Bab 8

463 48 0
                                    

"hei hei, memangnya apa yang kau tahu tentang aku yang tidak tertarik dengan begituan ?" tanyaku dengan sedikit meringis 

"haaa,, apa ? memangnya aku salah ?" jawab vino dengan senyuman smirk yang selalu mengangguku itu 

'hm, tidak juga si, dia, Deon,,, dia tidak mengikuti?' pikirku dalam hati...

"hei kau, tanganmu, kenapa, ada luka-luka ?"

"ah engga, tadi aku cuma ikut beres-beres di kuil, dan gasengaja bawa barang yang berat, yah efek banyak pindahan jadi... begitulah, lalu ada Deon yang membantuku.."

"dia, hm,, anak itu, apa benar dia anak yang baik?"

"hm,,, yang dapat kupastikan. Dia bukan anak yang jahat " ucapku dengan senyum lebar

"hmm,, baiklah. tapi jika ada apa-apa katakan saja pada kami, kalau kau ragu, bicara saja padaku ." ucap Vino dengan serius 

"ng?"

"kalo kau kesulitan bilang saja, Kau kan selalu memendamnya sendirian " ucap Vino dengan tersenyum

Vino meninggalkanku didepan kuil, ya bisa dibilang dia hanya mengantarku setelah bersama Deon tadi

'Anak itu, walaupun terlihat masa bodo dengan semuanya, tetapi sebenarnya dia juga memperhatikanku. Bukan pemeran yang buruk juga' pikirku didalam hati

"Nona Deidamia, Anda dipersilahkan masuk. Upacara akan segera dimulai" ucap salah satu pendeta 

"ah, baiklah"

aku memasuki ruangan yang sudah terbiasa aku lihat itu, lampu-lampu diatas, tempat duduk dari kayu yang bersih, lalu patuh berwarna putih didepan, aku yang mengenakan gaun panjang berwarna putih dan tertutup 

'ah, Deon ternyata dia disini,,, dia, apa dia marah?' bicaraku didalam hati 

~kalau kau menyukainya~

~kalau kau menyukainya~

~kalau kau menyukainya~ 

^Adalvino la Heros di dalam kepada Deon va Arion^

'menyukainya ?'

'aku ?'

'tunggu,,,'

'aku ? menyukasi Nona Elissa?'

'apa apaan,,,' Pikir Deon sampai membuat wajahnya memerah

'ah, wajahya merah, sepertinya dia marah denganku' ucapku didalam hati 

Acara berdoa dimulai .

Acara rutinan yang dilakukan, setiap pertukaran anggota. ini baru pertama kalinya Elissa Deidamia mengikuti acara ini. Semuanya tenang, diam dan santai, saling bergantian untuk berkenalan didepan. baik para staff, prajurit bahkan pendeta. Dan untuk hari ini acara berdoa rutinan diliburkan sementara, sehingga acara pun selesai dengan cepat daripada biasanya .

---------------------------------------------------

^ Suasana Di Istana Raja ^

"Putra Mahkota! berhentilah melakukan itu ! anda ada jadwal untuk pertemuan hari ini , Tuan Viscount sudah menunggu ada dari beberapa menit lalu !" Ucap dari seorang pria yang memiliki kedudukan dibawa putra mahkota, tetapi bisa dibilang cukup dekat dengannya

"ah, sebentar 10 menit lagi"

"Pangeran! Anda sudah mengatakan itu selama 30 Menit yang lalu !!"

"kau berisik hariel,,"

Hariel, Nama pelayan atau bawahan dari Putra Mahkota Adalvino. Hariel solva, beliau  berumur 5 tahun lebih tua dari Putra Mahkota, tetapi ia sudah dekat sejak Putra Mahkota saat berumur 4 tahun dan bisa dibilang Hariel adalah orang yang paling dekat dengan Adalvino daripada kedua orang tuanya. Seseorang yang dipercaya dan Satu-satunya Tangan kanan dari Putra Mahkota Adalvino La Heros.

"Lagipula, salah siapa yang datang tanpa Pemberitahuan. Benar-benar mengganggu..."

"setidaknya, anda datang untuk memberitahunya untuk datang lain kali, jangan buat dia menunggu..."

"haruskah?"

"Tuan ! haaa"

"kalo begitu,,, suruh dia pergi."

"apa?"

"suruh dia pergi, aku tidak ingin bertemu dengan seseorang yang datang tanpa janji, itu menganggu jadwalku."

"Tapi tuan,, Kenapa anda tidak mengatakannya daritadi, Tuan Viscount bahkan sudah menunggu daritadi "

"hmm,, supaya dia sadar ? haha. Pergilah, jangan mengangguku"

"anda benar-benar, haah" Hariel pergi dengan menarik Nafas panjang 

bruk! bruk! bruk!

"Tuan ! Anda tidak bisa seperti itu !" Hariel berteriak 

"Putra Mahkota ! Apa maksud anda ! membuat saya menunggu tapi akhirnya menyuruh saya pergi! " Teriak seorang pria yang berumur sekita 40th an itu 

"Viscount Sheina... bukannya tidak sopan jika anda masuk kedalam ruang seseorang tanpa mengetuk ? Apalagi seseorang yang memiliki drajat lebih tinggu daripada anda ?" Pria berambut silver itu mengatakan dengan Melirik sinis Viscount

"Saya lelah! Apa maksud anda, anda menolak kerja sama ini ! jika anda menolak tentunya persahabatan antara 2 kubu ini akan rusak !"

"Aku sibuk, bicarakan besok" 

"Apa maksud anda Yang Mulia !"

"Aku bilang, aku sibuk"

"Anda benar-benar tidak sopan ! Saya tau anda memiliki kedudukan lebih tinggi, tapi itu bukan membalikkan fakta Bahwa saya lebih tua Daripada anda !"

"ah, tidak sopan ya,, kalau begitu,datang ke tempat Raja, tanpa pemberitahuan, kemudia masuk ke dalam ruangan Putra Mahkota tanpa mengetuk dan salam lalu tiba-tiba berteriak tidak jelas ? " 

"Yang mulia !"

"Kau, selain tak punya telinga ternyata juga tidak memiliki otak,.. pergilah, jangan sampai aku mengusirmu lagi "

"itu,,"

"Hariel, panggil pengawal untuk membawanya pergi , sekarang "

"Baiklah, saya akan pergi.. Maafkan saya yang mulia!"

Bruak !

Viscount Sheina pergi dan menutup pintu dengan kasar.

"ah, Yang Mulia, sudah beberapa kali saya katakan... anda terlalu kasar kepada orang-orang, oleh sebab itu banyak rumor buruk tentang anda"

"Hey Hariel,, apa aku terlihat peduli ?"

"tidak, anda selalu tidak peduli tentang itu Yang Mulia"

"Kau juga mengerti kan ? haha "

Hariel yang selalu kelelahan dengan sifat Tuannya yang Kasar dan Blak-blakan itu sekali lagi menghela nafas beras , mekipun begitu Ia merasa bahwa Putra Mahkota yang ia layani, Bukan orang lain... sekali lagi Hariel tersenyum mengerjakan tugasnya sebagai bawahan Putra Mahkota yang Paling setia.











My Life As an Historical Novel (Inso's Law)Where stories live. Discover now