Part 23

14.9K 668 16
                                    

Arkan mengantar Zoya kebandara, di karenakan sang mama sudah lima hari mengunjunginya. Yang membuat papa Arkan rindu, karena terlalu lama ditinggalkan.

"Mama hati-hati yah, maaf Arkan gak bisa nganterin mama." Ucap Arkan sambil memeluk Zoya

"Iya. Kamu juga baik-baik disini"

Arkan tersenyum sembari mengangguk. "Pasti"

"Mama bakal coba bicarain sama papa" Ucap Zoya yang tak dimengerti Arkan

"Bicarain apa?" Tanya nya bingung

"Kamu ini yah masa udah lupa sih. Itu yang dari kemarin kamu kekeh." Jawab Zoya cuek

"Mama serius restuin Arkan sama Bella?" Ujar Arkan tak percaya

Zoya menganggukan kepalanya. "Kalo itu emang yang terbaik buat kamu, mama bakal dukung. Apalagi Bella anak nya baik kok." Ucap Zoya sambil tersenyum.

Arkan langsung memeluk erat mamanya itu." Akhh makasih ma, makasih. Makin sayang deh." Ucap Arkan sambil mengeratkan pelukannya

"Udah ah. Malu diliatin orang, mama pergi dulu, kamu baik-baik ya disini"

Arkan mengangguk dengan senyum yang tak pernah luntur. "Salam buat papa ya, semoga berhasil bujuk papa, biar mama bisa cepat-cepat dapat cucu lagi."

***

"Bell, ada Arkan tuh didepan" Ucap Rissa pada Bella yang sedang menyajikan kue

"Arkan? Kenapa ada disini?" Tanya Bella bingung

"Gak tau. Tadi katanya ijin mau ketemu kamu. Padahal kayak apa ya ijin, haha. Udah sana kamu temuin"

Bella mengangguk kemudian melenggang pergi menemui Arkan.

"Hai Bell". Sapa Arkan ketika melihat Bella

Bella mengangguk sambil tersenyum. "Ada apa, Kan?"

"Ion dimana?"

"Ion lagi main sama Gio"

Arkan mengangguk." Boleh aku ajak keluar, gak?"

"Kemana?" Jawab Bella sambil mengernyitkan keningnya

"Mau aku ajak jalan-jalan. Boleh ya?" Ucap Arkan dengan nada memohon. Itung-itung pedekatean lah sama calon anak. Hehe. Lanjutnya dalam hati

"Nggak ngerepotin emang?"

"Ya enggak dong. Jadi gimana boleh, ya?"

"Boleh deh"

***

"Ion mau beli apa?" Tanya Arkan ketika sampai di sebuah mall.

"Ion dak mau beli apa-apa om." Jawab Ion

"Loh. Kenapa?"

"Ion kan dak punya uang, om." Jawab Ion polos

Arkan tersenyum lembut pada Ion."kan om yang ajak kamu kesini. Berarti om yang teraktir. Gimana?"

"Emang nya mama bolein?"

"Mama Ion pasti bolehin kok"

"Benelan?" Tanya Ion antusias

Arkan mengangguk dan tersenyum

"Iya dong. Om bakal beliin semua yang Ion mau"

"Yey maacih om"

Arkan dan Ion sangat antusias ketika melihat robot-robotan yang berjejer rapi disana. Sekilas mereka tampak seperti sepasang ayah dan anak sungguhan. Yang membuat ibu-ibu disana yang para pengunjung kagum. Bahkan ada seorang perempuan muda yang menghampiri Arkan dan Ion.

"Wahh. Ini anak nya ya mas, ganteng banget. Kayak papa nya deh." Ucap perempuan itu sambil menggandeng anak seusia Ion

Arkan hanya acuh saja, tak menanggpi perempuan itu. Tapi nampak nya perempuan itu gigih untuk mendekati Arkan.

"Mama nya kemana? Pasti lagi sibuk kan, sampe anaknya harus ditemenin sama papanya. Gak kayak saya yang harus nemenin anak saya karena suami saya sibuk terus". Cerocos nya yang membuat Arkan menatap perempuan itu aneh.

Ia tidak tahu saja orang yang perempuan itu bicarakan tengah bekerja demi menghidupi keluarga kecilnya. Tidak seperti perempuan dihadapan nya ini, suka sekali berfoya-foya. Terlihat dari beberapa paperbag belanjaan yang ia bawa. Barang-barang mewah semua.

Bersambung..

🍒🍒🍒

   ⤵

Arabella Delio's (COMPLETE)Where stories live. Discover now