Belajar Renang

3.7K 490 91
                                    

Keyra menutup pintu salah satu bilik toilet perempuan. Ia akan mengganti pakaian olahraganya karena beberapa menit lagi jam pelajaran olahraga akan dimulai. Ia menggantung bag yang berisikan pakaian olahraganya di gantungan yang terdapat di ambang pintu. Lalu mulai mengerucuti seragam pramukanya.

"Rel, lo baikan ya sama Keyra," pinta Gita. Keyra mendengar suaranya yang berada di luar bilik.

"Berisik lo Git," sewot Aurel.

"Lo gak boleh kaya gitu dong Rel, apalagi sampai lo umbar aib orang."

"Ya, gue bales apa yang udah Keyra lakuin!"

"Tapi lo ngumbarnya ke banyak orang."

"Lo gak pernah jadi gue, jadi lo ga ngerti perasaan gue!" Setelahnya suara Gita dan Aurel menghilang, sepertinya sudah ke luar dari toilet.

"Aurel sama Keyra gak ada bedanya," ujar Vina ke temannya. Mereka sedang bercermin tengah merapikan rambutnya dan beberapa yang lain sibuk dengan polesan di wajahnya.

"Gak ada beda gimana?" tanya Tika.

"Keyra umbar aib Aurel, diumbar balik sama Aurel."

"Mana sok cantik pula."

"Siapa?"

"Aurel."

Keyra sudah selesai mengganti Pakaiannya. Ia mendengar semua yang dikatakan mereka sedari tadi. Apa manusia tidak ada yang benar-benar baik? Semuanya bermuka dua. Ia menunggu mereka ke luar, baru ia ke luar. Ia tidak mau mereka tahu ia di dalam. Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya terdengar suara yang mulai mengecil. Sepertinya mereka sudah ke luar. Keyra membuka pintu toilet, benar saja. Sudah tidak ada siapa-siapa. Ia kembali ke kelas untuk menyimpan pakaian pramukanya sebelum akhirnya ke lapangan.

***

Keyra dan teman sekelasnya kini duduk di lapangan. Pak Jordi tengah mengabsen siswa satu persatu. "Keyra!" absen Pak Jordi.

"Hadir Pak." Keyra mengacungkan tangannya. Saat namanya dipanggil, terdengar beberapa suara cekikikan pelan. Ia heran, apa yang mereka tertawakan? Apa yang lucu? Keyra hanya melirik malas pada mereka. Ia kini duduk paling bekalang, di sebelahnya ada Deva. Setelah Pak Jordi selesai mengabsen ia berbicara.

"Hari ini kita masuk bab baru, mulai bulan depan sudah masuk materi renang. Karena perlu nilai praktek, jadi yang tidak bisa berenang, di harapkan belajar renang dari sekarang."

'Bisa item gue anjir!'

'Asik renang!'

"Ribet banget sih," gumam Keyra. Ia bingung harus belajar renang pada siapa? Gita dan Aurel? Bahkan kini ia tidak lagi bicara pada mereka. Teman sekelasnya yang lain juga tidak dekat, lagian ia juga tidak mau, kan mereka juga ikut membicarakan keburukannya.

Deva menoleh. "Kenapa?"

"Gue gak bisa renang." Apa mungkin minta Deva yang mengajarinya?

"Hahaha cemen." Deva menertawainya.

Keyra berdecih. Tak lama ia menoleh kembali. "Dev ajarin gue renang ya." Karena memang tidak ada orang yang bisa ia minta tolong selain Deva. Meminta Deva mengajarinya renang, membuatnya teringat saat ia meminta Revan mengajarinya renang, tapi tidak sempat. Keyra menepis pikirannya.

"Hah? Ogah."

"Ih kok gitu sih?" tuh kan, Deva tidak mau.

"Ngajarin lo renang? Yang ada gue masuk penjara gara-gara lo mati tenggelam." Keyra menganga lalu memukul lengan Deva.

"Kampret banget sih!" Deva hanya mengarahkan bola matanya ke atas meledek Keyra.

"Gue colok juga mata lo!"

Ketua Osis Killer (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang