Start The Plan

2.4K 393 36
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Drt!! Drt!!

Gerak cepat jennie membuat miyeon di depan gadis itu tersentak

Ia menatap terheran heran jennie yang tersenyum sendiri. lagi

"Wae? Kekasihmu?" Tanya miyeon di angguk cepat jennie

"Aku akan mengangkat teleponnya dulu"ucap jennie saat hendak berdiri tapi di tahan miyeon

"Disini saja, kenapa harus jauh mengangkat teleponnya?"

Jennir tersenyum jahil dan menggeleng, "aku tak ingin membuatku iri"ucap jennie lalu meninggalkan miyeon yang memaki maki kecil gadis itu

Tut!

"Yeobo-"

Pip!

Jennie mendadak menatap ponselnya bingung

Kenapa rose mematikan teleponnya? Apa karena rose hanya salah menelpon

Tapi gadisnya itu berjanji akan menghubungi jennie saat makan siang

Mungkin di sana telah lewat tapi setelah studio gallery rose tak memiliki jadwal menurut jennie

Drt! Drt!

Kali ini rose kembali menelponnya tapi dalam sebuah panggilan video

Aa jennie mengerti, rose ingin melakukan panggilan video tapi ia tertekan panggilan biasa

"Kiyowo"gumam jennie

Sebelum mengangkat panggilan dari rose, jennie memperbaiki rambutnya terlebih dahulu lalu mengangkat panggilan video tersebut

Tut!

"Yeoboseyo?"

Jennie terkekeh melihat wajah rose yang begitu lucu

Kekasihnya itu menunjukkan sebuah senyum bodoh padanya

"Kau sudah makan?" Tanya rose dan jennie mengangguk

"Aku sudah makan bersama temanku"

"Temanmu? Nugu?"

"Cho miyeon, dia sahabat semasa sekolahku dulu"jawab jennie lalu rose hanya mengangguk anggukan kepalanya paham

"Kau sedang apa, rosie?"

"Aku hanya duduk dan menelponmu.jennie aku rindu"

Mata jennie mengerjap, pipinya langsung memerah membuat rose terkekeh di seberang sana

"Jangan berteman dengan lisa, kau sepertinya ketularan dengannya"

"Hei, lisa itu saudaraku. Mana mungkin aku tidak berteman dengannya"

Jennie hanya mendengus lalu menduduki dirinya di sebuah kursi panjang dekat dengan lobby butiknya

"Jennie?"

Yang di panggilpun menatap lekat rose dengan pandangan bertanya

"Aku mencetak salah satu foto milikmu, maaf. Harusnya aku minta izin dulu padamu"

Jennie mengerutkan dahinya bingung, fotonya? Yang mana?

"Kau banyak memotret di kamera itu, ada salah satu foto yang menarik perhatianku. Maka dari itu aku mencetaknya dan foto itu berhasil terjual"

Love In Melbourne✔Where stories live. Discover now