Part 18

14.7K 678 8
                                    

Bella dan Marissa sedang berjalan disebuah pusat pembelanjaan. Mereka tampak antusias sekali melihat barang-barang mahal yang ada disana. Bukan mereka, lebih tepatnya hanya Marissa. Sedangkan Bella hanya membeli bahan-bahan masak keperluannya saja. Marissa sudah memaksa Bella untuk membelikan ini dan itu, yang ditolak langsung oleh Bella. dan jangan lupakan juga dua bocah  tampan yang terus menempel pada sang mama. Rion dan Gio.

"Udah yuk Riss, udah banyak ini kamu belanja nya. Udah sore juga." Ucap Bella

"Yaudah yuk. Ehh, tadi Tristan chat aku, katanya dia ada di kafe deket sini. Kita kesana dulu ya!" Ajak Marissa

***

"Papa"  Ucap Gio ketika melihat Tristan

"Aduh. Anak papa udah beli apa?" Tanya Tristan sambil memangku Gio

"Gio udah beli mainan pa, cama Ion" Ucap Gio

Sedangkan Bella terkejut melihat orang yang sedang bersama Tristan itu. Ia kira Tristan hanya sendiri, ternyata ia sedang bersama dengan Arkan. Orang yang belakangan ini Bella pikirkan. Bukan karena apa, hanya saja setelah pembicaraan nya waktu itu, Arkan tak ada kabar. Arkan seolah menghindarinya. Ya, walaupun bukan karena itu sebenarnya. Tak tahu saja Bella, bahwa Arkan ternyata sedang berjuang mendapatkan restu dari orang tuanya.

Sama halnya dengan Arkan, ia pun tak tahu ternyata Marissa, istri sahabatnya itu sedang bersama Bella. Tristan tak bilang apa-apa padanya tentang Bella yang sedang bersama Marissa.

Sebenarnya pertemuan ini sudah Tristan rencanakan. Ia gemas setelah mendengar cerita dari sahabat tak peka nya itu. Yang seolah menghindar pada Bella. Makan nya ia merencanakan pertemuan ini. Demi kelangsungan hubungan sahabat nya itu. Kurang baik apa dirinya sebagai sahabat.

"Ayok Bell kita pesen makan dulu" Ajak Marissa

"Aku kayak nya langsung pulang aja deh, Riss." Ucap Bella tak enak stelah melihat Arkan.

"Loh. Kenapa? Kan kita dari tadi abis keliling. Capek kali Bell, mending kita makan dulu. Kasihan juga Ion." Ujar Marissa

Tristan yang mengerti suasana pun lantas menendang pelan kaki Arkan yang ada dibawah meja. Memberi kode agar menahan Bella.

"Iya Bell, sini mending makan dulu. Kasian juga Ion, udah laper gitu." Ujar Arkan dengan senyum nya. Mengerti dengan Kode yang Tristan berikan.

Bella mengangguk sembari duduk dekat Arkan. Karena memang hanya disana kursi yang tersisa.

"Ayok Bell, mau pesan apa? Ion juga" Ucap Arkan

***

"Dadah Ion!! Gio pulang dulu." Ucap Gio pada Ion yang dibalas lambaian tangan oleh Ion

"Kita pulang dulu ya Bell, Kan." Pamit Marissa

"Duluan bro, Bell." Pamit Tristan

"Yoi. Tiati" Balas Arkan.

Arkan mengalihkan pandangan nya pada Bella.

"Aku anter pulang ya!" Ajak Arkan yang langsung ditolak oleh Bella

"Gausah, Kan. Aku bisa naik taxi kok." Jawab Bella

"Aku aja yang anter. Bahaya malam-malem gini, apalagi kamu cuma berdua sama Ion"

"Nanti ngerepotin kamu lagi"

Arkan tersenyum. "Gak repot kok. Yuk kita masuk ke mobil, Ion udah kedinginan." Ajak Arkan sambil masuk ke mobil dengan Bella di belakangnya.

Di mobil

"Bell" Panggil Arkan.

Bella menolehkan pandangan nya pada Arkan.

"Ya"

"Maaf ya, beberapa hari ini aku gak ada kabar. Maksud aku, bukan nya aku ngehindar atau apa, cuman aku lagi siapin sesuatu. Lebih tepat nya aku lagi berjuang buat dapetin sesuatu. Jadi, aku harap kamu mau nunggu aku kan, Bell?" Ujar Arkan serius

"Maksud kamu?" Tanya Bella.

Sejujurnya ia mengerti maksud Arkan. Tapi ia gak ngerti dengan kata 'sedang berjuang buat dapetin sesuatu' ia benar-benar tak mengerti dengan kalimat itu. dan juga kenapa Arkan menyuruh nya menunggu. Apa ini tentang pembicaraannya waktu itu? Tapi ia tak ingin menduganya, ia ingin mendengar dulu apa yang akan Arkan bicarakan.

Apa maksudnya?..

Bersambung..

🍒🍒🍒

  ⤵

Arabella Delio's (COMPLETE)Where stories live. Discover now