Part 27

15.3K 648 25
                                    

"Om mau jadi papa Ion?" Tanya Ion antusias pada Arkan yang dibalas anggukan Oleh Arkan

"Benel, ma?" Tanya Ion lagi memastikan pada Bella.

Bella tersenyum dan mengangguk.

"YEYYY. ION PUNA PAPA." Teriak Ion bahagia

Bella dan Arkan tersenyum melihat Ion yang tampak bahagia. Kemudian Arkan mengalihkan pandangannya pada Bella.

"Gimana sama orang tua kamu, Bell?" Tanya Arkan hati-hati. Pasalnya dia tahu hubungan Bella dengan orang tuanya. Dia tahu kehidupan Bella dulu bersama keluarganya.

"A..aku gak tahu, Kan." Jawab Bella murung

Melihat Bella yang seperti itu, Arkan menggenggam kembali tangan Bella. Meyakinkan Bella bahwa ia ada bersamanya.

"Aku yang bakal ngomong sama orang tua kamu. Kamu gak usah khawatir, aku gak akan biarin kamu disakitin lagi. Aku janji." Ucap Arkan bersungguh-sungguh.

"Tapi, orang tua kamu?"

Arkan tersenyum. "Kamu gak usah khawatir. Orang tua aku udah setuju kok. Mereka seneng punya menantu yang baik kayak kamu. Apalagi mama, udah sayang banget sama Ion." Jelas Arkan

"Ya kan sayang?" Lanjutnya lagi pada Ion. Yang dibalas anggukan oleh Ion. Padahal ia tidak tahu apa yang kedua orang dewasa itu bicarakan.

"Beneran? Bukannya orang tua kamu gak setuju?" Tanya Bella

"Berkat kamu yang waktu itu nolongin mama, jadi mama yakin, calon mantu nya ini baik. Cocok buat aku, haha." Ucap Arkan dengan leluconnya.

"Ish. Kamu ini." Ujar Bella sambil tersenyum malu

"Besok kita kerumah orang tua kamu, ok? Kamu gak perlu khawatir, ada aku sama Ion yang siap jagain kamu. Princess nya kita. Iya kan Ion?" Lagi-lagi Ion hanya menggangguk dan masih fokus pada makananya, tanpa mengerti dengan apa yang Arkan bicarakan.

"Sekarang kamu lanjutin makannya, ya"

***

Esoknya, Arkan dan juga Bella benar-benar pergi menemui kedua orang tua Bella. Dan jangan lupakan juga dengan Ion yang terlihat anteng dengan ponsel Arkan.

Sedari tadi Bella bergerak gelisah ketika sampai di kediaman orang tuanya. Ia takut kejadian dulu terulang lagi. Dengan perlakuan mereka yang sampai saat ini masih membekas bagi Bella.

Bagaimana pun juga mereka tetap orang tuanya, Bella sayang pada mereka. Begitun juga pada Katty, kakaknya. Orang yang telah merebut suaminya. Ralat. Mantan suaminya.

Melihat Bella yang tampak gusar, Arkan menenagkannya. Ia mengusap pelan bahu Bella.

"Its ok, Bell. Ada aku. Sekarang kita masuk ya." Ucap Arkan dengan senyum lembutnya yang membuat Bella tenang.

"Benar ini kediamannya pak Anderson?" Tanya Arkan pada satpam yang sedang berjaga didepan rumah keluarga Anderson.

"Iya. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya satpam itu

"Saya ingin menemui pak Anderson, ada?"

"Mohon maaf, pak. Saat ini tuan belum pulang"

"Kapan beliau pulang?" Tanya Arkan lagi. Sedangkan Bella hanya diam sambil memegang erat tangan Arkan, dengan Ion yang berada di gendongan Arkan.

Satpam itu mencoba meneliti penampilan Arkan dan Bella. Sepertinya mereka seorang tamu penting, terlihat dari cara berpakaian dan juga mobil yang dibawa Arkan. Mahal dan mewah.

"Sepertinya sebentar lagi. Bapak bisa menunggu didalam, kebetulan ada nyonya didalam."

"Kalau begitu saya masuk dulu ya, pak. Terima kasih"

***

Bella masih tampak gelisah ketika duduk di ruang tamu keluarganya. Rumah ini, rumah yang dulu memberikannya kenangan yang mengerikan. Tak banyak yang berubah, hanya warna cat dan juga dekorasinya saja yang berubah.

Tak
Tak
Tak

Suara langkah sepatu yang beradu dengan lantai. Yang membuat Bella memegang erat tangan Arkan sambil menunduk takut.

Arkan membawa bahu Bella kedekapannya. Lalu merangkulnya dan mengusap sayang bahu Bella. Seolah mengatakan 'semua akan baik-baik saja'

Tak lama kemudian, muncul lah seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Ia memandang kaget ke arah Bella.

"Kamu..?"

Bersambung...

🍒🍒🍒

Udah mentok banget😪 Gapapa lah Semoga suka ya!

  jangan lupa Voment nya ya. Maksa loh aku

Arabella Delio's (COMPLETE)Where stories live. Discover now