Hatred

4.9K 604 28
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Drtt. Drttt

"Ck!"

Tut

"Hello?"

"Jeon heejin!"

Heejin mengerutkan dahinya sebentar merespon suara yang tak asing memasuki gendang telingannya

"Jennie...eonnie?"

"eodiya?"

"Akh ternyata benar kau. Aku sedang di rumah"

"Sedang apa?"

"Tidur. Aku sangat mengantuk sekarang" jawab heejin lalu memejamkan matanya kembali

"Kau tidak memiliki tugas hari ini?"

"Mm tidak, kuliahku hari ini libur jadi-"

Heejin mendadak terdiam, ada sesuatu yang menjanggal tiba tiba

Jennie menelponnya? Kenapa?

Bertanya sedang apa?

Apa memiliki tu...gas?

Srettt

"Eonnie!! Aa mian harusnya aku menjemput kalian di bandara!!" ucap heejin panik hingga ia langsung terduduk

"Dwaeseo!"

Tubuh heejin mendadak kaku mendengar teriakan nyaring dari belakang

Ia perlahan berbalik dan menatap kejut jennie yang telah menatapnya jengkel nan tajam di daun pintu kamarnya

"O-oh a-annyeong" sapa heejin dengan kaku lalu melambai pada jennie

Jennie menutup panggilannya pada heejin lalu menghela nafas kasar

"Kami menunggumu sangat lama di bandara dan kau dengan santainya tertidur?" ujar jiso tiba tiba di belakang jennie

Heejin berdiri dari ranjangnya sambil mengusap tengkuknya yang tiba tiba merinding

"M-mian eonnie"

"Eonnie!"jennie menoleh sedikit ke arah jiso

"Jangan hentikan aku kali ini" ucapnya dan jiso mengangguk

Heejin menelan salivanya pelan, gawat. Singa di dalam tubuh jennie bangun

"Maaf heejin" ucap jiso

"Y-ya! A-aku-akhh"

Heejin mengambil bantal miliknya untuk melindungi dirinya saat jennie telah memukulnya dengan tas chanel mahal milik gadis itu

"Sialan kau! Kami kelelahan dan kau dengan enaknya tidur"

" ya! M-mianeh eonnie!" Mau bagaimanapun heejin berkata maaf, jennie tak menghentikan aksinya

Yah heejin~ kau hanya perlu pasrah dan terima setiap pukulan yang tak sengaja terkena dirimu

Jiso mengulum bibirnya untuk menahan tawa melihat betapa tersiksanya heejin

"Ya~ begitulah cara untuk membuat singa dalam tubuhnya hidup"gumam jiso lalu terkekeh pelan

~~~

"Nona park" Gadis berambut pirang itu memperlambat langkahnya dan menoleh ke pelayan rumahnya

"Ne?"

"Tuan park datang, beliau sedang menunggu di taman belakang"

Gadis itu mengerjap lalu mengangguk, pelayan yang telah bekerja bersamanya selama 5 tahun itu membungkuk lalu melewatinya

Gadis itu menghela nafas dan menaruh tasnya di sofa dan membuka jaket kulit berwarna hitamnya, menyisakan kemeja putih yang ia pakai

"Annyeonghaseyo aboji"

Pria berkepala empat itu melirik anaknya yang membungkuk sopan lalu ia mengangguk

"Rose kemarilah"

Gadis berambut pirang itu mengangguk lalu duduk di kursi tunggal di hadapan abojinya

Sang aboji menaruh segelas kopinya di meja lalu menatap rose anaknya

"Bagaimana kabarmu?"

Rose menatap sebentar sang aboji dengan dingin lalu membuang pandangan ke aquarium besar di sampingnya

"Saya jauh lebih baik setelah keluar dari rumah aboji"jawab rose dengan nada dingin yang mendominasi membuat sang aboji menghela nafas kasar

"Sudah 5 tahun rose, berhentilah bersikap kekanakan dan kembalilah ke rumah"

Rose terkekeh remeh lalu menatap sedikit tajam sang aboji

"Saya tidak mau bagaimanapun anda meminta saya untuk kembali"jawab rose lalu ia bangkit dari duduknya dan sedikit membungkuk

"Semoga hari anda menyenangkan tuan park kyungsoo. Jagalah baik baik istri anda aboji, jangan sakiti dia sama dengan aboji menyakiti ibu saya"

Kyungsoo bangkit dan menarik tangan sang anak kasar

"Jaga bicaramu, rose. Dia juga-"

"Eomma saya telah lama meninggal aboji!"

Kyungsoo terdiam ketika rose berteriak, rose menarik tangan kasar lalu menjauh dari kyungsoo

Meninggalkan pria paruh baya itu yang menatap punggungnya sendu

"Ck dasar anak keras kepala"

•••

Tim tinggal or tim nonton?(・∀・)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tim tinggal or tim nonton?(・∀・)

Dont quite gays~ please enliven it
╥﹏╥

Love In Melbourne✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang