke hutan mencari kayu bakar sendiri. Di mana letak hati Geanno?

"Cari sana!" Keyra masih memandang Geanno tak percaya. Pria ini sungguh sedang menghukumnya? Keyra masih bergeming di tempat, berharap Geanno menarik ucapannya.

Ketua Osis Killer (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang