Part 4

21K 1.1K 99
                                    

Rio mengalihkan pandangan nya dari Bella. Tangis keras Bella seakan menusuk hatinya sangat dalam. Ia tidak tega sebenarnya. Tapi inilah keputusannya, Menceraikan Bella seperti beberapa waktu lalu yang ia lakukan. Kemarin, keluarga Katty mengancam apabila Rio tak segera menceraikan Bella, mereka tak akan membantu perusahaan Rio dan akan membuatnya lebih hancur lagi. Jadi, ia langsung memutuskan untuk segera menceraikan Bella, dan mengorbankan keluarganya.

"Kamu jahat mas, kamu jahat. Apa salah aku, Apa? Hiks hiks hiks" Ucap Bella disela tangisnya.

Rio menahan tangisnya mendengar uacapan Bella. Dulu ia berjanji tidak akan ada lagi air mata jatuh dari mata Bella, setelah dia tau apa yang dilakukan keluarga nya tersebut pada Bella. Tapi sekarang dia mengingkari janjinya, dia lah alasan Bella menangis.

"Cukup Bella, mending sekarang kamu pergi dari rumah ini!" Ucap Rio dengan nada yang sengaja ia buat keras.

"Baik. Aku dan Rion bakal pergi dari rumah ini. Aku gak akan biarin kalian nemuin Rion lagi" Ucap Bella yang sakit hati dengan ucapan Rio. Kemudian ia pergi dari hadapan Rio.

Maaf Bella, Maaf Rion....

***

Bella berjalan tak tentu arah bersama Rion. Ia tak tau harus kemana sekarang. Ia tak punya teman yang bisa ia mintai tolong. Dia berlari sembari menggendong Rion yang kelelahan akibat terus berjalan.

Hujan turun dengan derasnya membuat sepasang ibu dan anak itu kedinginan. Tapi Bella, sang ibu tak membiarkan anaknya kedinginan. Ia terus mendekap memberikan Rion kehangatan. di sebuah pos ronda yang ia temui sewaktu berlari tadi.

"Ma, dingin. Tenapa tita ada cini cih ma? Tenapa engga puyang telumah?" Ucap Rion dengan nada lucunya

Bella tersenyum mendengar ucapan lucu anaknya yang baru saja bangun. "Nanti yah, kalo hujan nya udah reda, kita cari tempat tinggal buat kita." Ucap Bella sembari mengusap lembut kepala sang anak.

Rion hanya memberikan ekspresi lucu nya. Ia tidak terlalu mengerti dengan ucapan sang mama.

Sedangkan di lain tempat, Rio menatap kearah luar jendela dengan gusar. Ia khawatir dengan keadaan sang istri, ralat mantan istri dan putranya. Memang, Bella sudah menjadi mantan istrinya sekarang. Ia dan Bella menikah secara siri, sehingga tak perlu menunggu keputusan pengadilan agama. Ehh bener gak sihh..

***

Bella menidurka Rion diatas kasur yang keras itu dengan hati hati. Ia menghela nafasnya sembari menatap sekeliling rumah kontrakan yang baru saja ia tempati. Kontrakan kecil, yang hanya ada satu ruangan. Yaitu kamar yang menyatu dengan dapur. Yang bahkan tidak bisa disebut sebagai dapur. Hanya ada kompor dan wajan dan bebera alat - alat lainnya. Dan kamar mandi kecil yang masih terletak diruangannya itu. Maklum kontrakannnya ini terbilang sangat murah. Ia tak punya cukup uang untuk kontrakan yang layak ia tinggali bersama anaknya . Ia harus pandai pandai mengatur keuangannya sekarang. Bahkan sepertinya ia harus mencari pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan sehari harinya.

Bella memperhatikan wajah Rion yang terlelap. Wajah yang mengingatkan nya dengan Rio. Mata itu kembali terbuka, memperlihatkan mata indahnya yang berwarna coklat.

"Mama ini dimana? Tenapa tita nda ada di lumah?" Ucap Rion

"Sekarang kita tinggal di rumah ini sayang."Ucap Bella sambil tersenyum

"Memangnya lumah tita temana, mah?" Tanya nya lagi

Bella hanya bisa memberikan senyum sayang nya pada sang anak yang memang masih dalam fase ingin tahu nya yang tinggi.

"To mama nda jawab cih" Ucap Rion sambil cemberut. "Oh iya papa dimana, mah?" Tanya nya lagi

"Papa lagi kerja sayang. Jauhhh banget. Jadi Rion gak bisa ketemu papa sekarang." Ucap Bella sambil menahan tangisnya

"Papa tapan puyang dong? Ental talo ion tangen papa mana?" Tany nya

"Udah udah mending sekarang Rion tidur lagi. Ini udah malam sayang"  Ucap Bella ynag tak ingin ber tanya lebih jauh tentang papanya. Ia bingung harus menjawab apa. Ia tak ingin berbohong lebih banyak lagi pada anak nya. Kemudian Bella membawa Rion kedalam pelukan nya lalu tertidur.

***

"Bagus son, kamu sudah menyelamatkan perusahaan. Papa nggak bisa bayangin perusahaan turun temurun itu harus hancur dalam sekejap" Ujar Anton sambil menepuk bahu Rio

"Sekarang kamu tinggal nikahin itu si Katty keburu anak nya berojol" Ujar sang mama.

Rio yang lelah mendengar perkataan orang tuanya pun pergi dari sana.

Bersambung..

🍒🍒🍒

Arabella Delio's (COMPLETE)Where stories live. Discover now